Sah! DPRD Balikpapan dan Pemkot Sepakati Anggaran APBD Perubahan 2020
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Balikpapan ( DPRD Balikpapan ) bersama pemerintah kota mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Balikpapan ( DPRD Balikpapan ) bersama pemerintah kota mengesahkan rancangan peraturan daerah (Raperda) APBD Perubahan 2020.
Kesepakatan bersama itu tertuang dalam rapat paripurna yang digelar DPRD Balikpapan, Rabu (16/9/20) di ruang rapat lantai ll, Gedung DPRD Balikpapan, Jl Jenderal Sudirman Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.
Dipimpin langsung Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh, pengesahan APBD Perubahan 2020 diawali dengan penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi.
Setiap fraksi turut menyampaikan pandangan akhirnya dan memberi masukan sebelum menyetujui Raperda tersebut ditetapkan menjadi Perda.
Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan
Sebagaimana diketahui, APBD murni semula, sebelum recofusing senilai Rp 2,5 Triliun. Menyusut setelah refocusing, tinggal Rp 2 sekian triliun.
"Sekitar Rp 5 miliar habis atau dipangkas," ujar Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh usai paripurna kepada TribunKaltim.co.
Proses APBD Perubahan 2020 ini menyusut karena terjadi refocusing pada saat penanganan pandemi Corona atau covid-19. Sehingga ada beberapa hal yang kegiatannya tidak bisa dilaksanakan.
Baca Juga: Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian
"Karena kita fokus kepada penangan covid-19," katanya.
Kemudian anggaran belanja yang tadinya mencapai angka Rp 2,7 triliun, juga ikut berubah. Akibat refocusing menjadi Rp 2,39 triliun.
"Artinya belanja semula dengan refocusing ada selisih 400 sekian miliar dan ada defisit sekitar Rp 309 miliar," ungkapnya.
Politisi partai Golkar itu menambahkan, ada juga pendapatan yang tercapai Rp 339 miliar. Sehingga diyakini defisit Rp 309 miliar bisa tertutupi.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Pasien Covid-19 Kembali Bertambah 8, Didominasi Klaster Pertanahan