Pria Dibacok Hingga Tewas
Lebih Enam Saksi Diperiksa Terkait Pembacokan di Samarinda, Polisi Menunggu Hasil Observasi
Polsek Sungai Pinang yang menangani kasus pembacokan yang dilakukan Juliadi (40) sudah memeriksa beberapa saksi-saksi.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA-Polsek Sungai Pinang, Samarinda yang menangani kasus pembacokan yang dilakukan Juliadi (40) sudah memeriksa beberapa saksi-saksi.
Hal ini ditegaskan Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Rengga Puspo Saputro saat dikonfirmasi perihal kasus ini.
Ia juga mengungkapkan pelaku kini sedang menjalani observasi di RSJD Atma Husada. Pihaknya masih menunggu hasil dari pemeriksaan yang dilakukan dokter.
Baca juga: Pecah Rekor! Balikpapan Catat 106 Kasus Positif Covid-19, Tenaga Kesehatan Mulai Berguguran
Baca juga: Tenaga Kesehatan di Balikpapan yang Pernah Positif Covid-19 Tidak Dapat SMS Pemberitahuan Vaksin
Baca juga: Berakhir Tragis, Pria Paruh Baya Tewas Dibacok di Tengah Rencana Hajatan Keluarga
"Meskipun mengalami gangguan jiwa tetap kita periksa. Tapi, kami masih menunggu diagnosis rumah sakit jiwa yang melakukan pemeriksaan intensif selama 14 hari kepada yang bersangkutan (Juliadi)," ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/1/2021) hari ini.
Penyidikan kasus pembacokan dikatakannya tetap berjalan. Sambil menunggu hasil dari pihak rumah sakit.
"Tetap jalan. Saksi sudah ada lebih dari enam tetangga dan keluarga korban," sebutnya.
Baca juga: Berakhir Tragis, Pria Paruh Baya Tewas Dibacok di Tengah Rencana Hajatan Keluarga
Baca juga: Polisi tak Percaya Begitu Saja Soal Gangguan Kejiwaan Pelaku Pembacokan di Samarinda
Baca juga: Berakhir Tragis, Pria Paruh Baya Tewas Dibacok di Tengah Rencana Hajatan Keluarga
Mengenai kondisi pelaku, berdasar keterangan keluarganya saat diperiksa, mengatakan bahwa Juliani sudah 10 tahun menderita gangguan kejiwaan.
"Dari keterangan keluarga, pelaku sudah 10 tahun ODGJ, keluar masuk rumah sakit. Pelaku juga ada kartu kuning. Cuman kami tidak tahu seberapa parahnya. Pihak rumah sakit yang lebih tahu," ucap Kompol Rengga Puspo Saputro.
Baca juga: Lelang Tol Jembatan Balikpapan-PPU Tertunda, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca juga: Pria Tewas di Area Parkir Mal Dikenal Pribadi Tertutup, Sempat Kirim Pesan Sebelum Meninggal
Disinggung kondisi keluarga kedua belah pihak.
Kompol Rengga Puspo Saputro, mengatakan bahwa pihak keluarga korban sudah menerima.
Sedangkan keluarga pelaku, sudah tidak berada dirumah yang dihuni pelaku Juliani sekeluarga.
"Keluarga pelaku informasi saya dapat masih di Samarinda saja. Keluarga korban Alhamdulillah sudah legowo. Cuma minta pelaku jangan balik lagi ke tempat itu," tegasnya.
Proses penyidikan tetap lanjut hingga keluar vonis (keputusan) dari dokter yang melakukan observasi.
"Kalau kita selama belum ada diagnosis (gangguan kejiwaan) tetap berlanjut seperti kasus biasa. Kalau sudah ada hasil nanti kita akan koordinasikan dengan kejaksaan," pungkas Kompol Rengga Puspo Saputro.
Sebelumnya, La Iroji (61), warga Jalan Karya Baru, RT 09 Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, tewas setelah mendapat luka bacok.
Rabu (6/12/2020) sekitar pukul 08.00 Wita, saat kondisi permukiman padat penduduk itu lengang, tiba-tiba teriakan La Iroji terdengar.
Salah seorang saksi mata yang ditemui TribunKaltim.co, Wasumi (50), yang masih ada hubungan keluarga dengan korban, menceritakan pelaku Juliadi (40) datang menghampiri pria paruh baya ini sedang duduk-duduk di rumah.
Baca juga: BREAKING NEWS Pemuda di Samarinda Ditemukan Tewas Tergantung Dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat
Baca juga: BREAKING NEWS, Diduga Teroris & Melawan, Mertua & Menantu di Makassar Tewas saat Ditangkap Densus 88
Baca juga: Kondisi Jalan Poros Samarinda-Balikpapan Rusak, Gubernur Kaltim Isran Noor: Amblas Itu, Biasa
"Si pelaku datang langsung membacok, sempat jatuh kapaknya karena anak korban yang mendorong pelaku," tutur Wasumi, Rabu (6/1/2021), ditemui seusai kejadian berdarah ini.
"Dua kali layangkan (ayunkan) kapak (ke arah) korban," ujarnya.
Pelaku dikenal menderita gangguan jiwa dari keterangan saksi.
Namun dugaan ini masih belum dapat dipastikan.
Baca juga: Walikota Balikpapan Rizal Effendi Beber Alasan Rapid Antigen Belum Berlaku di Jalur Laut
Baca juga: Diduga Sakit Hati, Pria dari Berau Nyaris Lakukan Pembunuhan di Acara Pernikahan Mantan Istri Siri
Baca juga: Kisah Pilu Pria Disiksa Polisi & Dipenjara 20 Tahun karena Kasus Pembunuhan, Ternyata Salah Tangkap
Lantaran pihak kepolisian masih meminta keterangan sejumlah saksi untuk kepentingan penyelidikan.
Kini jajaran Polsek Sungai Pinang yang menangani kasus pembacokan itu masih mengorek keterangan dari sejumlah saksi.
Sehingga masih belum bisa dikonfirmasi terkait kejadian berdarah tersebut.
(TribunKaltim.Co/Mohammad Fairoussaniy)