Speedboat Senggol Ponton

Pencarian Korban Kecelakaan Speedboat vs Ponton di Samarinda, Operasi SAR Ditutup Sementara

Kegiatan operasi pencarian oleh tim gabungan dari Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda, TNI/Polri serta relawan Kota Samarinda.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
TIM PENCARIAN - Kelompok pencarian orang hilang ke lokasi diduga tenggelamnnya motoris kapal speedboat, atas nama Wahyudi (23) yang dilaporkan hilang pada hari ini (13/12/2020). TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kegiatan operasi pencarian oleh tim gabungan dari Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda, TNI/Polri serta relawan Kota Samarinda yang tengah melakukan upaya pencarian pada motoris PT Pelindo IV Cabang Samarinda, bernama Wahyudi, usia 23 tahun.

Yang hilang di perairan Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, usai insiden senggolan dengan kapal ponton dan tersedot arus tongkang tanpa muatan hari ini (13/12/2020) ditutup dan dilanjutkan pada esok hari.

Koordinator Siaga SAR Samarinda, Riqi Efendi menjelaskan usai penyisiran pihaknya dan tim gabungan, hasil yang didapat masihlah nihil.

Dijelaskannya, kronologis awal yang ia terima, pandu bandar bernama Achmad Djupri (44) hendak turun usai melakukan pekerjaannya sebagai pandu di kawasan Jembatan Mahulu dan dijemput oleh speedboat milik PT Pelindo IV Cabang Samarinda guna kembali melakukan pandu pada tongkang berikutnya, sesuai antrian.

Baca juga: Minta KSOP Batasi Kapal Ponton dan Tugboat di Sungai Mahakam, Ketua DPRD Kukar: Air Sungai Tercemar

Baca juga: Penyelesaian Insiden Ponton Tabrak Jembatan Mahakam Berlarut-larut, Ini Kata Plt Sekprov Kaltim

Baca juga: ABK Kapal di Samarinda Diduga Tenggelam, Klotok yang Ditumpangi Tabrak Ponton

Baca juga: 2 Hari Hilang di Perairan Desa Sempayau Kutai Timur, Korban Ditemukan Mengapung di Samping Ponton

Pada saat giliran pandu Tug Boat (TB) Lintas Samudera 60, kapal yang dinaiki dengan dikemudikan motorisnya yaitu Wahyudi (23) korban tenggelam mengalami mati mesin lantaran baling-baling kapal tersangkut rumput.

"Setelah selesai, nahas speed mengalami mati mesin. Saat akan merapat, speed boat tersedot arus dan masuk kebawah tongkang hingga terbalik," sebut Riqi Effendi kepada TribunKaltim.co pada Minggu (13/12/2020).

Terkait dengan upaya pencarian yang dilakukan hari ini, Riqi Effendi menyebutka bersama tim gabungan, melakukan penyisiran, dengan jarak 100 meter dari lokasi terakhir korban menghilang atau Last Known Position (LKP).

"Masih dengan penyisiran, dengan radius 100 meter, karena posisi ditengah, tidak dilakukan penyelaman karena disamping arus yang deras, juga jarak pandang nol," tegasnya.

Baca juga: Buntut Blokade Ponton Batu Bara, Danlanal: Pengusaha Harus Perhatikan Dampak Lingkungan di Laut

Baca juga: Satu Keluarga Tercebur di Sungai Sangatta Saat Naik ke Ponton, Begini Kesaksian Sang Pemilik Ponton

Baca juga: Kapal Tugboat Pembawa Ponton Batubara Senggol Keramba Warga Muara Muntai Kukar

Sementara itu terkait kegiatan pemanduan kapal yang dilakukan korban, Manager Pelayanan Kapal Pelindo IV Cabang Samarinda, Alwi Tunru, menyampaikan keduanya bertugas seperti biasa, usai melakukan pandu tongkang yang melintas di bawah Jembatan Mahulu sebelum insiden terjadi pada speedboat yang ditumpangi.

Korban selamat Achmad Djupri diketahui dijemput oleh speedboat yang dikemudikan oleh Wahyudi (korban tenggelam). 

Namun, mesin kapal cepat ini mati, sehingga korban langsung berupaya untuk mengecek ke baling-baling (propeller).

Baca juga: Penyelesaian Insiden Ponton Tabrak Jembatan Mahakam Berlarut-larut, Ini Kata Plt Sekprov Kaltim

Baca juga: Kadistamben Sebut Pencurian Batubara dari Ponton Merupakan Kasus Lama

Baca juga: Jembatan Mahakam Ditabrak Ponton, Anggota DPRD Kaltim Sebut Tiang Penyangga Sudah Miring

Kegiatan pandu sendiri dimulai dari pukul 06.00 Wita hingga 12.00 Wita, setelah itu istirahat dan dilanjutkan pada pukul 14.00 Wita hingga berakhir pada pukul 17.00 Wita.

Insiden terjadi tepat pada pukul 10.00 Wita saat keduanya hendak merapat ke kapal antrian berikutnya TB Lintas Sumatera 60 yang menyenggol dan menyebabkan speedboat keduanya terbalik pada tongkang yang ditarik kapal TB tersebut.

Mereka memang sudah pakai life jacket. Nah, mereka itu mengetahui ada arus.

Namun, karena Wahyu ini berada sangat dekat tepat di bawah tongkang, dia langsung tersenggol.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved