Berita Kaltim Terkini

Pimpinan KPK Sebut Potensi Korupsi Politik Dinasti di Kaltim Usai Bupati Kutim Ismunandar Ditangkap

Pimpinan KPK Nurul Ghufron sambangi wilayah Kalimantan Timur, ke Kota Samarinda, mengisi kuliah umum di kampus Universitas Mulawarman.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO
Pimpinan KPK Nurul Ghufron memberikan materi kuliah umum di Fakultas Hukum Unmul, Rabu (31/3/2021). Ia menilai korupsi lebih banyak dilakukan oleh masyarakat pendidikan sarjana. TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO 

"Karena kami bekerja berdasarkan bukti. Kalau ternyata ada fakta menunjukan indikasi dinasti politik maka kami nantinya akan semakin fokus mengendusnya," ujar Nurul Ghufron.

Tindak Korupsi dan Sarjana

Pimpinan KPK Nurul Ghufron, memimpin kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Mulawarman (Unmul), di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (31/3/2021).

Dalam kuliah umum secara online ini Nurul Ghufron menjelaskan korupsi tidak hanya kasus dengan nilai hingga miliaran Rupiah saja.

Namun korupsi itu sudah dilakukan di kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Mall Matahari Disita Kejaksaan Agung, Pemilik Tersangkut Korupsi Asabri

Baca juga: Bukan Hanya Mall Matahari, Kejagung Sita Kapal Tanker Terbesar Indonesia Diduga Hasil Korupsi Asabri

Hanya saja Nurul Ghufron menganggap masyarakat saat ini sudah menganggap kegiatan korupsi.

Ia mencontohkan salah satu orangtua memberikan hadiah kepada guru sebagai terimakasih telah mengajarkan anaknya.

Menurutnya hal tersebut juga merupakan bentuk gratifikasi. Selain itu saat pilkada atau pemilu berlangsung serangan fajar menjelang pemungutan suara di masyarakat sudah biasa.

Baca juga: Kasus Korupsi Dana Hibah KONI Samarinda 2016 Berlanjut, Kepala Bappeda Saat Itu Akan Dipanggil

Baca juga: Terseret Kasus Korupsi Rumah DP 0 Persen, Politikus PDIP Sorot Nama Anies Baswedan, Cuma Ketuk Palu

Survei orangtua murid ke guru. Ternyata saking care ke anaknya orangtua sekarang menganggap gratifikasi itu biasa juga.

"Mudah-mudahan dosennya tidak. Ini semua orang-orang menyemprot KPK menganggap KPK tidak kerja," ucap Nurul Ghufron.

Baca juga: Buronan Kasus Korupsi Pengadaan Eskalator di DPRD Bontang Ditangkap, Negara Rugi Rp 1,3 Miliar

Baca juga: Kasus Korupsi Bupati Ismunandar, Kepala Dinas PU Kutim Dituntut 4 Tahun dan Denda Rp 250 Juta

Bahkan hasil survei yang dibuat KPK, sekitar 80 persen pelaku korupsi merupakan lulusan sarjana.

Untuk itu, ia mengimbau kepada Universitas untuk memberikan ilmu karakter khususnya seputar anti korupsi.

Persentase 80 persen Perguruan Tinggi semakin tinggi ilmu seseorang harusnya karakter semakin beradab, berintegritas.

"Ternyata koruptor itu sarjana," ucapnya ketika memberikan materi kuliah umum.

Politik Dinasti di Kaltim Bisa Picu Korupsi

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved