Longsor di Samarinda
TPU Muslim Jalan Damanhuri Samarinda Longsor, 70 Nisan Makam Bergeser dari Tempat Asal
Dari badan jalan, perumahan warga, hingga terbaru Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslimin Jalan Damanhuri, Kelurahan Sungai Pinang Dalam.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Berbagai peristiwa longsor terjadi di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, beberapa hari ini.
Dari badan jalan, perumahan warga, hingga terbaru Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslimin Jalan Damanhuri, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, ikut terdampak.
Pantauan Tribunkaltim.co di lokasi kejadian, beberapa ahli waris makam terlihat mencari makam orangtua dan sanak saudara mereka yang ikut terdampak.
Kondisi pemakaman yang memang terletak agak menanjak, memang terlihat rawan longsor.
Baca juga: Jalan Daerah Bantuas Samarinda Retak dan Amblas, Warga Tuding Akibat Pertambangan, Lurah Beri Respon
Baca juga: Longsor di Samarinda, Akses Warga Perum Talangsari Regency Tertutup Tanah, Menunggu Alat Ekskavator
Baca juga: Dua Jembatan Putus Diterjang Banjir, Kondisi Longsor di Tanah Laut Kalimantan Selatan, 5 Orang Tewas
Ditemui ketika mencari makam orang tuanya, salah seorang ahli waris bernama Lina Mustika mengetahui longsor yang pertama kali terjadi pada Jumat 15 Januari 2021 lalu ini, dari media sosial.
Ia melihat dari video yang tersebar luas, terlihat makam orang tuanya telah bergesar dari tempat awal.
"Tahu longsor dari medsos sih, saya lihat kuburannya kok seperti kuburan orangtua saya, gitu kan. Ternyata kan kita cek (bersama adiknya), nggak ketemu karena tempatnya berbeda (waktu longsoran pertama)," sebut Lina Mustika, Minggu (17/1/2021) sore.
Bersama sang adik, Lina tak menyerah, hujan yang mengguyur sejak Sabtu kemarin, hingga pagi ini memang menyulitkan pencarian makam orang tua.
Baca juga: Imbas Hujan Deras dan Banjir, Titik Longsor di Samarinda Bertambah, Jalan Damai Retak dan Terangkat
Baca juga: BREAKING NEWS Ada Banjir Kini Bertambah 15 Lokasi Longsor di Samarinda Warga Sebut Ini Paling Parah
Baca juga: BREAKING NEWS Longsor di Samarinda, 2 Bangsal dan 2 Rumah Terdampak Longsor, 16 Jiwa Dievakuasi
Hingga pada sore hari, mereka sekeluarga bertemu nisan sang orang tua yang sudah tertimbun longsor.
Ia pun berencana akan memperbaiki, tidak memindah makam dari tempat awal ke yang baru.
"Nah hari ini kita cek lagi, ketemu. Sudah longsor ini, rencana mau kita bagusin hari ini minggu, kan longsor Jumat, Sabtu ternyata hujan, nggak jadi ngecek. Nah ternyata sudah longsor (tertimbun)," ujarnya.
Ia mengaku khawatir akan terjadi longsor susulan, dan malah memperparah kondisi makam sang orang tua.
"Khawatirnya longsoran (susulan) jadi hilang, kan tertimbun (material tanah)," tandasnya.
Baca juga: PDAM Bantah Aktivitas Mesinnya Sebabkan Longsor di Samarinda
Baca juga: Longsor di Samarinda Ulu, Rumah Pasangan Lansia Nyaris Ambruk
Baca juga: Longsor di Samarinda karena Human Eror Proyek yang tak Terencana
Dilain pihak, Lurah Sungai Pinang Dalam Hadriansyah saat pengecekan yang dilakukannya hari ini dengan pihak muspika tingkat kelurahan ia menemukan tiga titik yang berpotensi ancaman susulan longsor susulan.
"Ada tiga titik kita pantau yang cukup memprihatinkan, dimana titik tersebut kita hitung ada sekitar 70 makam. Yang memprihatinkan kondisinya sekitar 75 ke atas (makam). Karena apa, tanah bergeser terus ini," tegas Hadriansyah, Minggu (17/1/2021) sore.
