Berenang Pakai Galon
TERKUAK Kisah Memilukan, Fakta-fakta Pemuda Nekat Berenang Pakai Galon dari Balikpapan Menuju Malang
Belakangan, sejumlah fakta seputar pria yang nekat berenang pakai galon terkuak, mulai dari kisah memilukan hingga tujuan kedatangannya ke Balikpapan
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta mengejutkan terungkap dalam peristiwa seorang pria di Balikpapan nekat berenang dengan 2 galon menuju Malang.
Seperti diberitakan, Pria bernama Dedik Purnomo memutuskan untuk nekat berenang menyusuri laut demi pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur, Rabu (16/12/2020) kemarin.
Belakangan, sejumlah fakta seputar pria yang nekat berenang pakai galon tersebut terkuak, mulai dari sebuah kisah memilukan hingga tujuan kedatangannya ke Balikpapan.
Berikut sejumlah fakta terbaru yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:
Baca juga: Pemuda Nekat Berenang ke Malang Pakai Galon Ternyata Pernah Koma 9 Bulan, Ini Pengakuan Sang Kakak
Baca juga: Heboh Pria Berenang Gunakan Galon untuk Pulang Kampung, Malu Numpang di Rumah Kakaknya di Balikpapan
1. Merantau ke Balikpapan sejak Agustus 2020
Belakangan diketahui, Dedik sendiri merantau dari Malang sejak Agustus 2020.
Saat disambangi awak media, ia pun menceritakan mengenai ia merantau ke Balikpapan demi mengadu nasib.
"Awalnya merantau tapi belum dapat kerjaan sampai sekarang," ucapnya.
2. Tinggal di rumah kakak
Ia menumpang tempat tinggal dengan kakaknya yang bertempat di salah satu perumahan di Jalan Ruhui Rahayu III, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.
3. Sungkan gara-gara tak kunjung mendapatkan pekerjaan
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa dirinya merasa sungkan lantaran tak kunjung mendapatkan pekerjaan, sehingga hanya merepotkan kakaknya.
"Saya kan nggak punya uang. Intinya saya ngga mau ngerepotin kakak saya, saya juga sungkan nginap di sini terus," tuturnya pelan.
Baca juga: KRONOLOGI Pemuda Nekat Berenang Pakai Galon Mau Pulang Kampung dari Balikpapan ke Malang
Baca juga: NEKAT! Dedik Berenang dari Balikpapan ke Malang Pakai Dua Galon, Tak Punya Uang untuk Beli Tiket
4. Putuskan berenang untuk menuju kampung halaman
Didorong perasaan itu lah yang kemudian memberatkan dirinya untuk segera pulang ke Kampung halaman.
Namun sayang, dirinya tak cukup kuat menerjang lautan.
Hingga akhirnya dia mengalah dan hanya mengikuti ombak.
Mengandalkan galon yang dipersiapkan dari rumah kakaknya, dan membawa tas yang berisikan sejumlah pakaian, ia pun mulai susuri laut dari kawasan Pulau Tukung.
"Pertama-tama saya renang aja. Habis itu capek, ya udah ikut ombak," ucapnya, Kamis (17/12/2020).
"Ada sih kemarin yang teriak, udah biar aja. Aku juga udah nggaak kuat udah muntah-muntah juga kemarin," tutupnya.
5. Kronologi kejadian
Dedik ditemukan mengapung di kawasan perairan Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu (16/12/2020) sekitar pukul 15.30 Wita.
Baca juga: Kisah Motoris Tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda, Baru Menikah, Kini Istrinya Sedang Hamil
Baca juga: Seorang Remaja Arif Sarifuddin Tenggelam di Perairan Sungai Mahakam, Korban Hilang Saat Berenang
Bermula saat seorang motoris speedboat, Aco, melihat seseorang tengah menyeberang ke sebuah bebatuan besar yang sering disebut Pulau Tukung, sekitar pukul 12.00 Wita.
Namun, Aco tak tahu jika pemuda tersebut rupanya nekat hendak berenang ke Pulau Jawa.
"Kukira siang itu cuma mau mancing dia. Kan memang sering orang mancing di situ (Pulau Tukung). Jadi enggak curiga sama sekali," ujar Aco.
Bahkan Aco dan rekan-rekan motoris lainnya sempat melihat Dedik duduk sambil sesekali berenang menggunakan dua buah galon kosong.
Namun, lagi-lagi mereka tidak menaruh kecurigaan apa pun.
"Rupanya dia itu berenang ke arah tengah. Kita teriakin enggak dengar. Nah, mungkin karena capek terbawa arus ke pinggir akhirnya," jelas Aco.
Mendapati Dedik yang tak berdaya di laut dan sempat diduga meninggal lantaran tubuh kurusnya terapung hingga terbawa arus ke arah dermaga Jetty Chevron Balikpapan, maka para motoris langsung melaporkannya ke Polsek KP3 Semayang untuk memberi pertolongan.
