Kronologi Remaja di Sambaliung Berau Nekat Mengakhiri Hidupnya Setelah Tenggak Miras
Seorang remaja berinisial NH (20) warga Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung, Berau nekat mengakhiri hidupnya.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Seorang remaja berinisial NH (20) warga Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung, Berau, Provinsi Kalimantan Timur, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri tak jauh dari rumahnya, Senin (23/11/2020).
Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning melalui Kapolsek Sambaliung AKP Dedik Santoso menjelaskan jika awalnya ia mendapat laporan masyarakat terkait adanya warga yang bunuh diri.
Mendapat laporan tersebut Dedik mengatakan langsung mendatang kediaman korban NH (20) di Kampung Bena Baru.
Sesampai di TKP pihaknya langsung melakukan oleh TKP dimana korban menghabiskan nyawanya dengan cara gantung diri.
Baca Juga: Ekonomi Kaltim Mulai Membaik, Ekspor Batu Bara dan CPO Menggeliat
Baca Juga: Politisi Senior Partai Keadilan Sejahtera Sarankan Mahfud MD Temui Rizieq Shihab
Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Bersepakat Akhiri Perang, Sudah Enam Pekan Bertempur
Baca Juga: Pemkab Kukar Buat Pemeliharaan Jembatan Ing Martadipura Kota Bangun, Kirim Personel Atur Lalu Lintas
Kronologi kejadian bermula malam sebelum korban NH (20) mengahiri hidupnya ia terlebih dahulu meneguk minuman alkohol oplosan bersama empat temannya.
Saat mabuk, korban mengendari kendaraan dan langsung menabrak salah satu tiang Penerangan jalan umum (PJU)," pungkasnya.
Ternyata di Kampung Bena Baru itu jika menabrak pasilitas kampung akan dikenakan denda sebagai efek jera.
"Setelah menabrak korban langsung pulang kerumahnya untuk mengambil tali yang ada dan mengahiri nyawanya dengan gantung diri di salah satu pohon,” tuturnya.
Meski begitu, Kapolsek Sambaliung itu mengatakan, jika tidak melihat adanya bekas pukulan atau benda tajam yang terkena didalam tubuh korban, dan menegaskan dugaan sementara korban murni mengahiri hidupnya dengan gantung diri.
Baca Juga: Berikut 3 Pesan Ustaz Abdul Somad Saat Safari Dakwah di Balikpapan
Baca Juga: Berikut Calon Penerima Vaksin Covid-19, Menkes Terawan Beberkan Kriteria yang Mendapatkan
“Yang menemukan korban adalah orangtuanya langsung. Pagi hari saat orangtua korban pergi kekebun ternyata ia melihat bahwa anaknya sudah tiada,” jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, pihaknya juga langsung melakukan koordinasi dengan Kepala Kampung Bena Baru, dan menurut keterangan kepala kampung jika merusak pasilitas kampung akan dikenakan denda berupa perbaikan yang telah dirusak.
Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia Beberkan Tingginya Jumlah Positif Covid-19 Dipengaruhi Mobilitas Warga
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Senin 23 November 2020, Siang Hari akan Hujan Ringan, Malam Berawan
“Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, maka kami simpulkan korban mengahiri dirinya karena depresi setelah menabrak pasilitas kampung, dan diketahi bahwa korban ini tidak bekerja, mungkin karena kepikiran untuk membayar apa yang sudah dia perbuat,” tutupnya.
*Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)