Berita Balikpapan Terkini
Optimisme Perekonomian di 2021 Mulai Terlihat, Kondisi Balikpapan Didorong Masuknya Vaksin Covid-19
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan bahwa sinyal pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan bahwa sinyal pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat.
Hal ini dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang membaik di kuartal III-2020 dari minus 5,32 persen di kuartal II-2020 enjadi minus 3,49 persen.
Kenaikan penjualan kendaraan bermotor, kinerja manufaktur yang kembali di zona ekspansi, dan indeks penjualan eceran yang membaik.
Hal ini ditopang oleh stabilitas sektor jasa keuangan yang tetap terjaga ditunjukkan oleh permodalan yang tinggi dengan capital adequacy ratio atau CAR 24,19 persen, likuiditas yang memadai didukung alat likuid perbankan yang terus meningkat pada level tertinggi dalam sejarah mencapai sekitar Rp 2,250 triliun.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Bontang, Kasus Aktif Covid-19 Bertambah 17 Pasien, 20 Pasien Sembuh
Baca juga: 25.520 Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Bandara SAMS Balikpapan Kaltim, Tak Bisa Dipakai Langsung
Baca juga: Capres dari PSI, Giring Ganesha Test PCR Swab Positif Corona, Begini Kondisi Istri dan anaknya
Baca juga: Skema Distribusi Vaksin Covid-19 di Kalimantan Utara, Pilih Jalur Darat ke Samarinda Sampai Bontang
"Selain itu, profil risiko juga dapat dikelola dengan baik tercermin dari tingkat NPL terjaga di 3,18 persen ditopang oleh restrukturisasi sekitar 18 persen dari total kredit termasuk korporasi emiten," ujar Wimboh dalam siaran tertulisnya, Selasa (5/1/2021).
Ditambahkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2021, pihaknya optimisme perekonomian Indonesia akan membaik pada 2021.
Sejalan dengan sejumlah indikator yang sudah terlihat pada akhir tahun 2020.
Optimisme itu juga didukung dengan sudah masuknya vaksin Corona atau covid-19 yang akan mulai diberikan kepada masyarakat pada pertengahan Januari ini.
Vaksinasi covid-19 telah dipersiapkan untuk menjadi Game Changer pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga: Beginilah Prosedur Orang yang Pernah Terpapar Corona dalam Program Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru 2021 Usai, Dinkes Berau Khawatirkan Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19
Baca juga: Penanganan Covid-19, Vaksin Coronavac Lulus Uji Sertifikasi Lot Release, Total Sudah 1,2 Juta
"Tambahan 1,8 juta dosis vaksinasi telah diterima pada akhir Desember 2020, sehingga terdapat 3 juta dosis vaksin yang siap untuk disuntikan. Pemberian vaksinasi secara gratis akan membangkitkan rasa aman untuk beraktivitas sehingga roda perekonomian dapat bergerak lebih cepat," terangnya.
Dukungan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) juga akan dilanjutkan di tahun 2021 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 372,3 triliun yang diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat, mendukung akselerasi pemulihan ekonomi, dan mendorong transformasi ekonomi Indonesia.
Baca juga: Gubernur Kaltim Ditanya Jatah Vaksin, Isran Noor: Aku Ini Masih Muda, Umur 36 Tahun jadi Tidak Perlu
Baca juga: 4000 Tenaga Kesehatan Kaltara Prioritas Vaksinasi Tahap Pertama, Irianto Lambrie: Per Nakes 2 Dosis
Selain itu, keberadaan UU Cipta Kerja, menurut Airlangga juga diharapkan dapat membantu mengurangi dampak negatif pandemi terhadap tenaga kerja Indonesia, karena dengan undang-undang ini, reformasi besar akan dilakukan guna menjadikan Indonesia semakin kompetitif di pasar internasional dan domestik.
"Kami juga mendukung upaya OJK dalam mendorong pengembangan usaha kecil menengah (UKM) melalui pasar modal dengan layanan Securities Crowd Funding yang bisa menjadi alternatif pendanaan bagi UKM," tandasnya.
Pertumbuhan Ekonomi Balikpapan Kaltim Saat Pandemi
Tahun 2021 diproyeksi menjadi tahun kebangkitan bagi sektor jasa di Balikpapan. Setelah hampir setahun lamanya pada 2020, terjadi kemunduran ekonomi akibat pandemi virus Corona ( covid-19 ).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Balikpapan Haemusri Umar menyebut, tahun ini sektor perhotelan, restoran dan hiburan dinilai akan menjadi primadona dalam penerimaan pajak di Kota Minyak.
"Kami optimis target penerimaan pajak daerah dan retribusi pada 2021ada kenaikan dari tahun 2020 ini, dimana telah disepakati untuk 2021, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau APBD sebesar Rp 2,1 triliun," jelasnya, Minggu (3/12/2021).
Pajak daerah ditarget sebesar Rp 515 miliar, lalu retribusi Rp 63 miliar, kekayaan Rp 16,4 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 96,8 miliar.
Baca juga: Peringatan dari PB IDI, Indonesia di Puncak Penularan Virus Corona, Angka Kematian Nakes Fantastis
Baca juga: Pandemi covid-19 di Penajam Paser Utara Selama Tahun 2020, 9 Polisi di Polres PPU Terpapar Corona
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Penajam Paser Utara, Pembuka Tahun 2021, Kasus covid-19 Tambah 7 Orang
Ia melihat jika dari angka target, sudah termasuk tinggi apalagi tahun ini Balikpapan masih ditengah pandemi Corona atau covid-19.
Keberadaan vaksin covid-19 yang akan terdistribusi ke masyarakat diharapkan membawa sentimen positif.
Menurutnya, keberadaan vaksin akan membuat sektor perhotelan, restoran dan hiburan lebih lega dalam beraktivitas.
Sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi. Pengaruh vaksin dinilai akan memberikan dampak yang besar pada perekonomian, jasa, serta sektor lainnya.
Baca juga: Positif covid-19, Khofifah Indar Parawansa tak Rasakan Gejala dan Diklaim Taat Protokol Kesehatan
Baca juga: Kabar Mengejutkan PB IDI Beber Indonesia di Puncak Penularan covid-19, Kematian Nakes Tertinggi Asia
Baca juga: Plt Bupati Kutim Ajukan Penambahan Rumah Karantina covid-19 di Samarinda Buat Warga Kutai Timur
"Sehingga orang bisa leluasa keluar masuk di sektor jasa. Kita harapkan bisa membantu aktivitas perekonomian. Khususnya di sektor jasa," tukasnya.
Lebih jauh, lanjutnya, keberadaan vaksin akan membuat seluruh sektor ekonomi mengalami pemulihan.
Apalagi tahun 2021 pun, merupakan tahap perencanaan pembangunan ibu kota negara baru. Yang mana dinilai akan mendorong ekonomi dengan cepat.
Baca juga: Capres dari PSI, Giring Ganesha Test PCR Swab Positif Corona, Begini Kondisi Istri dan anaknya
Baca juga: Cara Mengecek Nama Kamu Sebagai Penerima Vaksin covid-19, Tinggal Login dan Masukan NIK
Untuk diketahui, tahun 2021 ini pemberian vaksin diawali bagi tenaga kesehatan akan dilakukan oleh pemerintah secara bertahap dalam mengendalikan peningkatan jumlah kasus covid-19 yang masih mengalami peningkatan.
Ada beberapa kategori yang harus dipenuhi untuk mendapatkan vaksinasi covid-19, di antaranya berusia antara 18 hingga 59 tahun dan tidak memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid.
Menurut Juru Bicara Satuan Gugus Tugas covid-19 Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti mengatakan, dalam melakukan pendataan terhadap warga yang akan divaksinasi, pihaknya melibatkan BPJS Kesehatan.
Dengan menggunakan data kepesertaan yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan, dapat dilihat riwayat kesehatan dari masing-masing peserta.
Khusus peserta yang memiliki riwayat komorbid akan otomatis dikeluarkan dari database calon peserta vaksinasi covid-19.
(Tribunkaltim.co/Heriani)