Ramadhan 2021
Kisah Warga Binaan Lapas Klas IIB Nunukan dalam Ramadhan, Beri Kultum Hingga Vonis Seumur Hidup
Rahmat Bin Mansur (34) merupakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Klas IIB Nunukan.
Baca Juga: Soal Lahan Inhutani di Nunukan, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang Beri Respon ke Eks Korban Kebakaran
Beberapa Kalapas itu ada yang percayakan kepada kami untuk mengonsep kegiatan bulan Ramadan dan ada yang tidak.
"Tapi pada dasarnya hampir semua Kalapas menganggap kami seperti keluarga sendiri. Jadi saya merasakan seperti jalani ibadah puasa bersama keluarga," ucapnya.
Ia menyampaikan, beberapa kegiatan di dalam Lapas saat menyambut bulan Ramadan.
"Kami mulai pesantren Ramadan di pagi hari, kemudian setelah itu kembali ke kamar hingga kembali lagi nanti untuk salat Zuhur," ujarnya.
Setelah itu keluar salat Azhar. Nah, untuk buka puasa bersama itu tergantung pembina Kalapas.
"Kemudian, malam hari dilanjutkan salat Isya dan Tarawih berjamaah," ujarnya.
Baca Juga: 2 Unit PCR Dititip di Pemprov Kaltara, Jubir Satgas Covid-19 Nunukan Beber Alasannya
Baca Juga: Kepala BP2MI Nunukan Beber Rencana Pemerintah Lakukan Repatriasi 180 Siswa Dari Malaysia
Selain itu, Rahmat mengaku, kegiatan lainnya yang ia geluti yakni produksi tempe untuk dikonsumsi seluruh penghuni Lapas.
"Saya ototidak. Untuk bahannya didatangkan oleh pegawai Lapas. Baru kami yang olah. Bahannya simpel saja dari kedelai sama ragi. Kalau kami gunakan tepung beras," tuturnya.
Per dua hari, Rahmat dan rekan WBP lainnya bisa produksi tempe hingga 100 bungkus.
"Harusnya kami produksi tempe tiap hari, karena dapur butuhkan itu tiap hari. Tapi karena kita pikirkan juga biaya produksi harus pakai gas kalau nggak ada kayu bakar, jadinya per dua hari produksi," katanya.
Baca Juga: Bencana Alam di Nusa Tenggara Timur, Puluhan Warga Nunukan Turun Tangan Menggalang Dana
Baca Juga: Aktivitas Ekstrakurikuler Dilarang Saat Belajar Tatap Muka, SMP Negeri 2 Nunukan Beri Respon