Lebaran Idul Fitri 2021

Hitungan Astronomis, Pengamatan Posisi Hilal di Tanjung Selor Masih di Bawah Ufuk

Proses pengamatan hilal 1 Syawal 1442 H, di Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara atau Kaltara tidak membuahkan hasil

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MAULANA ILHAMI
Proses pengamatan hilal 1 Syawal 1442 H, di Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara atau Kaltara tidak membuahkan hasil. Bertempat di lantai atas Gubernur Kaltara, Selasa (11/5/2021), pengamatan hilal dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Kaltara, Suriansyah. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Proses pengamatan hilal 1 Syawal 1442 H, di Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara atau Kaltara tidak membuahkan hasil.

Bertempat di lantai atas Gubernur Kaltara, Selasa (11/5/2021), pengamatan hilal dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Kaltara, Suriansyah.

Juga ada Kepala Kanwil Kemenag Bulungan, Hamzah, dan Kepala Stasiun Meterorologi Tanjung Harapan, Sulam Khilmi serta Sekprov Kaltara, Suriansyah.

Dalam laporannya, Kepala Stasiun Meterologi Tanjung Harapan, Sulam Khilmi menuturkan kepada Tribunkaltim.co.

Baca Juga: Hilal di Tarakan tak Tampak, 12 Mei 2021 Tetap Puasa, Walikota Khairul: Panasi Buras Kembali

Berdasarkan hitungan astronomis, posisi hilal yang diamati di Tanjung Selor, masih di bawah ufuk.

Sehingga pihaknya menyerahkan hasil pengamatan atau rukyatul hilal kepada pihak Kanwil Kemenag.

"Secara hitungan masih di bawah ufuk, dengan posisi di -5 Derajat 12 Menit 06 Detik, artinya pada hari ini, hilal belum terlihat," ujar Stasiun Meterorologi Tanjung Harapan, Sulam Khilmi.

"Bagi kami ini masih terlalu jauh dari posisi yang diharapkan, tentu keputusan akan ada dari Kanwil Kemenag," ujarnya.

Baca Juga: NEWS VIDEO Apa Itu Hilal? Ini Pengertian hingga Penetapan Hilal dalam Ketentuan Islam

Menanggapi hal ini, Kepala Kanwil Kemenag Kaltara, Suriansyah mengatakan, pihaknya menunggu keputusan Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1442 H, dari Kementerian Agama.

"Dari laporan tadi memang posisi hilal masih usia muda, atau belum terlihat, tentu kami menunggu keputusan pusat," ujar Kepala Kanwil Kemenag Kaltara, Suriansyah.

"Kami tunggu nanti keputusan Sidang Isbat nanti malam, terkait tanggal pelaksanaan Idul Fitri kali ini," tambahnya.

Sementara itu Sekprov Kaltara, Suriansyah mengatakan pihaknya berharap, apapun hasil pengamatan dan sidang isbat nantinya dapat dihormati oleh semua pihak.

Baca Juga: Penentuan 1 Ramadhan di Kutai Kartanegara, Kemenag Kukar Tidak Gelar Rapat, Alat Pantau Hilal Rusak

Tak hanya itu, dirinya juga berpesan agar masyarakat tetap menaati protokol kesehatan di saat perayaan hari raya Idul Fitri nanti, yang masih berlangsung di masa pandemi Covid-19.

"Mudah-mudahan apapun hasilnya, bisa kita hormati secara bersama-sama," ujar Sekprov Kaltara, Suriansyah.

"Tentunya kami dari pemerintah mengajak semua masyarakat untuk tetap patuhi prokes saat nanti perayaan Idul Fitri," tegasnya.

"Karena hanya dengan prokeslah mata rantai penularan Covid-19 dapat dihentikan," ujarnya.

Panasi Buras Kembali

Di tempat terpisah. Pemantauan hilal penetapan 1 Syawal 1442 Hijriah dilaksanakan serentak di masing-masing wilayah di seluruh Indonesia.

Tak terkecuali pula di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara

Pemantauan hilal digelar Kantor Kemenag RI Kota Tarakan dan turut pula dihadiri langsung Wali Kota Tarakan, dr. Khairul pada Selasa (11/5/2021).

Pemantauan hilal dilakukan di Taman Berlabuh Kota Tarakan, saat matahari terbenam.

