Berenang Pakai Galon

TERKUAK Kisah Memilukan, Fakta-fakta Pemuda Nekat Berenang Pakai Galon dari Balikpapan Menuju Malang

Belakangan, sejumlah fakta seputar pria yang nekat berenang pakai galon terkuak, mulai dari kisah memilukan hingga tujuan kedatangannya ke Balikpapan

TribunKaltim.Co/Mohammad Zein Rahmatullah
BERENANG PAKAI GALON - Dedik Purnomo (Pakai topi hitam) nekat berenang pakai galon dari Balikpapan ke Malang, Jawa Timur, lantaran tidak punya biaya. 

6. Keterangan polisi: ada niat bunuh diri

Kapolsek KP3 Semayang Balikpapan, AKP Retno Ariani mengatakan jika saat ini korban masih mengalami trauma, sehingga keterangan yang dihimpun petugas tidak bisa akurat.

"Kondisinya masih labil, jadi masih belum jelas dimintai keterangan. Jadi kita istirahatkan dulu sambil menunggu keluarganya datang ke sini," ujarnya.

Retno menjelaskan, dari keterangan awal yang didapat jika korban rupanya telah terjadi perselisihan dengan saudaranya, sehingga ia nekat untuk mengakhiri nyawanya atau berenang ke Kota Malang.

"Tadi sih sempat dia bilang ada ribut sama kakaknya. Jadi dia itu antara nekat mau bunuh diri atau nekat ke Malang dengan berenang sama galon kosong," jelas Kapolsek.

Kini, Dedik akan dikembalikan ke pihak keluarga.

Selanjutnya Polsek KP3 Semayang Balikpapan akan mencoba memediasi korban dengan saudaranya jika terdapat perselisihan dalam keluarga.

7. Terkuak kisah memilukan, rupanya pernah koma selama 9 bulan

Pria yang nekat berenang menggunakan galon demi pulang kampung ke Malang, Jawa Timur, Dedik Purnomo kini sudah kembali ke rumah keluarganya di Balikpapan.

Diketahui Dedik sendiri menumpang di rumah kakaknya yang berlokasi di Jalan Ruhui Rahayu III, Kel. Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.

Kakaknya, Arul Purwanto, saat ditemui awak media mengaku bahwa adiknya tersebut memang memiliki keinginan bekerja yang tinggi di Balikpapan.

Hanya saja, lantaran sempat mengalami kecelakaan hingga alami koma setidaknya 9 bulan, membuat kondisi fisik Dedik tidak seperti orang sehat pada umumnya.

"Beberapa tahun silam itu pernah kecelakaan. Jadi itu kondisinya sendiri sudah nggak normal. Secara fisik, secara pikiran sudah berkurang," ungkap Arul, Kamis (17/12/2020).

Meski begitu, dia menambahkan bahwa Dedik sendiri sebelumnya sempat bekerja, dengan dua pekerjaan yang berbeda.

"Dia sempat jualan bakso disini, sempat kerja di teman saya juga," ucapnya

Namun karena kondisi fisik, akhirnya berhenti juga.

Tidak sampai disitu, Arul juga dibantu oleh rekan-rekan sesama satu komunitas Aremania yang berada di Balikpapan guna mencarikan pekerjaan untuk Dedik.

Namun nihil, Dedik juga tak kunjung mendapat pekerjaan.

"Nah, dari pihak teman-teman paguyuban Aremania Balikpapan juga membantu mencarikan pekerjaan, cuma untuk kondisinya kan nggak memungkinkan," jelasnya.

Arul sendiri mengaku tidak menghalangi adiknya untuk pulang kampung. Hanya saja, lantaran pandemi, ia tidak menginginkan adiknya turut tertular.

"Kalau mau pulang, ya nanti tunggu kondisi di Balikpapan kondusif. Apalagi Malang juga zona hitam sekarang. Takutnya nanti disana ada apa-apa lagi," pungkasnya pada awak media.

(TribunKaltim.Co/Mohammad Zein Rahmatullah)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved