Virus Corona di Balikpapan
UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Satu Keluarga di Gunung Sari Ulu Positif Covid-19
Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif virus Corona atau covid-19 di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur menurun setiap harinya.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja
Wanita yang kerap disapa Dio ini mengatakan, setidaknya jumlah klaster keluarga di Kota Balikpapan sudah menyentuh angka 108.
Angka tersebut didapatkan Gugus Tugas covid-19 dari perhitungan dengan standart dua orang di dalam satu keluarga.
"Kalau sebelumnya, kami memakai standart cluster keluarga itu dengan empat orang. Ternyata setelah Rakor dengan Dinkes Provinsi, standartnya dua,” jelasnya.
Menurut Dio, terjadi peningkatan kasus kelompok usia balita 0-5 tahun di dalam penularan klaster keluarga.
Maka itu, ia mengimbau agar setiap kasus tanpa gejala tidak menjalani isolasi di rumah jika terdapat lansia, balita, dan ibu hamil. "Makanya sekarang orang tanpa gejala yang terkonfirmasi diarahkan untuk bisa menempati Embarkasi Haji. Masih banyak yang kosong," terangnya.
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan
Sebagai informasi, jumlah akumulatif kasus terkonfirmasi covid-19 di Kota Balikpapan terbaru mencapai 2.478 kasus.
Rincinya 319 pasien sedang mendapat perawatan, 480 pasien melakukan isolasi mandiri. Pun jumlah pasien sembuh 1.523 orang, dan 156 pasien meninggal dunia.
Masker Scuba Kurang Maksimal
Kabar ada yang mengatakan masker jenis buff dan masker scuba kurang maksimal dalam menangkal ganasnya penyebaran covid-19.
Melihat kondisi itu, Satgas Penanganan Corona angkat bicara, menjelaskan soal itu. Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan penggunaan masker scuba dan buff kurang ampuh untuk mencegah virus corona (covid-19).
Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers perkembangan penanganan covid-19 secara virtual di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda