Virus Corona di Balikpapan
Tenaga Kesehatan di Balikpapan yang Pernah Positif Covid-19 Tidak Dapat SMS Pemberitahuan Vaksin
Para tenaga kesehatan yang pernah positif Corona atau covid-19, dikabarkan tidak dapat SMS pemberitahuan vaksin
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Para tenaga kesehatan yang pernah positif Corona atau covid-19, dikabarkan tidak dapat SMS pemberitahuan vaksin.
Sebanyak 300-an tenaga kesehatan mantan penyintas covid-19 di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tak akan mendapat vaksin Corona.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, kepada awak media.
"Tenaga kesehatan yang pernah positif covid-19 juga kami sudah tes, mereka tidak mendapat SMS pemberitahuan vaksin," katanya kepada TribunKaltim.co, Rabu (6/1/2021).
Wanita yang kerap disapa Dio itu mengatakan, tenaga kesehatan yang sudah pernah terpapar covid-19 dan sembuh.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kukar, Penambahan 40 Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19, 21 Pasien Sembuh
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Bontang, Kasus Aktif Covid-19 Bertambah 17 Pasien, 20 Pasien Sembuh
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kukar, Penambahan 12 Kasus Terkonfirmasi Positif Baru dan 10 Pasien Sembuh
Baca juga: 36 Pasien Covid-19 di Kutim Terkonfirmasi Sembuh, Kini Meningkat Jadi 3.521 Kasus
Dengan sendirinya telah membentuk antibodi atau kekebalan terhadap virus dengan alami. Sehingga tak perlu suntikan vaksin.
"Yang lolos akan dikirim SMS, isinya nama bahwa akan di vaksin. Jadi dari ribuan yang mengisi aplikasi, tunggu saja," jelasnya.
Sealin itu, untuk mengetahui sasaran penerima vaksin, tenaga kesehatan wajib mengisi data dalam aplikasi Kemenkes.
Data tersebut wajib diisi dengan jujur dan benar, sebab akan menjadi acuan tenaga kesehatan dalam menerima suntikan vaksin.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Minta Kepala Daerah Bangun Kepercayaan Memakai Vaksin Covid-19, Efek Demam Pegal
Baca juga: 13 Januari 2021 Presiden Jokowi akan Disuntik Vaksin Sinovac Covid-19, Sudah Kantongi Izin BPOM
Baca juga: Capres dari PSI, Giring Ganesha Test PCR Swab Positif Corona, Begini Kondisi Istri dan anaknya
Adapun tenaga kesehatan yang memiliki penyakit komorbid seperti diabetes, hipertensi, jantung, gagal ginjal. Dimungkinkan juga tak mendapat vaksin.
"Akan ada jenis penyakit, pernah sakit apa, pernah Covid, ini diisi semua. Nanti kementrian kesehatan memverivikasi," urainya.
Sebagaimana diketahui, Kota Balikpapan mendapat jatah 4.600 dosis vaksin di tahap pertama untuk disuntikkan kepasa tenaga kesehatan.
Namun, jumlah tersebut rupanya masih belum memenuhi kebutuhan. Sebab setiap tenaga kesehatan akan mendapat dua dosis suntikkan.
Baca juga: Beginilah Prosedur Orang yang Pernah Terpapar Corona dalam Program Vaksinasi Covid-19
Baca juga: NEWS VIDEO Plt Bupati Berau Ikut Rakor Kesiapan Vaksinasi dan Penegakan Protokol Kesehatan
Sehingga penyunttikan vaksin yang rencananya akan dilakukan serentak pada tanggal 14 Januari 2021, akan dilakukan dalam dua tahap.
"Yang tidak mendapat SMS mungkin tidak diberikan karena ada penyakit atau diberikan di tahap kedua," imbuhnya.
Menunggu Uji BPOM
Berita sebelumnya. Sebanyak 25.520 dosis vaksin sinovac untuk Provinsi Kalimantan Timur mendarat di Bandara SAMS Sepinggan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa 5 Januari 2021 pagi.
Distribusi vaksin tahap pertama ini memang baru diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang menjadi garda depan dalam penanganan virus Corona atau covid-19.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Setyo B Basuki, mengaku belum mendapat informasi terkait tenaga kesehatan yang tak mau divaksin.
"Saya harap jangan ada penolakan, semua harus bersama-sama mau di vaksin. Karena ini perintah," ujarnya kepada TribunKaltim.co, Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Pengiriman Vaksin Menuju Kaltara Dikawal Ketat Jajaran Satlantas Polresta Samarinda dan Brimob
Baca juga: Transparansi Uji Klinis Sinovac Harus Diumumkan, Hindari Kepanikan di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: Terjawab Alasan BPOM Belum Izinkan Sinovac Disuntikkan, Vaksin Virus Corona Sudah Didistribusikan
Menurutnya, apabila banyak orang masih tak mau divaksin, maka semakin rendah imunitas atau kekebalan tubuhnya terhadap covid-19.
"Untuk memastikan aman kita juga menunggu dari BPOM, untuk uji efektifitas dan lainnya," kata Basuki.
Nantinya, setiap orang yang mendapat suntikkan vaksin akan mendapatkan dua dosis. Artinya jumlah vaksin yang diterima masih harus dibagi dua untuk tenaga kesehatan.
Mengingat, jumlah tenaga medis di Kalimantan Timur sebanyak 30 ribu orang. Sehingga jumlah vaksin yang diterima tahap pertama pun hanya memenuhi separuh dari kapasitas yang ada.
Baca juga: Optimisme Perekonomian di 2021 Mulai Terlihat, Kondisi Balikpapan Didorong Masuknya Vaksin Covid-19
Baca juga: Beginilah Prosedur Orang yang Pernah Terpapar Corona dalam Program Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Capres dari PSI, Giring Ganesha Test PCR Swab Positif Corona, Begini Kondisi Istri dan anaknya
Baca juga: Menolak Ikut Vaksinasi Covid-19, Hukuman Siap Menjerat, Daerah Jakarta Terapkan Denda Rp 5 Juta
"Jumlah itu baru bisa memenuhi untuk 12 ribu tenaga kesehatan saja," terangnya.
"Jadi tahap kedua nanti juga masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. selanjutnya baru pelayan publik seperti TNI/Polri dan lainnya," tutup Basuki.
Waspada Virus Corona Varian Baru
Muncul varian baru Corona, Menristek minta waspadai, fakta bukti penularan di Indonesia belum ada.
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta masyarakat mewaspadai varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris.
Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk mencegah tingginya penularan, akibat varian baru virus covid-19 atau Corona ini.
"Kita harus sangat waspada dengan peningkatan kasus positif dan juga infeksi yang tinggi kita harus menjaga varian ini tdk sampa ikut membuat keadaan makin berat," ujar Bambang yang disiarkan channel Youtube BNPB, Kamis (24/12/2020).
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutai Barat, Jelang Natal 2020, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 8 Orang
Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19
Bambang mengungkapkan saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian baru virus Corona ini telah muncul di Indonesia.
"Tetapi saat ini kita simpulkan belum ada bukti yang membuktikan varian ini sudah ada di Indonesia, belum ada bukti," tutur Bambang.
Meski begitu, Bambang meminta seluruh pihak untuk mewaspadai varian baru dari virus Corona ini. Terlebih, menurutnya, fasilitas penelitian molekuler yang dimiliki oleh Indonesia tidak secanggih di Inggris.
Dirinya mengatakan saat ini pemerintah masih mendalami jenis baru varian baru virus Corona ini.
"Meskipun belum ada bukti bahwa varian ini meningkatkan keparahan penyakit, namun bukan berarti itu pasti seperti itu, karena ini masih butuh informasi dan penelitian lebih lanjut," ucap Bambang.
Baca juga: Jenis Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Menyebar Lebih Cepat, Bagaimana Gejalanya
Baca juga: Dokter di Jepang Ingatkan Tahun Baru Jangan ke Luar Rumah, Virus Corona tak Mengenal Tutup Tahun
Baca juga: Pasien Dirawat Akibat Corona Melonjak, Ruang Isolasi Covid-19 di Balikpapan Nyaris Penuh
Selain itu, dua negara tetangga Indonesia, yakni Singapura dan Australia. Sehingga Bambang meminta masyarakat tetap waspada terhadap varian baru virus Corona ini.
"Kalau kita lihat ada dua negara tetangga kita yang kedatangan virus ini. Pertama Australia kemudian baru saja Singapura. Kasusnya satu orang, tapi itu artinya kita mesti berhati-hati karena kasusnya semakin dekat dengan kita," pungkas Bambang.
(TribunKaltim.co/ Miftah Aulia)