Virus Corona di PPU

Virus Corona di Penajam Paser Utara, Positif Covid-19 Meningkat 13 Kasus, Wisma PKK Nihil Pasien

Jumlah kasus terkonfirmasi positif Corona di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), mulai mengalami sedikit peningkatan.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI
Menggunakan masker saat berada di area luar ruangan atau kawasan publik untuk menjaga dari penyebaran virus Corona di Kalimantan Timur. Memakai masker bagian langkah disiplin terhadap protokol kesehatan Covid-19. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Jumlah kasus terkonfirmasi positif Corona di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), mulai mengalami sedikit peningkatan beberapa hari belakangan ini.

Dihimpun dari data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, per Jumat (19/3/2021), Satgas Covid-19 mencatat.

Ada sebanyak 13 pasien dinyatakan terkonfirmasi positif sejak Kamis (18/3/2021) kemarin hingga Jumat (19/3/2021).

Baca juga: Tim Satgas Covid-19 Bontang Target 53.324 Vaksin Tahap Kedua Rampung Juni Mendatang

Baca juga: Jadwal Pembelajaran Tatap Muka di Bontang Kala Pandemi Covid-19, Tim Satgas Sudah Izinkan Disdikbud

Sementara kasus sembuh hanya mencapai 7 kasus dalam dua hari itu.

Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan, sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dr Jansje Grace Makisurat.

Kepada Tribunkaltim.co, dia mengatakan meskipun penambahan kasus lebih tinggi dibanding sembuh. Saat ini Wisma PKK nihl pasien.

"untuk tempat isolasi di Wisma PKK nihil hari ini ," kata dr Grace, Jumat (19/3/2021).

Sementara itu dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tercatat jumlah kasus Covid-19 hingga saat ini mencapai 986 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Di antaranya yakni 8 kasus masih dalam perawatan kesembuhan RSUD, 35 kasus menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: 9 Mobil Dinas DPRD Penajam Paser Utara Dipasang Stiker, Ketua Jhon Kenedy Berikan Alasannya

Sebanyak 42 kasus telah dinyatakan meninggal dunia dan 902 kasus telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Adapun kasus suspek Covid-19 saat ini mencapai 1606 kasus, di antaranya yaitu 12 kasus dirawat di Rumah Sakit.

Dan 1 kasus sedang menjalani isolasi mandiri serta 14 kasus di antaranya telah meninggal dunia dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Baca juga: Kaitan Penajam Paser Utara jadi Calon Ibu Kota Negara, Bupati AGM Rotasi Pejabat, Dinas yang Lambat

dr Grace juga tidak henti-hentinya terus mengimbau masyarakat Penajam Paser Utara untuk selalu disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan di setiap melakukan aktivitas di luar rumah.

Waspada Mutasi Virus Corona B117 dan N439K

Berita sebelumnya. Waspada keberadaan mutasi Virus Corona B117 dan N439K, IDI soroti tentang resistan terhadap antibodi.

Virus Corona yang awalnya muncul di Wuhan, Cina terus bermutasi.

Setelah mutasi virus Corona B117, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan ada varian N439K yang disebut sebagai mutasi lebih smart dari virus aslinya.

Baca juga: Wisata Pantai Monpera Balikpapan, Pengunjung Menikmati Ombak meski Masih Pandemi Corona

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan varian N439K yang disebut sebagai mutasi lebih smart dari virus aslinya.

Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menerangkan, varian N439K diduga muncul dua kali secara terpisah.

Pertama kali mutasi virus Corona tersebut ditemukan di Skotlandia pada awal pandemi.

Lalu, kali kedua, dengan jangkauan lebih luas di Eropa dan saat ini sudah sampai Indonesia.

Baca juga: Pasokan Vaksin Covid-19 di Balikpapan Habis, Suntikan Dosis Kedua Terancam Mundur

N439K ini awalnya dianggap menghilang saat lockdown diberlakukan di Skotlandia. Tapi justru muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman dan Inggris.

"Terus, mulai November tahun lalu, varian ini dilaporkan menyebar secara luas," katanya seperti dikutip dari akun twitternya, Sabtu (13/3/2021).

Guru Besar UI ini melanjutkan, sifat N439K yang paling disorot adalah resistans terhadap antibodi alias tidak mempan.

"Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh kita," kata Zubairi.

Baca juga: Varian Corona B117 Terdeteksi di Balikpapan, Dinkes Malinau Angkat Bicara, Beber 2 Cara Pencegahan

Ia menuturkan, Amerika Serikat merupakan negara yang mencoba mengantisipasi N439K ini.

Mereka mengeluarkan EUA untuk dua jenis obat antibodi monoklonal dalam pengobatan Covid-19.

"Yang jadi soal, N439K ini tidak mempan diintervensi obat itu," ucapnya.

Lebih jauh ujar dia, seperti dikatakan Gyorgy Snell, Direktur Senior Biologi Struktural di Vir Biotechnology California, N439K punya banyak cara mengubah domain imunodominan untuk menghindari kekebalan (tubuh manusia) sekaligus mempertahankan kemampuannya untuk menginfeksi orang.

Baca juga: Vaksin Nusantara untuk Covid-19 yang Digagas Terawan Tuai Polemik, Jokowi Angkat Bicara

Baca juga: Satu Hari Sebelum Nyepi di Samarinda, Warga Gelar Tawur Agung Kesanga Taat Protokol Kesehatan

Namun, yang jadi catatan epidemiolog, penyebaran N439K tidak secepat B117 dan semoga ke depannya juga demikian.

"Pesan saya. Tetap jaga jarak, pakai masker dan hindari kerumunan, apalagi di dalam ruangan. Jangan bosan saling ingatkan. Pandemi belum usai," ujar Zubairi.

Hasil Pemeriksaan B117

Pemerintah Kota Balikpapan telah menerima sebagian hasil tracing pasca mutasi virus baru Corona B117 terdeteksi di Kota Minyak, julukan Kota Balikpapan. 

Berdasar data yang disampaikan, enam orang kontak erat yang merupakan keluarga TKI asal Balikpapan itu dinyatakan negatif.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, Sabtu (13/3/2021).

Baca juga: Pasokan Vaksin Covid-19 di Balikpapan Habis, Suntikan Dosis Kedua Terancam Mundur

Baca juga: Wisata Pantai Monpera Balikpapan, Pengunjung Menikmati Ombak meski Masih Pandemi Corona

"Tadi malam, kami sudah mendapatkan kabar dari Jakarta untuk hasil swab covid-19 nya negatif," katanya.

Sebelumnya, ada tiga tahapan pemeriksaan yang dilakukan Kementrian Kesehatan dalam melakukan tracing kasus.

Mulai dari pemeriksaan antibody melalui rapid test antigen, swab PCR maupun pemeriksaan B117 menggunakan serum.

Baca juga: Efektif Tekan Kasus Corona, PPKM Mikro di Balikpapan Bakal Diperpanjang Lagi

Baca juga: Nihil Kasus ASN Positif Covid-19, Pemkab PPU Berlakukan Lagi Work From Office

Dari tiga tahapan pemeriksaan yang telah dilakukan pada kontak erat, dipastikan hasilnya negatif dari Covid-19.

"Jadi enam orang semuanya merupakan keluarga inti," sebut Andi Sri Juliarty di Gedung BSSC Dome.

Namun, untuk pemeriksaan B117, wanita yang kerap disapa Dio itu menyebutkan, masih dalam proses.

Akan tetapi jika covid-19 negatif, maka kemungkinan virus B117 juga tak akan terdeteksi alias negatif.

Baca juga: HUT ke 19 Penajam Paser Utara di Tengah Pandemi Corona, Bupati Abdul Gafur Masud Memakai Kostum Adat

Meski begitu, Pemerintah Kota Balikpapan masih akan menunggu hasil untuk mengetahui pasti hal tersebut.

"Untuk pemeriksaan B117 masih belum keluar, kan dua minggu, tapi biasanya kalau Covid-19 negatif, B117 juga akan negatif," ujar Dio.

Sementara itu, untuk hasil tracing terhadap 8 orang lain, yakni tetangga di lingkungan RT ataupun pernah kontak erat lain masih belum keluar.

"Yang lainnya masih kita tunggu, baru keluarga dekat, semuanya negative," imbuhnya.

Berita tentang Penajam Paser Utara

Penulis Dian Mulia Sari | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved