Virus Corona

XL Axiata Tumbuh 5 Persen Dibanding Tahun Lalu, Raih Pertumbuhan Selama Pandemi Covid-19

PT Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil melalui periode sembilan bulan pertama tahun 2020 ini dengan tetap mencatat pertumbuhan.

Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
DOK TRIBUNKALTIM.CO
XL Axiata dukung aktivitas daring, dengan menghadirkan paket-paket yang pas untuk kebutuhan di rumah selama pandemi covid-19 atau Corona. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - PT Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil melalui periode sembilan bulan pertama tahun 2020 ini dengan tetap mencatat pertumbuhan kinerja yang positif.

Meskipun harus menghadapi tantangan industri yang cukup berat, XL Axiata tetap mampu mencatat peningkatan pendapatan layanan (service revenue) sebesar Rp 18,3 triliun atau meningkat 8 persen.

Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Demikian pula, pendapatan dari layanan data juga terus tumbuh 12 persen yoy.

Dan sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan layanan perusahaan menjadi sebesar 92 persen.

Baca Juga: Isu Pemekaran Daerah Samarinda Seberang Ditanggapi Wagub Kaltim Hadi Mulyadi

Baca Juga: Kasus KDRT di Samarinda Berakhir Damai, Pelaku Berjanji Tidak Mengulangi Lagi

Baca Juga: Beginilah Penilaian PSSI Atas Kinerja Shin Tae-yong di Timnas U-19 Indonesia

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada daya beli masyarakat, dan itu juga sangat dirasakan oleh semua operator.

Turunnya daya beli masyarakat ini ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri.

Semua operator justru berlomba menawarkan berbagai produk, yang selain disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk tetap tetap produktif dan akses ke hiburan, juga disesuaikan dengan kemampuan beli masyarakat.

Baca Juga: 6 Ribu UMKM di Penajam Paser Utara Sudah Menerima Bantuan Pembiayaan Usaha

Baca Juga: Terminal Antar Kota Dalam Provinsi di Samarinda Sama Lesunya Seperti AKAP

Baca Juga: Kejati Kaltim Tangkap Dirut PT AKU, Berikut Jumlah Kerugian Negara yang Diterima

Baca Juga: Beginilah Respon Tim Pemenangan Paslon Pilkada Bontang Soal Pembubaran Kegiatan LSI Denny JA

"Kita bisa lihat produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau atau bonus yang lebih banyak. Mempertahankan kinerja dengan mendorong penjualan dan di saat yang sama melakukan efisiensi di hampir semua lini bisnis. Hasilnya, kami masih mampu meraih pertumbuhan di periode sembilan bulan tahun ini," urainya, Kamis (5/11/2020).

Sepanjang sembilan bulan 2020 ini, XL Axiata juga berhasil meraih EBITDA sebesar Rp 9,9 triliun, meningkat 34 persen yoy.

Baca Juga: Pria 17 Tahun di Surabaya Berbuat Amoral, Merekam Ibu Muda yang Sedang Mandi Pakai Handphone

Baca Juga: Pelanggaran di Laut Natuna Mulai Marak, Sejak 5 Bulan Terakhir Sering Ada Kapal Vietnam Mencuri Ikan

Laba bersih setelah pajak pada sembilan bulan ini tercatat Rp 2,1 triliun.

Secara kuartal, pada periode kuartal ketiga 2020 ini, EBITDA juga berhasil tumbuh 3 persen lebih tinggi dari kuartal sebelumnya (QoQ), dan laba bersih setelah pajak mencapai sebesar Rp 331 miliar.

Beban usaha di sembilan bulan tahun 2020 menurun 14 persen yoy. Penurunan ini bisa terjadi karena beberapa faktor.

Salah satunya beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (28 persen yo) sebagai dampak dari adopsi IFRS 16.

Faktor selanjutnya adalah biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya juga turun 24 persen yoy, terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai dampak dari penurunan trafik penggunaan layanan voice.

"Terakhir, juga karena faktor biaya pemasaran yang turun 6 persen yoy setelah lebih banyak penggunaan saluran digital," jelasnya.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh

Baca Juga: Dokter Reisa Beberkan 2 Hal yang Bisa Dilakukan Warga dalam Penanganan Covid-19

Trafik data sepanjang sembilan bulan pertama 2020 meningkat 47 persen yoy dari 2.386 Petabyte menjadi 3.496 Petabyte.

Sementara itu jika dihitung per kuartal, pada kuartal ketiga 2020 ini, trafik data meningkat 4 persen QoQ.

Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 56,9 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya sebanyak 55,7 juta.

Tingkat penetrasi smartphone pelanggan meningkat tipis dari 87 persen dikuartal sebelumnya menjadi 88 persen.

Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari sebelumnya Rp 34 ribu menjadi Rp 36 ribu di periode yang sama tahun ini.

Pandemi Covid-19 juga tidak menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan.

Hingga akhir September 2020, XL Axiata tercatat memiliki total lebih dari 142 ribu Base Transceiver Station (BTS).

"Jumlah ini meningkat sekitar 10 persen dari jumlah BTS di periode yang sama tahun lalu. Dari total sebanyak itu, 53.055 merupakan BTS 4G," jelasnya.

Sementara itu, jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Indonesia.

Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan.

Fiberisasi ini untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area

Karena salah satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih besar.

Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar.

Seperti antara lain live video streaming.

Dari sisi kondisi finansial, neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah mendapat tambahan dari hasil penjualan menara.

Free Cash Flow (FCF) juga ada pada tingkat yang sehat, yaitu sebesar Rp 4,8 triliun atau meningkat hingga 162 persenyoyo.

"XL Axiata saat ini juga tidak memiliki pinjaman dalam denominasi US Dollar, 59 persen di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan," pungkasnya.

(Tribunkaltim.co/Heriani)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved