Kebakaran Pasar di Nunukan

Hilangkan Trauma Anak Korban Kebakaran Rumah di Nunukan, 2 Komunitas Bentuk Posko Healing

Sebanyak 23 anak korban kebakaran rumah yang terjadi 3 hari lalu di Inhutani Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FELIS
BANTUAN - Sebanyak 23 anak korban kebakaran rumah mengikuti kegiatan Trauma Healing di posko evakuasi, belakang Pasar Malam Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (13/01/2021) sore. 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Sebanyak 23 anak korban kebakaran rumah yang terjadi 3 hari lalu di Inhutani Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) mengikuti kegiatan Trauma Healing di posko evakuasi, belakang Pasar Malam Nunukan.

Diketahui, dua komunitas ini yakni Wahana Pendidikan Perbatasan (WPP) dan Komunitas Kumpul Untuk Beramal (KUMAL) menjadi inisiator kegiatan Trauma Healing tersebut.

Sejak pembukaan kemarin, 2 komunitas itu dibantu oleh personel TNI-Polri untuk menyiapkan sound system dan posko bermain.

Anggota KUMAL, Hasanuddin, mengatakan kegiatan Trauma Healing yang dilakukan oleh pihaknya semata untuk menghibur anak-anak yang menjadi korban kebakaran yang menghanguskan 62 bangunan rumah itu.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Nunukan, Tambah 52 Pasien Covid-19, Sembuh 18 dan 35 Specimen Belum Diperiksa

Baca juga: Harga Gas 3 Kg di Nunukan per Tabung Rp 70 Ribu, Aliansi Masyarakat Beber tak Ada Kelangkaan Barang

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Nunukan Ungkap Harga Gas Elpiji 3 Kg Hingga Rp 70 Ribu Per Tabung

"Kegiatan Trauma Healing ini untuk pemulihan rasa trauma anak-anak korban kebakaran rumah. Anak seusia mereka kan tergolong masih labil, tingkat traumanya pasti berbeda dengan orang dewasa. Jadi atas dasar itu kami lakukan kegiatan ini," kata Hasanuddin kepada TribunKaltara.com, Rabu (13/01/2021), pukul 16.00 Wita.

Menurut Hasanuddin, posko Trauma Healing itu akan dibuka oleh pihaknya sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Pasalnya, dia berharap melalui pelayanan Trauma Healing itu rasa trauma anak-anak korban kebakaran bisa segera pulih.

"Tidak ada batas waktu yang kami tentukan. Harapan kami sampai hilang rasa trauma anak-anak," ucapnya.

Sesuai data dari Kelurahan Nunukan Utara, ada sebanyak 84 anak yang menjadi korban kebakaran termasuk penganiayaan. Dari 84 anak, 46 diantaranya anak laki-laki, dan 38 anak perempuan.

Kendati begitu, hanya 23 anak saja yang mengikuti Trauma Healing tersebut.

Baca juga: Polsek Nunukan Masih Selidiki Motif Bakar Rumah dan Aniaya 4 Orang Dewasa dan 3 Anak

Baca juga: Bupati Asmin Laura Menilai Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan di Nunukan Terbilang Susah

Baca juga: BPBD Dirikan 4 Tenda Pengungsian Bagi Korban dari 57 Rumah yang Terbakar di Nunukan

"Banyak sebenarnya anak korban kebakaran rumah. Tapi banyak yang mengungsi di tempat keluarga. Sasaran Trauma Healing itu anak sekolah usia TK, PAUD, dan SD termasuk kemarin ada yang belum sekolah. Setiap hari kami stand by di posko.

Kami siapkan sejumlah permainan, buku-buku dongeng dan bacaan lainnya. Kalau komunitas WPP itu lebih kepada pendidikan, kalau KUMAL lebih kepada kegiatan games seperti badut. Ada badut Helo Kitty, Micky Mouse, Spiderman, dan Doraemon," ujarnya.

Kapolres Nunukan AKBP Saiful Anwar melalui AKP Eka Berlin, mengatakan penting bagi anak-anak untuk mendapat pelayanan pemulihan trauma agar mereka bisa kembali menjalani aktivitas seperti sebelum adanya peristiwa kebakaran itu.

Baca juga: 8 Januari 2021, Bupati Nunukan Asmin Laura Berlakukan Jam Malam, Orang Berkumpul tak Boleh

Baca juga: BREAKING NEWS Si Jago Merah Mengamuk di Pasar Inhutani Nunukan, Rumah Warga Ikut Terbakar

"Kita melihat banyak permasalahan yang muncul terutama mengenai hunian atau tempat tinggal, kemudian sandang pangan, sembako dan sebagainya, di sisi lain ada hal yang juga sangat penting dan menjadi kepedulian kami yaitu rasa trauma mereka. Maka itu, kami TNI-Polri bersama 2 komunitas ini membentuk posko Trauma Healing bagi anak-anak korban kebakaran. Semoga kehadiran kami bisa sedikit meringankan trauma mereka," tutur pria yang akrab disapa Berlin.

Baca juga: 57 Rumah di Nunukan Terbakar, Diduga Pelaku Pembakaran Alami Gangguan Jiwa

Baca juga: Bupati Nunukan Asmin Laura Beber Potensi Zakat Sangat Fantastis Capai Rp 300 Triliun per Tahun

Berlin menjelaskan, kegiatan Trauma Healing itu menggunakan metode play theraphy dan berdongeng.

Sehingga mereka diharapkan dapat segera melupakan trauma serta permasalahan yang dialami.

"Puji Tuhan, anak-anak sangat senang sekali apalagi ada untuk menghibur mereka. Selain itu ada hadiah berupa snack untuk anak-anak. Malam hari di posko Trauma healing juga tetap berjalan kegiatan, belajar bersama yang dilakukan oleh komunitas WPP," ungkap Berlin yang juga Kordinator Posko Trauma Healing.

Masa Tanggap Darurat Bencana

Berita sebelumnya. Masa tanggap darurat bencana bagi 243 jiwa korban kebakaran hanya sampai 17 Januari 2021.

Hal itu diungkapkan Kasubid Kedaruratan BPBD Nunukan, Hasan.

"Semua kebutuhan pengungsi, kami akan lakukan pelayanan sampai 17 Januari. Kami akan layani mulai kebutuhan makan dan minum hingga pelayanan kesehatan di pos tanggap darurat bencana ini sampai 5 hari ke depan," kata Hasan kepada TribunKaltim.Co, Selasa (12/01/2021), pukul 17.00 Wita.

Baca juga: Tak Kantongi IMB, Pemkot Balikpapan Didesak Hentikan Pembangunan PT KRN di Teluk Waru

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Gubernur Kaltim Isran Noor Optimis, Ibu Kota Negara Tetap Jalan

Baca juga: PT Sahabat Sawit Sejahtera Akui Lahan Warga di Desa Putang Paser Belum Dibebaskan

Menurut Hasan, pihaknya sudah lakukan penyampaian kepada seluruh korban kebakaran perihal pelayanan selama masa darurat hingga 17 Januari.

Pasalnya, gedung Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) yang kini menjadi tempat evakuasi korban kebakaran, hanya diberikan waktu 1 minggu oleh Dinas Perdagangan Nunukan.

"Jadi setelah 17 Januari kami akan berikan petunjuk lebih lanjut. Perkembangan situasi ini kami akan lihat ke depan seperti apa. Jadi belum bisa dipastikan untuk korban yang tidak punya tempat tinggal. Apalagi gedung ini belum diserahkan kepada yang punya. Ini di bawah Dinas Perdagangan. Kami dipinjamkan satu minggu saja," ucap Hasan.

Baca juga: Bupati Asmin Laura Menilai Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan di Nunukan Terbilang Susah

Baca juga: Polsek Nunukan Masih Selidiki Motif Bakar Rumah dan Aniaya 4 Orang Dewasa dan 3 Anak

Baca juga: Bocah 8 Tahun di Nunukan Nyaris Putus Leher Gegara Dibacok Pria yang Diduga Alami Gangguan Jiwa

Hasan mengaku, pihaknya sengaja memindahkan 32 KK ke gedung Pujasera itu, lantaran terminal Inhutani tempat sebelumnya, kurang layak ditempati, apalagi cuaca belakangan ini sering hujan.

"Tempat ini lebih representatif untuk para korban kebakaran. Lebih bisa menjamin ketenangan. Kalau di tenda pengungsian berkerumun orang.

Nah kalau di sini per keluarga letaknya terpisah karena bentuknya petak. Minimal kita bisa meminimalisir penyebaran virus Covid-19," ujarnya.

Demikian halnya posko kesehatan, sudah dibuka sejak kemarin. Kendati ada warga yang memiliki keluhan flu, namun sudah diatasi oleh petugas medis dari Puskesmas Nunukan dan RSUD Nunukan.

"Ada beberapa kami layani, seperti keluhan flu. Untuk tenaga medis kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Nanti tenaga medis secara bergantian jaga di pos kesehatan baik dari sejumlah Puskesmas di Nunukan maupun RSUD Nunukan," tuturnya.

Baca juga: Bupati Nunukan Jamin Korban Kebakaran Dapat Makan 3 Kali dan Siapkan Tempat Tinggal Alternatif

Baca juga: BPBD Dirikan 4 Tenda Pengungsian Bagi Korban dari 57 Rumah yang Terbakar di Nunukan

Baca juga: BPBD Dirikan 4 Tenda Pengungsian Bagi Korban dari 57 Rumah yang Terbakar di Nunukan

Perihal bantuan baik sembako dan uang tunai, Hasan menjelaskan, manajemen BPBD akan segera merekapitulasi segala jenis bantuan yang masuk.

Bantuan dalam bentuk uang tunai akan diserahkan dalam bentuk tunai kepada semua korban kebakaran sesuai data yang sudah diverifikasi oleh Kelurahan Nunukan Utara.

Bahkan,dari Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Kesra, kata Hasan sudah melakukan pendataan untuk memberikan bantuan kepada korban lebih lanjut.

"Bantuan alhamdulillah sudah tercukupi. Semua bantuan yang masuk kami akan gunakan untuk penanganan selama di posko. Sisa yang ada kami akan bagikan di akhir masa tanggap darurat 17 Januari.

Kami akan distribusikan ke semua korban kebakaran. Jadi tidak ada yang tersisa di posko ini. Sejauh ini bantuan berupa uang tunai masuk terus dan akan kami rekapitulasi. Kami akan bagikan secara tunai, tergantung ada yang pemilik rumah dan ada yang penyewa rumah, tapi kami akan verifikasi kembali. Kami akan bagi per KK sesuai jumlah secara merata," ungkapnya.

Adapun instansi teknis yang terlibat dalam tanggap darurat bencana ini yakni BPBD Nunukan, Dinas Sosial, TNI-Polri, Satpol PP, PMI, dan Dinas Kesehatan.

Baca juga: Ibu Hamil 6 Bulan Dibacok Pelaku Pembakaran di Nunukan, Sekretaris Damkar: Dia Staf Saya

Baca juga: BREAKING NEWS Si Jago Merah Mengamuk di Pasar Inhutani Nunukan, Rumah Warga Ikut Terbakar

Baca juga: Mulai Besok Jam Malam Diterapkan di Nunukan, Bupati Asmin Laura Siapkan Sanksi

Tampak di depan pos kesehatan berdiri tenda penjagaan dari TNI-Polri. Posko evakuasi korban kebakaran akan dijaga oleh Polisi, TNI, Satpol PP, termasuk Koramil.

Sekadar informasi, ada 72 KK yang menjadi korban kebakaran. Adapun rincian dari 243 jiwa yakni:

- Laki-laki dewasa: 80 orang.

- Perempuan dewasa: 79 orang.

- Anak laki-laki: 46 orang.

- Anak perempuan: 38 orang.

( TribunKaltara.com/Felis )

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved