Berita Balikpapan Terkini

Pasokan Kurang, Harga Cabai di Balikpapan Tembus Rp 100 Ribu PerKilogram

Harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Balikpapan merangkak naik.Seperti halnya harga cabai Rp 100 ribu/Kg

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Balikpapan merangkak naik.Seperti halnya harga cabai yang melambung hingga menembus angka Rp 100 ribu per kilogram.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Balikpapan merangkak naik.

Seperti halnya harga cabai yang melambung hingga menembus angka Rp 100 ribu per kilogram.

Kondisi ini pun dikeluhkan pedagang.

Baca juga: Harga Cabai di Mahakam Ulu Meroket, Tembus Rp 110.000 per Kilogram

Baca juga: Sempat Rp 120.000 per Kg, Harga Cabai di Pasar Induk Sangatta Utara Kutim Mulai Turun

"Ya mau gimana, pasokanya kurang sehingga harga di pasaran mau tidak mau naik sampai 100 ribuan perkilo,” ujar salah satu pedagang pasar, Darwis.

Akibat kenaikan ini, lanjutnya, bukan hanya pedagang yang mengeluh namun juga pembeli.

“Seminggu terakhir pembeli juga berkurang karena harganya yang terlalu mahal itu,” sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Arzaedi Rahman mengatakan hal tersebut dikarenakan beberapa faktor.

Salah satunya kelangkaan stok pangan imbas gagal panen yang dialami petani lantaran bencana dan lainnya.

Baca juga: Harga Cabai Masih Melambung Tinggi, DKP3 Bontang Prediksi Naik Hingga April Mendatang

Baca juga: Awal Maret Harga Cabai di Tiga Pasar di Bontang Melambung Tinggi

Apalagi, Kota Balikpapan hanya mengandalkan pasokan distribusi pangan yang didatangkan dari luar pulau, Jawa maupun Sulawesi.

"Kelangkaan pangan biasa terjadi setiap tahun. Kita ketergantungan dari daerah pemasok, ini banyak yang gagal panen dan harga jadi naik," ujarnya, Kamis (18/3/2021).

Menanggapi kondisi tersebut, Arzaedi menuturkan, Pemerintah Pusat saat ini tengah membenahi system pertanian.

Sehingga bisa mengantisipasi kelangkaan akibat gagal panen ataupun akibat bencana banjir dan lainnya.

"Pusat lagi membenahi sistem bercocok tanam. Contoh, di Jakarta durian setiap saat ada, jadi nggak nunggu musim,” terangnya.

Baca juga: Harga Sembako di Kubar, Disperindagkop Sebut Hanya Cabai yang Naik, Komoditi Lainnya Stabil

Baca juga: Musim Hujan, Harga Ikan dan Cabai di Pasar Induk Sangatta Kutim Naik

Hal tersebut yang rencananya akan di formulasikan terhadap pasokan komoditas bahan pokok seperti bawang dan cabai.

Cara bercocok tanam para petani yang meningkat, akan mengantisipasi adanya kelangkaan saat musim penghujan.

"Ini sudah mau di formulasikan kepada tanaman bawang, cabai yang sering langka. Sehingga pada musim hujan semua nggak kebingungan," imbuhnya. (*)

Berita tentang Balikapapan

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved