Buka-Bukaan, Alasan Luhut Datangkan TKA China, Pendidikan Penduduk Setempat Rendah, Cek ke Konawe
Buka-bukaan, Luhut Binsar Pandjaitan soal datangkan TKA China, alasan pendidikan penduduk setempat rendah, cek sendiri ke Konawe
TRIBUNKALTIM.CO - Buka-bukaan, Luhut Binsar Pandjaitan soal datangkan TKA China, alasan pendidikan penduduk setempat rendah, cek sendiri ke Konawe.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya bicara terang-terangan soal Tenaga Kerja Asing atau TKA asal China.
Diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan kerap dikaitkan dengan masuknya TKA asal China.
Luhut Binsar Pandjaitan pun memersilakan siapa saja mengecek sendiri kondisi di Konawe, tempat TKA China bekerja di smelter.
Di hadapan ratusan ekonom yang hadir secara virtual, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan penggunaan Tenaga Kerja Asing ( TKA) asal China dalam proyek strategis nasional (PSN).
Dia berdalih, tenaga kerja lokal di kawasan proyek tersebut masih berpendidikan rendah.
• Bukan Hanya Gestur Jokowi, Refly Harun Beber Anies Baswedan Tak Temukan Opsi Hukum Selain PSBB
• Barcelona atau Real Madrid? Akhirnya Kabar Transfer Lautaro Martinez di Inter Milan Terjawab
• Terjawab, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 9 17 September, Jangan Gagal Lagi, Simak Cara Daftar
• Ada Bantuan Bedah Rumah Kemensos Rp 15 Juta Per Unit untuk Warga Miskin di 2021, Syaratnya Mudah
Sehingga TKA asal China dibutuhkan.
"Kita lihat banyak daerah-daerah (penghasil sumber) mineral kita pendidikanya tidak ada yang bagus," katanya dalam acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom, Selasa (15/9/2020).
"Jadi kalau ada banyak yang berteriak tidak pakai (tenaga kerja) kita, lah penduduk lokalnya saja pendidikannya enggak ada yang bagus.
Misalnya saja matematika rendah," sambung dia.
Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, ketika adanya investasi asing masuk ke Indonesia dan ingin mengelola sumber daya alam, harus mengikuti beberapa aturan.
Pertama, ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi yang canggih.
Kedua, transfer ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi (transfer knowledge).
"Transfer teknologi, itu mimpi saya.
Kita harus selalu bicara dengan orang luar harus ada transfer teknologi.
Enggak boleh dong dia hanya ambil saja," katanya.
Terakhir, sebut Luhut, perjanjian kerja sama dengan negara luar harus menerapkan business to business (B2B) dan menghindari government to government (G2G) untuk mengurangi rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB).
Jadi kita jangan mencari-cari kekurangan. Saya tentu tidak sempurna, di sana sini kurang.
Tetapi yang saya lakukan ini menurut hemat saya dengan dibantu anak-anak muda di kantor saya ini kita lakukan perhitungan betul-betul sangat baik sekali," ungkapnya.
Dia pun menjelaskan, proyek smelter yang kini di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara tersebut telah menunjukkan adanya perkembangan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja.
"Kalau Anda tanya seperti di Konawe, itu bupatinya bilang sama saya pertumbuhan ekonominya 9,2 persen sekarang.
Lapangan kerja semua di daerah kami ( Konawe) itu kerja semua sekarang,"
Selain itu, lanjut Luhut Binsar Pandjaitan, Kampus politeknik juga dibangun di Konawe.
Diharapkan, adanya Kampus politeknik ini akan meningkatkan mutu pendidikan warga di sana.
"politeknik kami buat juga sekarang di sana, yang dulu tidak ada politeknik.
Sekarang kita perbaikin pendidikan SLTP, SMAnya supaya bisa masuk politeknik.
• Milanisti Bisa Gigit Jari, Paolo Maldini Cueki Diskon Chiesa, AC Milan Fokus Buru Pelapis Romagnoli
• Update Kasus Djoko Tjandra, MAKI Bocorkan Ada Kode Pembicaraan Pinangki dan Anita, Kejagung Bereaksi
Saya sekali lagi, senang bapak ibu sekalian pengen lihat ke lapangan, lihat sendiri apa yang terjadi di sana," katanya.
Tak Khawatir Resesi
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku optimistis dengan kinerja perekonomian Indonesia pada kuartal III ini.
Dia pun menilai, tidak seharusnya masyarakat terus ditakut-takuti dengan berbagai proyeksi perekonomian yang menyatakan kuartal III kali ini bakal resesi.
• Update Kasus Virus Corona, Jakarta Pecah Rekor, Ada Klaster Liburan 17 Agustus, Kabar Bahagia di CFR
• BPJamsostek Beri Saran Karyawan yang Belum Dapat BLT Rp 1,2 Juta Lakukan Hal Ini Demi Kepastian
• Lepas Messi, Barcelona Beri Syarat Gila ke Manchester City, Pep Guardiola Siap Tumbalkan 9 Aset Ini
• KSAD Andika Perkasa Marah Besar, Pastikan Prajurit Perusak Polsek Ciracas Dipecat, Soal Nama TNI AD
Menurut dia, bila memang akhirnya RI harus mengalami resesi pada kuartal III tahun ini, hal itu bukan akhir dari segalanya.
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah bersama dengan masyarakat akan bekerja sekuat tenaga agar kinerja perekonomian tidak terperosok terlampau dalam di kuartal ini.
"Kita juga jangan terus ditakut-takuti. Kalaupun sampai negatif di kuartal III ini, kita berjuang sekuatnya.
Sehingga nanti kuartal III bisa mendekati 0 atau minus nol koma sekian persen," ujar Luhut Binsar Pandjaitan ketika meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8/2020).
"Kalaupun terjadi (resesi), itu bukan akhir dari segala-galanya," tambah dia.
Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, kunci untuk bisa menjaga kinerja pemulihan ekonomi di kuartal III ini adalah baik pemerintah dan masyarakat serta pelaku usaha kompak bekerja sama, serta melakukan inovasi dan menjaga optimisme.
Dia mengatakan, serapan anggaran pemulihan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN) yang mencapai 25 persen dari keseluruhan anggaran Rp 695,2 triliun akan terus didorong lebih cepat.
"Sebagaimana langkah strategis sudah dilakukan percepatan APBN dan PEN.
Komite Penanganan covid-19 dan PEN telah membuahkan banyak hal positif dengan inovasi macam-macam tidak hanya bekerja dengan apa yang ada tapi melihat peluang dalam berbagai kendala," ujar Luhut.
Luhut Binsar Pandjiatan pun mengaku baru saja melakukan diskusi dengan pihak Bank Dunia melalui sambungan telepon.
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Bank Dunia mengapresiasi pelaksanaan program penanganan covid-19 dan PEN di Indonesia.
"Sepanjang kita masih kerja sama seperti ini, trajectory dari apa yang kita lakukan, langkah kita sudah benarm disiplin sudah benar, tidak perlu ada ketakutan, optimisme harus kita pelihara," ujar dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Luhut Datangkan TKA China karena Penduduk di Lokasi Proyek Pendidikannya Rendah", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2020/09/15/191636126/alasan-luhut-datangkan-tka-china-karena-penduduk-di-lokasi-proyek?page=all#page2.