Staf Kedubes Jerman yang Datang ke Markas FPI tak Boleh Lagi Menginjak Indonesia
Secara tegas pemerintah meminta staf Kedubes Jerman tersebut dipulangkan. Yang bersangkutan juga tak diizinkan lagi datang ke Indonesia.
Menurut Sekretaris Umum FPI Munarman, jika memang staf kedubes Jerman tersebut mata-mata, maka kasus penembakan 6 laskar FPI sudah jadi skandal dunia intelijen skala internasional.
"Dunia internasional mencium ada yang tidak beres dari sudut pandang dan kacamata intelijen," katanya.
Munarman menyebut hal itu bukan sekadar masalah politik.
Ada yang lebih serius dan bisa berdampak pada reputasi atas standar Hak Asasi Manusia(HAM) yang rendah terhadap Indonesia dan akan menjadi perbincangan di dunia intelijen internasional.
"Sebab dalam perspektif dunia intelijen, ada fatsoen, keberadaan aparat keamanan negara adalah untuk menangkal bahaya terhadap negara, bukan untuk membunuh warga negara sendiri," lanjutnya.
Lebih lanjut, Munarman mengatakan hal ini justru membuktikan bahwa dunia internasional sesungguhnya sudah tahu kejadian sesungguhnya.
"Oleh karenanya yang diturunkan adalah orang yang punya kemampuan investigasi, bukan diplomat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri Indonesia," kata Munarman.
Baca juga: Polda Metro Jaya Bocorkan Gisel Transfer File ke MYD, Jadi Penyebab Terbongkarnya Video 19 Detik?
Baca juga: AC Milan dalam Masalah Besar, Juventus dan Inter Berebut Donnarumma, 7 Pemain Kehabisan Kontrak
Politisi Gerindra : Sudahlah Jangan Mau Diperalat Lagi
Beberapa waktu lalu beredar foto salah seorang staf Kedubes Jerman mendatangi markas Front Pembela Islam ( FPI ) di Petamburan Jakarta Pusat.
Masalah ini langsung direspon oleh banyak pihak.
Salah satunya datang dari politisi Gerindra, Habiburokhman
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman meminta Front Pembela Islam ( FPI) tidak berkolaborasi dengan pihak asing menyusul adanya dugaan mata-mata Jerman yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Sudahlah, jangan mau diperalat lagi. Tujuan kita bagus, amar ma'ruf nahi munkar. Jangan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang enggak tepat," ujar Habiburokhman dalam webinar Teka-teki Telik Sandi di Markas FPI, Minggu (27/12/2020).
Menurut dia, berbagai kasus yang tengah dihadapi FPI bisa diselesaikan dengan cara baik-baik tanpa melibatkan pihak luar.
Ia mengatakan, semua masalah saat ini masih ada celah untuk bisa diselesaikan bersama-sama.