Baca Juga: Harga Sembako di Tarakan, 5 Hari Sebelum Idul Fitri, Cabai Masih Rp 130 Ribu dan Ayam Rp 45 Ribu

Rukyatul hilal sendiri dikatakan Wali Kota Tarakan, dr.Khairul, M.Kes, bagian dari tata cara sunnah Rasulullah SAW.

Jika tak bisa melihat titik derajat hilal maka digenapkan menjadi 30 hari pelaksanaan ibadah puasa.

"Sehingga apapun itu, karena bagian ritual pemerintah maka harus dilakukan," beber dr. Khairul, M.Kes.

Ia melanjutkan, pelaksanaan rukyatul hilal di hari ke-29 hari ini belum berbuah hasil. Sehingga lusa baru bisa melaksanakan Idulfitri.

Baca Juga: Zakat Fitrah di Tarakan Mulai Didistribusikan ke Mustahik, Simak Besaran yang Diterima Per KK 

"Kemungkinan buras yang sudah dibungkus ini mau tidak mau dipanasi kembali," urai Wali Kota Tarakan yang dikenal hobi berguyon ini.

Ia melanjutkan, rukyatul hilal ini menandakan Ramadan akan segera pergi.

Dan sebentar lagi akan dilaksanakan hari kemenangan umat Islam yakni pelaksanaan 1 Syawal Idulfitri 1442 Hijriah.

"Saya atas nama pribadi memohon maaf kepada semuanya. Kepada masyarakat, dalam pergaulan kurang berkenan. Mudahan kita semua masih bisa bertemu di Ramadan berikutnya," harapnya.

Baca Juga: Larangan Mudik Tarakan, Aturan Kapasitas 50 Persen Kursi tak Masuk Permenhub Nomor 13 Tahun 2021

Sementara itu di lokasi yang sama, dikatakan Kepala Kantor Kemenag RI, H.Shaberah, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pemantauan hilal kali ini kembali terhalang oleh awan tebal yang berlokasi di bagian barat Tarakan.

Sehingga, lanjut H. Shaberah, kemungkinan untuk melihat hilal sangat kecil.

"Alasannya, sesuai laporan BMKG Kota Tarakan, mines lima derajat. Sementara kalau dia di bawah dua derajat saja sudah sulit terlihat hilalnya," ungkap H. Shaberah.

Namun ini adalah tugas rutin yang harus dilaksanakan Kemenag Tarakan. Harus rukyat dan wajib dilaksanakan seluruh kantor Kemenag di daerah.

Baca Juga: Enam Motoris dan ABK di Tarakan Uji Swab, KKP dan KSOP tak Temukan 40 Penumpang yang Reaktif

"Siapa tahu ada yang berhasil melihat hilalnya. Kalau ada keajaiban hari ini walaupun mines lima derajat, besok sudah bisa lebaran," urainya bercanda.

Lebih lanjut ia membeberkan, keputusan pelaksanaan Idulfitri esok hari diserahkan sepenuhnya dari hasil sidang isbat di Kemenag RI hari ini.

Jika memang tidak ada instruksi dari pemerintah pusat maka puasa umat Islam dibulatkan menjadi 30 hari.

Artinya esok hari pada Rabu (12/5/2021) masih harus menjalankan puasa. Barulah pada Kamis (13/5/2021) pelaksanaan salat Idulfitri 1442 Hijriah.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Tarakan Naik Setelah Pandemi Covid-19 Merebak Luas

"Artinya pelaksanaan Idulfitrinya bersamaan dan mudahan bisa lebih meriah kalau salatnya bersama-sama," urai H. Shaberah.

Lebih lanjut dikatakan H. Shaberah, rukyatul hilal 1 Syawal 1442 Hijriah ini sesuai instruksi Dirjen Bimas Islam Kemenag RI.

Ia melanjutkan berdasarkan paparan dari BMKG Tarakan, perhitungan hilal melihat saat matahari mulai terbenam perkiraan berkisar antara mines lima derajat.

Adapun perkiraan esok hari pada saat matahari terbenam yaitu lima derajat.

Pemantaun hilal di Tarakan, Kalimantan Utara, dihadiri perwakilan BMKG Kota Tarakan, Ketua MUI Tarakan.

Sejumlah ketua Ormas Islam, pengurus cabang NU, Muhammadiyah, Wahdah Islamiah dan organisasi Islam lainnya. Kegiatan rukyatul hilal hari ini dirangkai buka dan salat Magrib bersama.

Berita tentang Kalimantan Utara

Berita terkait Walikota dr Khairul

Berita tentang Tarakan

Penulis Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved