Virus Corona

Update Virus Corona, Jatim Tak Lagi Tertinggi Disalip Jakarta - Jateng, Jokowi Prediksi Puncak Wabah

Simak update Virus Corona, Jatim tak lagi tertinggi disalip Jakarta dan Jateng, Jokowi prediksi puncak wabah

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo meninjau progres penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020). Tujuh hari setelah kunjungan Jokowi, menurut pakar epidemiologi belum ada perubahan yang signifikan, Surabaya sebagai episentrum covid-19 Jatim seharusnya ada Peraturan Walikota yang tegas. 

Yurianto juga menyebut 17 provinsi melaporkan penambahan kasus di bawah 10.

"Bahkan lima provinsi melaporkan tanpa penambahan kasus," ujar Yurianto.

Dengan penambahan tersebut, kini total kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 84.882 orang.

Pasien sembuh bertambah 1.434 orang, sehingga total kasus sembuh 43.268 orang.

Adapun kasus kematian bertambah 59, sehingga total kasus kematian 4.016 orang.

 Daftar Kode Redeem Free Fire Terbaru Juli 2020, Ada Hadiah, Bukan Bundle Plague Doctor, Bisa Dicoba

Penularan Melalui Udara

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan penularan bisa terjadi melalui udara.

Dilansir Kompas.com, pernyataan resmi WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

Untuk diketahui, droplet atau tetesan pernapasan berdiameter lebih dari 5-10 μm.

Sementara inti tetesan atau aerosol berdiameter kurang dari 5μm.

Adapun aerosol adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat menempel di udara.

"Penyebaran melalui udara dapat terjadi saat petugas medis terlibat dalam prosedur tertentu yang menghasilkan aerosol," tulis WHO dalam pernyataan terbarunya yang rilis Kamis (9/7/2020).

Akan tetapi banyaknya bukti yang menunjukkan ruangan tertutup dengan ventilasi buruk, virus dapat melayang tinggi selama berjam-jam dan menginfeksi orang lain.

Hal ini bahkan dapat menyebabkan kejadian superspreader atau penyebaran luas.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved