Virus Corona di Samarinda
Tiga Orang ABK Asal India Diisolasi di Samarinda Kini Dipulangkan ke Kapalnya, Satu Masih Dirawat
Tiga orang Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Asing (WNA) asal India yang diisolasi di pusat Karantina Covid-19 Kota Samarinda.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tiga orang Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Asing (WNA) asal India yang diisolasi di pusat Karantina Covid-19 Kota Samarinda, dikembalikan ke kapalnya, Rabu (28/4/2021).
Perihal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II A Samarinda, Solihin, kepada Tribunkaltim.co
"Itu ada tiga orang WNA India dipulangkan ke kapalnya," ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (28/4/2021) sekira pukul 17.00 Wita.
Ia melanjutkan bahwa kapal tersebut masih berada di luar Kota Samarinda, dan terkait kedaan dari para ABK WNA asal India sudah membaik, sehingga dilakukan pemulangan.
Baca Juga: Lonjakan Kasus di India, Walikota Tarakan Ingatkan Mutasi Varian Covid-19 Sebabkan Gelombang Kedua
"Mereka sudah membaik," bebernya.
Seperti diketahui di Kota Samarinda ada empat WNA asal India yang diisolasi di Pusat Karantina Covid-19 pasca terkonfirmasi positif Covid-19.
Dengan adanya tiga orang yang telah dipulangkan maka tertinggal satu orang lagi yang masih diisolasi.
Disampaikan oleh Solihin bahwa yang satunya masih dalam perawatan, dan secara umum kondisinya sudah mulai membaik.
Baca Juga: Inilah 2 Kelompok Varian dan Mutasi Penyebab Naiknya Kasus Covid-19 di India
"Kondisinya sudah mulai membaik, do'akan saja satunya cepat sembuh," tuturnya.
Untuk sekarang ini, tindak lanjutnya masih menunggu dari kesembuhan dari satu oran WNA asal India yang masih dalam perawatan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Enam orang Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Asing (WNA) asal India yang positif Covid-19, di Kalimantan Timur (Kaltim).
Disampaikan oleh Kepala Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II A Samarinda, Solihin.
Baca Juga: Ditemukan WNA India di Samarinda Positif Covid-19, Pintu Masuk Pelabuhan di Balikpapan Diperketat
Dari enam orang tersebut, yang memiliki gejala Covid-19 ada empat (4) orang dan yang tidak memiliki gejala ada dua (2) orang.
Sehingga dua orang tidak bergejala tersebut, isolasi mandiri di kapal, sedangkan empat bergejala orang yang memiliki gejaga di isolasi di pusat karantina Samarinda.
"Ada dua orang diisolasi di kapal, dan ada 4 orang di rumah sakit karantina yang ada di Kota Samarinda," ujarnya Sabtu (24/4/2021) malam, usai melakukan rapat Kordinasi dengan Dinkes Kaltim.
Adapun untuk kondisi dari pasien WNA tersebut, Solihin menuturkan tiga orang dari empat orang yang bergejala dalam keadaan baik, sedangkan yang satunya ada penurunan saturasi oksigen.
Baca Juga: TERUNGKAP Ada 6 WNA Asal India Positif Covid-19 di Samarinda, Begini Kronologinya
"Secara umum 3 orang kondisinya stabil ya semuanya baik. Satu orang kadang-kadang saturasi oksigennya menurun dan kadang naik," sebutnya.
Ia pun menegaskan bahwa sewaktu pemeriksaan pada tanggal 14 April 2021, ada 21 oran WNA yang berada di Kapal.
Dan juga kapal tersebut tidak dalam kondisi bersandar di pelabuhan Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim), tetapi berada di Muara Berau.
"Dia tidak turun ke Samarinda. Tapi dia turun itu hanya karena sakit, turun dengan protokol kesehatan dan dilakukan isolasi," tuturnya.
Larang WNA India Masuk Balikpapan
Setelah terjadi tsunami Covid-19 di India, Walikota Balikpapan Rizal Effendi melarang WNA India masuk ke Kota Minyak.
"Ya kita minta warga India untuk sementara jangan masuk Balikpapan," ujarnya, Rabu (28/4/2021).
Ia mengatakan, hal itu sesuai dengan kebijakan pemerintah yang melarang warga India, masuk negara Indonesia.
Kebijakan tersebut telah berlaku sejak 24 April 2021.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkab Paser Akan Awasi Pemudik dari Kalsel
Rizal Effendi pun mewanti-wanti agar kasus yang terjadi di Samarinda tak terulang.
Yakni ketika enam orang anak buah kapal (ABK) WNA India yang diketahui terpapar Covid-19 dan kini tengah menjalani isolasi.
"Saya kira Indonesia sudah memblok juga, sudah menghentikan karena jangan sampai terulang seperti di Samarinda," kata Rizal Effendi.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Tambah 2 Kasus Meninggal Positif Covid-19, Ada Politikus Golkar
Pengetatan pengawasan pun akan dilakukan dengan bekerjasama terhadap sejumlah stakeholder di pelabuhan maupun bandara.
Mulai dari Bea Cukai, Imigrasi, Pelindo, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP), serta Angkasa Pura.
Termasuk juga Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) maupun lainnya, yang berkaitan dengan proses validasi calon penumpang.
Selain itu, juga kepada perusahaan swasta maupun BUMN agar melaporkan jika ada pekerja asing yang berasal dari luar negeri.
"Supaya berbagai informasi kalau ada tamu dari luar dan berpotensi seperti dibeberapa daerah. Jadi kita akan cermati, kerjasama," jelasnya.
Baca Juga: Diduga Kunjungan Lokasi IKN, Seorang Pegawai Kementerian Positif Covid-19 di Balikpapan
Baca Juga: Sempat Terhambat Pandemi Covid-19, Enam Kelurahan di Balikpapan Deklarasi Stop BABS
Sementara itu, ia pun memastikan belum ada laporan soal mutasi virus varian baru Covid-19 yang berasal dari India yakni B117 dan B1617 di Balikpapan.
"Belum ada, mudah-mudahan selamanya bebas dari varian itu. Karena kita juga melakukan pengawasan," tandasnya.
Penulis M Riduan | Editor: Budi Susilo