Baca juga: Kabupaten Mahulu Bisa Pertahankan Zona Hijau Covid-19, Pendatang Dari Zona Merah Wajib Swab
Baca juga: Kasus Covid-19 di Balikpapan Meningkat Karena Pendatang, Isran Noor: Ya Sudah Nasib
"Ada teman yang lapor ke polsek sana, kita di sini narik dia," tambah Aco.
Beruntung Dedik berhasil diselamatkan oleh motoris dan warga yang berada di kawasan Pelabuhan Semayang Balikpapan.
Dedik langsung dibawa ke Polsek KP3 Semayang Balikpapan untuk dimintai keterangan.
Sesampainya di Mako Polsek KP3 Semayang, Dedik sempat bercerita jika niatnya untuk berenang ke Pulau Jawa lantaran tak punya ongkos.
"Enggak punya uang aku pak, ya sudah mau coba berenang aja. Wallahu a'lam kalau selamat sampai sana," ujarnya sambil menahan dingin.
Dedik mengaku jika selama di Balikpapan dirinya tinggal bersama keluarganya di kawasan Rengganis, Balikpapan Selatan.
Ia juga mengaku jika selama di Balikpapan tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Enggak ada kerjaan pak, makanya enggak punya uang, mau pulang aku," tambahnya.
6. Keterangan polisi: ada niat bunuh diri
Kapolsek KP3 Semayang Balikpapan, AKP Retno Ariani mengatakan jika saat ini korban masih mengalami trauma, sehingga keterangan yang dihimpun petugas tidak bisa akurat.
"Kondisinya masih labil, jadi masih belum jelas dimintai keterangan. Jadi kita istirahatkan dulu sambil menunggu keluarganya datang ke sini," ujarnya.
Retno menjelaskan, dari keterangan awal yang didapat jika korban rupanya telah terjadi perselisihan dengan saudaranya, sehingga ia nekat untuk mengakhiri nyawanya atau berenang ke Kota Malang.
"Tadi sih sempat dia bilang ada ribut sama kakaknya. Jadi dia itu antara nekat mau bunuh diri atau nekat ke Malang dengan berenang sama galon kosong," jelas Kapolsek.
Kini, Dedik akan dikembalikan ke pihak keluarga.
Selanjutnya Polsek KP3 Semayang Balikpapan akan mencoba memediasi korban dengan saudaranya jika terdapat perselisihan dalam keluarga.
7. Terkuak kisah memilukan, rupanya pernah koma selama 9 bulan
Pria yang nekat berenang menggunakan galon demi pulang kampung ke Malang, Jawa Timur, Dedik Purnomo kini sudah kembali ke rumah keluarganya di Balikpapan.
Diketahui Dedik sendiri menumpang di rumah kakaknya yang berlokasi di Jalan Ruhui Rahayu III, Kel. Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.
Kakaknya, Arul Purwanto, saat ditemui awak media mengaku bahwa adiknya tersebut memang memiliki keinginan bekerja yang tinggi di Balikpapan.
Hanya saja, lantaran sempat mengalami kecelakaan hingga alami koma setidaknya 9 bulan, membuat kondisi fisik Dedik tidak seperti orang sehat pada umumnya.
"Beberapa tahun silam itu pernah kecelakaan. Jadi itu kondisinya sendiri sudah nggak normal. Secara fisik, secara pikiran sudah berkurang," ungkap Arul, Kamis (17/12/2020).
Meski begitu, dia menambahkan bahwa Dedik sendiri sebelumnya sempat bekerja, dengan dua pekerjaan yang berbeda.
"Dia sempat jualan bakso disini, sempat kerja di teman saya juga," ucapnya
Namun karena kondisi fisik, akhirnya berhenti juga.
Tidak sampai disitu, Arul juga dibantu oleh rekan-rekan sesama satu komunitas Aremania yang berada di Balikpapan guna mencarikan pekerjaan untuk Dedik.
Namun nihil, Dedik juga tak kunjung mendapat pekerjaan.
"Nah, dari pihak teman-teman paguyuban Aremania Balikpapan juga membantu mencarikan pekerjaan, cuma untuk kondisinya kan nggak memungkinkan," jelasnya.
Arul sendiri mengaku tidak menghalangi adiknya untuk pulang kampung. Hanya saja, lantaran pandemi, ia tidak menginginkan adiknya turut tertular.
"Kalau mau pulang, ya nanti tunggu kondisi di Balikpapan kondusif. Apalagi Malang juga zona hitam sekarang. Takutnya nanti disana ada apa-apa lagi," pungkasnya pada awak media.
(TribunKaltim.Co/Mohammad Zein Rahmatullah)