Virus Corona di Bontang

Warga Bontang Mulai Sepelekan Protokol Kesehatan Jadi Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19

Tim satgas covid-19 mencatat, Rabu (23/12/2020) kemarin, ada penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 26 kasus

Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Jumlah positif covid-19 yang dirilis Tim satgas covid-19 Bontang masih terjadi penambahan. TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG-Tren kasus positif covid-19 di Bontang menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru terus bertambah.

Tim satgas covid-19 mencatat, Rabu (23/12/2020) kemarin, ada penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 26 kasus, dengan tingkat kesembuhan 7 kasus.

Dari data rilis baru Tim Satgas, total keseluruhan pasien covid-19 di Bontang telah menembus 248 kasus, dengan presentase 14,5 persen.

Baca juga: 25 Staf Dinyatakan Terpapar Covid-19, KPU Samarinda Benarkan Adanya Kluster Komisi Pemilihan Umum

Baca juga: Ganti Biaya Pacaran 4 Bulan, Wanita di Samarinda Ini Dipaksa Bayar Rp 100 Juta Bila Menolak Dinikahi

Baca juga: Kronologi Perempuan Muda di Samarinda Diancam Ganti Rugi Rp 100 Juta Jika Menolak Dinikahi

Sementara, tingkat kesembuhan kembali menurun ke angka 83,6 persen.

Disebutkan Juru Bicara Tim Satgas, Adi Permana, kasus baru sepanjang bulan Desember mengalami peningkatan secara signifikan.

"Hampir setiap harus selalu ada kasus baru di Desember ini," terang Adi Permana saat di konfirmasi. Kamis (24/12/2020).

Sebanyak 56 pasien covid-19 dalam penangan tim medis, sisanya 192 pasien melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Menurut Adi, tren kenaikan ini dilatari banyaknya masyarakat yang mulai mengabaikan protokol kesehatan.

Jika diperhatikan, masyarakat saat ini mulai menyepelehkan bahaya penularan wabah corona.

Baca juga: Diduga Kurir Narkoba, Wanita di Samarinda Diamankan, Sempat Buang Barang Bukti Sebelum Ditangkap

Baca juga: Hasil Pilkada Balikpapan Digugat, Muncul Peluang Pemungutan Suara Ulang?

"Banyak masyarakat sekarang cuek soal corona," tutur Adi.

Ia pun mengimbau, agar jelang perayaan Natal dan pergantian tahun perlunya mematuhi protokol kesehatan.

"Iya wajib ikuti protokol kesehatan, karena bakal rentan tertular. Soalnya diprediksi banyak tumpukan masyarakat," pungkasnya.

Tempat Isolasi di Berau Penuh

Sementara itu, untuk pertama kalinya, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Berau menembus angka 75 kasus dalam sehari.

Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Berau Iswahyudi melalui press rilisnya pada, Rabu (23/12/2020).

Iswahyudi menyebutkan terjadi penambahan jumlah kasus sebanyak 75 pasien, sehingga total pasien Covid-19 di Bumi Batiwakkal ini sudah mencapai 835 kasus dan 252 kasus masih menjalani perawatan.

Baca juga: Tes Antigen di Berau, Pemkab Sebut Soal Biaya Harus Mengacu Pada Keputusan Menteri Kesehatan

Baca juga: Jawab Keraguan Warganya, Plt Bupati Agus Tantomo Ingin Jadi Orang Pertama Divaksin Covid di Berau

Baca juga: Natal 2020 di Berau, Penjualan Aksesoris Mengalami Penurunan Pembeli Akibat Pandemi Covid

Pelaksana tugas atau Plt Bupati Berau Agus Tantomo mengaku Covid-19 ini cukup mengkhawatirkan tempat isolasi pasien yang ada saat ini.

Pasalnya, dari laporan yang Ia terima Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 eks hotel Cantika saat ini telah penuh menampung pasien.

"Untuk perawat atau Nakes kita sudah lakukan perekrutan, namun sejujurnya yang kita khawatirkan ini justru tempat isolasi, karena Cantika yang baru dibuka tiga hari yang lalu itu sudah penuh," kata Agus Tantomo ke TribunKaltim.co,

"Dan aula kembali dipersiapkan karena blok itu ada beberapa yang harus diperbaiki seperti ada yang AC-nya rusak apa dan sebagainya," tuturnya.

Karena RSD penuh Pemkab Berau pun bakal mengkaji pasien berstatus orang tanpa gejala alias OTG bisa melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.

Baca juga: GAWAT, Kasus Covid-19 Bertambah 31 Orang di Berau, Seorang Pasien Corona Meninggal Dunia

Baca juga: Jelang Perayaan Tahun Baru, Satgas Covid-19 Berau Ingatkan Penerapan Protokol Kesehatan

Baca juga: NEWS VIDEO Plt Bupati Berau Buka Kembali RSD Eks Hotel Cantika Untuk Pasien Covid-19

"Solusinya pertama kalau yang OTG, kita minta dirawat di rumah. Namun tetap dipantau oleh dokter dan perawat, yang kedua saya sudah bicarakan dengan Dinas Kesehatan itu ada aula di Cantika, mungkin itu terpaksa harus kita manfaatkan, untuk bisa menampung lebih banyak pasien," tegasnya.

"Covid-19 ini cukup mengerikan sekarang, jadi saya buat aturan-aturan yang keras-keras, agar disiplin menerapkan protokol kesehatan itu bukan sok-sokan tetapi memang harus saya ambil karena keselamatan masyarakat jauh lebih penting," tuturnya.

Ia pun berharap agar seluruh masyarakat Kabupaten Berau untuk meningkatkan waspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

(TribunKaltim.Co/Ismail Usman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved