Virus Corona di Bontang
UPDATE Virus Corona di Bontang, Jadi Pasien ke-20, ABK Kapal Batubara Jepang Positif Covid-19
Rabu (29/7/2020) pasien terkonfirmasi covid-19 di Bontang Provinsi Kalimantan Timur bertambah
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Rabu (29/7/2020) pasien terkonfirmasi covid-19 di Bontang Provinsi Kalimantan Timur bertambah.
Seorang anak buah kapal (ABK) salah satu perusahaan di Bontang dinyatakan positif Corona atau covid-19.
Selasa malam (28/7/2020) mendapatkan hasil dan telah dikonfirmasi oleh Juru Bicara Dinkes Kalimantan Timur.
"Satu orang terkonfirmasi postif covid-19, selanjutnya disebut kasus 20BTG," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Kota Bontang, Adi Permana kepada TribunKaltim.co.
• BREAKING NEWS Jelang Demonstrasi BAI di Gedung DPRD PPU, Polisi Berjaga, Ini Isu yang Diusung
• Jelang Idul Adha, Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 Kg, Agen Pangkalan di Kalimantan Timur Aman
Melalui konferensi video, Adi Permana, menjelaskan pasien 20BTG terkonfirmasi positif setelah melalui pemeriksaan swab.
Untuk diketahui, 20BTG adalah laki – laki berusia 39 tahun. Ia merupakan Anak Buah Kapal (ABK) asal Jakarta yang mengangku batu bara ke Jepang.
Waspadai Kluster Kantor
Sisi lainnya. Waspada kluster kantor, potensi rawan penularan covid-19. Sirkulasi udara di ruangan kurang lancar.
Kasus virus Corona atau covid-19 di DKI Jakarta paling banyak ditemukan di tempat kerja yang kini menjadi klaster perkantoran.
Berdasarkan data hingga Selasa (28/7/2020) kemarin, ada 440 karyawan di 68 perkantoran di Ibu Kota yang terinfeksi virus Corona atau covid-19.
Menurut pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono, jumlah itu diperkirakan lebih besar sebab banyak perkantoran yang tidak transparan soal kasus covid-19 yang terjadi di lingkungannya.
Baca Juga: BREAKING NEWS Miliki Komorbid Jantung, Satu Pasien Covid-19 di Balikpapan Meninggal Dunia
Dengan adanya fenomena itu, para pegawai kantoran di Jakarta mesti ekstrawaspada.
Pandu menilai, ada beberapa tips yang bisa dilakukan para pegawai di kantor guna mengurangi potensi tertular covid-19 dari rekan kerja.
Baca Juga: Diguyur Hujan, Jalanan di Pesona Bukit Batuah Balikpapan Licin, Warga Inisiatif Beri Bebatuan
Baca Juga: Siswa di Kukar Belum Aktif Belajar, 13 Juli 2020 Jadwal Masuk Sekolah, Masih Perkenalan via Daring
"Kuncinya waspada. Jangan terlalu lama di kantor, jangan terlalu lama mengobrol di kantor. Pakai masker saat ngobrol. Ngobrol pun jarak jauh saja," kata Pandu ketika dihubungi pada Selasa.
"Orang itu seringkali begitu masuk kantor, bertemu dengan temannya, mereka melepas masker. Padahal tidak tahu kan mereka rumahnya di mana-mana saja," ujar dia.
Sirkulasi Udara Buruk
Pandu menyebutkan, potensi paling rawan penularan virus Corona terjadi ketika sirkulasi udara di ruangan kantor kurang berjalan lancar.
Kondisi ini semakin rawan jika ada banyak orang di ruangan itu, dan mereka semua berbicara, tanpa mengenakan masker karena merasa aman.
"Biasanya ruangan rapat itu yang kecil dan kalau lagi rapat seringkali semua bicara dan harus hati-hati di situ," kata dia.
"Kantor itu ruangannya tertutup dan kalau AC-nya hanya menggunakan udara dalam kantor, kalau ada yang membawa virus, itu akan lebih mudah menular. Itu yang selama ini tidak diperhatikan," kata Pandu.
Jam-jam istirahat Momen Rawan
Selain waspada terhadap penularan di dalam ruangan kantor, jam-jam istirahat juga berpotensi jadi momen rawan.
Mengapa? Pandu berujar, tak sedikit orang yang lengah ketika jam istirahat dan melepas maskernya.
Di meja makan kantin, misalnya, saat semua orang makan, tak ada yang mengenakan masker.
Namun, meski tanpa masker, rekan semeja yang jaraknya berdekatan justru saling berbincang.
Baca Juga: Jadwal Puasa Arafah Kamis 30 Juli 2020, Simak Bacaan Niatnya dengan Lafal Latin dan Artinya
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini, Rabu 29 Juli 2020, Menjelang Siang Berawan, Malam Udara Kabur
"Bukan hanya di kantor, tetapi juga di rumah sakit, misalnya dokter juga seperti itu, kebanyakan penularannya saat mereka istirahat, bukan saat kerja," kata Pandu.
"Saat kerja kita semua betul-betul menggunakan alat proteksi, tetapi begitu sedang istirahat, lantas tidak pakai masker dan itu yang seringkali terjadi," ungkap Pandu.
Baca Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemkot Balikpapan Hanya Terima Pasien Covid-19 dengan Kondisi Berat
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Tidak Ada Tambahan Kasus PDP, ODP, 9 Pasien Masih Dirawat
"Kita bukannya suudzon (berburuk sangka). Kita juga tidak tahu kan kita sendiri terkena covid-19 atau tidak," katanya.
"Makanya, menggunakan masker itu melindungi kamu dan melindungi aku," lanjut dia.