Disinggung mengenai kondisi makam atau batu nisan yang bergeser, Hadriansyah bersyukur tak ada kondisi yang terlalu parah yang terjadi.
Pengecekan hari ini dilihatnya ada beberapa makam yang perlu penanganan.
"Kalau dari pengecekan, kondisi makam ada yang tidak bisa ya (perlu penanganan), mau tidak mau dibongkar dan diganti kembali. Alhamdulillah mayit yang didalam tidak keluar," jelasnya.
Melihat pengecekan ini, dari pihak kelurahan akan melaporkan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar dapat penanganan khusus.
Serta perhatian Pemkot Samarinda juga akan membantu mempercepat penanganan longsor.
"Tetapi ada batu nisan bergeser, hasil lapangan (hari ini) akan bersurat laporan khusus ke BPBD Samarinda, DLH Samarinda dan Camat Sungai Pinang untuk hasil ini. Mudah-mudahan dalam kejadian ini, dari Pemkot Samarinda memperhatikan dan membantu," tandasnya.
Bulan Januari Puncak Musim Hujan
Berita sebelumnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, memprediksi bulan Januari 2021 sebagai puncak musim hujan.
Forecaster BMKG atau Prakirawan Cuaca, Anna Tania Annisa mengatakan bahwa, kemungkinan curah hujan akan terus terjadi sepanjang bulan Januari ini.
Belokan arah angin dan pertemuan angin di langit Kaltim dikatakannya berpengaruh besar penyumbang cuaca hujan di sekitar wilayah Benua Etam.
Baca juga: NEWS VIDEO Tiga Pencuri Kendaraan Bermotor di Samarinda Diringkus Polisi, Libatkan Kakak-adik
Baca juga: INFO BMKG, Prakiraan Cuaca Jumat 15 Januari 2021, Bandung, Surabaya dan Samarinda Hujan Ringan
Baca juga: Terkait Banjir di Samarinda, Ini Pesan Walikota Samarinda Syaharie Jaang kepada Warga
"Dalam beberapa hari kedepan ini kemungkinan hujan akan terus turun karena adanya belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Kaltim.
Belokan angin tersebut mengakibatkan adanya peningkatan massa udara basah yang mendukung proses pembentukan awan konvektif.
"Atau awan yang menyebabkan hujan," ujar Anna Tania Annisa, Jumat (15/1/2020) melalui sambungan telpon.
Cuaca ini diprediksi akan terus terjadi selama tiga hari ke depan.
Baca juga: Perkuat Wilayah Perairan, Sat Polair Polresta Samarinda tak Hanya Patroli, Tapi Jalankan Gakkum
Baca juga: INFO BMKG Prakiraan Cuaca Jumat 15 Januari 2021, Yogyakarta Cerah Berawan dan Samarinda Hujan Ringan
BMKG Samarinda tentu menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap potensi angin kencang, pohon tumbang, longsor dan banjir untuk daerah yang rawan.
Disinggung mengenai dampak La Nina di kawasan Kota Tepian ( julukan Kota Samarinda ) dan sekitarnya yakni kota-kota terdekat.
Tidak berpengaruh pada cuaca, sesuai perkiraan pada awal tahun 2021 inu adalah puncak musim hujan
Baca juga: INFO BMKG Prakiraan Cuaca Kamis 14 Januari 2021, Yogyakarta Cerah Berawan, Surabaya Hujan Ringan
Baca juga: Sempat Direkam Penumpang Sriwijaya Air, Video Suasana Kabin dan Cuaca Buruk Sesaat Sebelum Take Off
Sebenarnya untuk dampak La Nina di Kaltim pengaruhnya tidak cukup besar, tetapi sesuai prakiraan yang ada.
"Bulan Januari ini merupakan puncak musim hujan di Kota Samarinda," ungkapnya.
Kebetulan, kalau kawasan Kota Samarinda, lanjut Anna Tania Annisa, pihaknya mempunyai beberapa titik penghitungan.
Jadi sesuai data yang dipunya BMKG, curah hujan di Kota Samarinda berada di kisaran 32 milimeter dalam 10 hari terakhir.
"Artinya masuk dalam kategori curah hujan sedang, intensitas hujan di BMKG itu kategorinya dibagi dari ringan sedang lebat, cukup lebat hingga sangat lebat," tandasnya.
( TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy )