Pria di Samarinda Ditemukan Tewas Tergantung di Dapur, Sempat Ungkapkan ke Istri, Jangan Putus Asa
Perempuan bernama Hernawati (38) berlari keluar dari sebuah rumah bangsalan tepatnya di sebuah rumah bangsal enam pintu.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Perempuan bernama Hernawati (38) berlari keluar dari sebuah rumah bangsalan tepatnya di sebuah rumah bangsal enam pintu Jalan KH Harun Nafsi, Gang Keluarga Baru, RT 16 Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Hernawati histeris setelah melihat sesosok tubuh tergantung di area dapur rumah bangsal ujung nomor enam yang disewanya.
Sosok tubuh itu tak lain ialah sang suami yang ia cintai yaitu Muhammad Suryani (25).
Ia pun menceritakan bagaimana awal ditemukan suaminya ini.
Baca juga: Tak Punya Ongkos Pulang ke Samarinda, Pemuda 26 Tahun Nekat Mencuri Mobil Operasional Toko
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Penambahan 6 Kasus Positif Covid-19, Satu Kecamatan Zona Merah
Baca juga: NEWS VIDEO Seorang Pria di Samarinda Ditemukan Tewas Tergantung di Dapur Rumahnya
"Saat masuk, rumah tidak terkunci, jendela terbuka. Tv saat itu dalam keadaan menyala, namun saya tidak menemukan suami saya, ada bunyi pintu dapur, saya mengira dia di kamar mandi," sebut Hernawati sambil terisak mengingat sosok suaminya, Senin (21/12/2020) sore di Mapolsek Seberang.
Saat tidak menemukan suaminya, Hernawati lalu kebelakang kearah dapur yang gelap, lampu kemudian dinyalakan dan ia pun terkejut dan berlari keluar rumah sembari berteriak minta tolong pada warga sekitar.
"Saat menyalakan lampu dapur, disitu saya melihat tubuhnya (suami) tergantung dengan leher terikat. Langsung lari dan berteriak keluar rumah," ungkapnya.
Baca juga: Wawali Samarinda Ingatkan Soal Prokes Agar tak Muncul Klaster Baru di Momen Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Uang Palsu Beredar, BI Perwakilan Kaltim Pernah Lakukan Laporan ke Polresta Samarinda
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Tetap Dilakukan, Walikota Samarinda tak Izinkan Bagi Daerah Zona Merah Covid-19
Baca juga: Tidak Jadi ke MK, Paslon Zairin-Sarwono Akui Kemenangan Andi Harun-Rusmadi di Pilkada Samarinda
Ia juga menyampaikan bahwa sosok suaminya sering menasehati agar tidak putus asa menjalani masa depan dengannya.
Terlebih saat ini ia dalam kondisi sulit ekonomi, suaminya diakui tidak bekerja dan menderita sakit selama tiga bulan terakhir.
Hernawati pun mencoba selalu menghibur agar sang suami tidak kecewa lantaran belum mendapat pekerjaan.
"Saya menikah 2016 lalu, dan tinggal di bangsalan itu 2017. Dulu kerja kuli batu, sampai akhirnya jualan hingga almarhum jatuh sakit tiga bulan terakhir. Sering nasehati, jangan putus asa lalu semangat untuk mencari nafkah, tetap berusaha dan jangan bunuh diri," jelas Hernawati.
Tak disangka, nasehat yang sering disampaikan sang suami malah berbalik melakukan aksi nekat pada Senin (21/12/2020) hari ini.
Tubuh Muhammad Suryani kaku setelah melakukan aksi nekat dengan menggantungkan diri pada seutas tali tambang yang dikaitkan pada kayu dilangit-langit rumah.
Hernawati juga menyebut sebelum menemukan suaminya meregang nyawa pada pukul 16.30 Wita, saat pagi sempat meminta dibelikan hati ayam untuk dimakan.
Baca juga: Jika Ada Sengketa di Pilkada Samarinda, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Imbau Serahkan ke Bawaslu dan KPU
Baca juga: NEWS VIDEO Latpres XC Race 2020 di Samarinda, Diikuti Komunitas, Atlet Kaltim hingga Kalsel
Muhammad Suryani juga sempat memilih berwirausaha usai terpuruk, dan tak lagi berprofesi sebagai kuli bangunan.
"Sempat menjual ponsel dan motor buat modal beli bahan usaha roti, namun tidak berjalan. Akhirnya semoat cari kerja jalan kaki, setelah itu mengekuh sakit di bagian kaki sampai belakang perut. Lalu kembung perut, hingga tidak bisa bangun. Almarhum tidak mau berobat, katanya mahal kalau berobat," beber Hernawati.
Hernawati yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci disebuah layanan laundry ini, tak putus asa untuk mengobati sang suami, sempat mengubungi pihak keluarga.
Berkali-kali saat masih hidup, sang suami meminta tak perlu menceritakan pada siapapun perihal sakit yang dideritanya.
Baca juga: Hasil Olah TKP Penemuan Jasad Pria Gantung Diri di Taman Ulin, Begini Penjelasan Kapolsek Tenggarong
Baca juga: Polisi Pastikan Guru yang Ditemukan Tewas Semalam di Gang II Samarinda Lantaran Gantung Diri
"Patungan dengan keluarga untuk berobat, tapi almarhum tidak mau merepotkan siapa-siapa. Sampai saya sering sharing (curhat) ke bos kerja, tetapi suami saya terus bilang nggak usah ngomong apalagi ke tetangga karena malu," tutup Hernawati.
Kini jasad pria malang ini sudah di evakuasi ke RSUD AW Sjahranie untuk dilakukan visum.
Pihak keluarga dan saksi-saksi pun diminta keterangannya oleh pihak kepolisian jajaran Polsek Samarinda Seberang guna penyelidikan lebih lanjut.
Disclaimer:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Kontak bantuan
Kontak bantuan Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
(Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)