Virus Corona di Kutim
400 Guru di Kutim Kalimantan Timur Laksanakan Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua
Ratusan guru di Kabupaten Kutai Timur melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Balai Pertemuan Umum Sangatta Utara.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Ratusan guru di Kabupaten Kutai Timur melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Balai Pertemuan Umum Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Sebanyak 400 tenaga pendidik menerima vaksin merek Sinovac tersebut, Jumat (5/3/2021).
Sejak pukul 08.00 wita para guru berdatangan dan menunggu giliran untuk divaksin.
Antusiasme pun terlihat oleh kesigapan tenaga pendidik yang terus berdatangan dan mengikuti alur vaksinasi dari meja pendaftaran hingga meja terakhir yakni meja observasi.
Baca juga: Ikuti Vaksinasi Covid-19, Kepala Rutan Tanjung Redeb Berau Mengaku tak Ada Efek Samping
Lebih lanjut, terdapat 4 tahapan proses vaksinasi yakni meja pertama pendaftaran, meja kedua screening (proses tanya jawab terkait kondisi penerima vaksin).
Meja ketiga vaksinasi dan meja keempat observasi selama 30 menit untuk melihat kondisi penerima setelah divaksin.
Salah satu guru yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri 002 Sangatta Utara bernama Mardiana mengatakan tidak merasa gejala apapun setelah divaksin.
Baca juga: NEWS VIDEO Kondisi Terkini Tante Ernie Pemersatu Bangsa saat Terpapar Covid-19
"Rasanya biasa aja, seperti disuntik biasa. Tidak ada keluhan apa-apa juga," ucapnya.
Besar harapan Mardiana seluruh lapisan masyarakat tak menolak divaksin. Agar angka terpapar Covid-19 semakin berkurang dan pandemi segera berakhir.
"Semoga kedepannya bisa lebih baik, artinya untuk mengantisipasi sebelum terkena virus itu kan,'' tuturnya.
"Dengan pengalaman-pengalaman yang sudah-sudah itu, berharap jangan sampai kita bisa seperti itu(terpapar Covid-19)," ungkapnya.
Baca juga: NEWS VIDEO Bupati Berau Tinjau Langsung Vaksinasi Covid-19 Tahap 2
Baca juga: 50 Pedagang Pasar Pagi Samarinda Disuntik Vaksin Sinovac, Walikota Canangkan Pasar Tangguh Covid-19
"Mudah-mudahan dengan kita divaksin bisa mencontohkan ke masyarakay untuk mau divaksin juga," tambahnya.
Untuk diketahui seluruh guru adalah pelayan publik yang mendapat jatah vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Hari ini guru di Kutai Timur melakukan penyuntikkan pertama, 14 hari kemudian kembali melakukan penyuntikkan yang kedua.
Dengan vaksinasi yang dilakukan pada seluruh pelayan publik tersebut diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir dan ragu sebab, telah banyak orang yang menjadi penerima vaksin dan tidak mendapat hal buruk apapun.
"Kami harap masyarakat tidak perlu takut atau khawatir karena banyak sudah yang divaksin dan tidak ada apa-apa. Ini kan supaya memperkuat dan membentuk imun kita," kata Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani Hasanal.
Sistem Internet Aman
Vaksinasi Covid-19 tahap kedua bagi pelayan publik di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, kembali dilaksanakan.
Sistem internet untuk penyampaian data terkait vaksinasi hingga ke pemerintah pusat mampu tersampaikan secara baik pada Kamis (4/3/2021).
Terkait hal tersebut Ahsan Zainuddin, Ketua Penyelenggara Vaksinasi di Balai Pertemuan Umum sekaligus Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kutim, mengatakan.
Sistem internet dalam penyampaian data dapat berjalan dengan lancar.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Balikpapan Menurun, Disdik Optimis Tahun Ajaran Baru Bisa Pembelajaran Tatap Muka
"Wifi lancar, modem kita pake jadi kita pantau terus, cas sama kuota itu kita pantau supaya tidak putus jaringan untuk ke pusat, untuk aplikasi P-Care yang dipakai vaksinator," ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung di dua tempat yakni Gedung Serba Guna kawasan perkantoran Bupati Kutai Timur dan Balai Pertemuan Umum Kecamatan Sangatta Utara ini tidak mengalami kendala berarti.
"Dari kemarin sampai sekarang bagus tidak ada kendala," ucapnya.
Baca juga: Sebagai Penyintas Covid-19, Wabup Kutim Kasmidi Bulang Masuk di Daftar Penerima Vaksin Sinovac
Khususnya pada Balai Pertemuan Umum Kecamatan Sangatta Utara tempat para tokoh agama, beberapa pegawai bank swasta dan lainnya divaksin.
"Kita pakai modem aja karena tidak terlalu berat juga aplikasinya," tambahnya.
Baca juga: Waspada Gejala Varian Corona B117, Satgas Covid-19 Balikpapan Imbau Kenali Cirinya
Untuk diketahui, sistem internet menjadi hal penting sebab terdapat data terkait proses vaksinasi yang perlu disampaikan ke pemerintah pusat melalui aplikasi P-Care yang membutuhkan jaringan internet.
Aplikasi P-Care akan menyampaikan data terkait proses vaksinasi dari segi jumlah vaksin di wilayah tersebut, penerimanya, dan sebagainya.
Penulis Dini Anggita | Editor: Budi Susilo