Berita Samarinda Terkini
Walikota Samarinda Ingatkan Perusda PDPAU untuk Hasilkan PAD
Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU) Samarinda, telah melakukan presentasi di Balaikota Samarinda, Selasa (25/5/2021).
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU) Samarinda, telah melakukan presentasi di Balaikota Samarinda, Selasa (25/5/2021).
Pada kegiatan tersebut, dihadiri Walikota Samarinda Andi Harun, dan Wakil Walikota Samarinda Rusmadi, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Walikota Samarinda, Andi Harun telah menunjuk Bagian Ekonomi Sekretariat Kota Samarinda, guna melakukan overview terkait pendapatan yang mampu dihasilkan PDPAU.
Baca Juga: Walikota Samarinda Andi Harun Siap Dorong Kegiatan UMKM Perikanan
Baca Juga: Pelaku Percobaan Perampokan di Samarinda Jadi Tersangka, Diancam Pasal Pencurian dan Pengancaman
Dalam rentang waktu satu tahun dengan memanfaatkan aset produkstif yang dimiliki sekarang ini. Guna berkontribusi untuk Pendapatan Asli Daearah (PAD).
“Oleh karena itu hari ini saya bersama Wawali akan melakukan pendalaman terhadap tiga Perusda yang kita miliki, salah satunya PDPAU tadi," ungkapnya.
"Kita akan ukur statistik dan kendala apa yang dihadapi dalam perjalanannya, intinya saling menguatkan aja agar Perusda kita kedepannya makin membaik,” sambungnya.
Baca Juga: Rambu Petunjuk Jembatan Mahakam IV Samarinda Akan Ditambah, Bertujuan Pertegas Jalur R2 dan R4
Baca Juga: Walikota Samarinda Andi Harun Beri Bantuan Benih dan Pakan ke Kelompok Budidaya Ikan di Mugirejo
AH sapaan karibnya, berharap tumpuan PAD Samarinda tidak hanya berharap dari pajak dan retribusi saja.
Tetapi juga dari Perusda ikut ambil bagian menjadi tulang punggung PAD di Kota Tepian Julukan Kota Samarinda ini.
Atas itu, mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut memberikan catatan kepada para Direktur Perusda milik pemerintah ini agar cara berpikirnya sudah bisnis to bisnis.
“Karena bisnis ini sifatnya dinamis sewaktu-waktu bisa naik, jadi kalau menentukan keuntungan tidak bisa lagi secara flat khususnya yang berkaitan dengan aset yang disewakan oleh pihak ketiga.
Karena aset tanah yang kita miliki harus dihargai dengan nilai investasi jadi prinsip bisnisnya harus saling menguntungkan,” sebutnya.
Tidak hanya itu, ia juga memberi catatat agar Direktur PDPAU mampu mengembangkan bisnis berikutnya, harus benar-benar dianalisa dengan baik.
Yang mana harys terjun total tidak terlibat hanya sebagai perantara yang keuntungan bersih hanya diperoleh dari nilai selisih yang kecil dari penjualannya.
“Umpamanya seperti ayam beku yang kini tengah dijalankan oleh PDPAU, harapan saya kedepan kita harus sudah punya peternakan dan bertindak sebagai produsen," ujarnya.
Adapun terkait penyertaan modal awalnya, mungkin bisa dibantu dari Pemerintah atau pinjaman melalui bank daerah. Karena banyak aset yang bisa dianggunkan asal bisnis yang dikembangkan nanti harus jelas.
Lanjutnya, begitu pula terkait pengembangan bisnis ke bidang properti.
Ia juga sangat setuju jika Platform dijalankan oleh PDPAU sebagai pemain tunggal.
“Jadi tidak ada lagi ceritanya PDPAU hanya menyiapkan lahan saja lalu dikerjasamakan dengan perusahaan lain sebagai pengembangnya.
Kita harus pemain tunggalnya, mulai menyiapkan lahan, membangun hingga memasarkan rumahnya," tegasnya.
Direktur PDPAU Samarinda, Khairul Fadly memaparkan bahwa selain dari rumah susun sewa (rusunawa) yang kini tengah dijalankan oleh PDPAU, pihaknya juga menyediakan jasa kebersihan ke penyewa gudang.
Dan juga membuka bisnis tiket pesawat dimana sebelum pandemi, mereka biasa melayani perjalanan dinas para pegawai Pemkot Samarinda.
Baca Juga: Pembangunan Pelabuhan di Palaran Berjalan Lamban, Sekkot Samarinda Singgung Soal Anggaran
Baca Juga: Wawali Samarinda Rusmadi Wongso Tinjau Museum Samarendah, Bakal jadi Pusat Panggilan Darurat 112
Selama delapan tahun berjalan dibawah kepemimpinannya. PDPAU juga mendirikan bisnis pangan dengan berjualan ayam potong dan bawang putih.
“Kami juga mencoba untuk menyediakan lahan untuk bongkar muat peti kemas dikawasan pergudangan," sambungnya.
Lanjutnya dari keuntungan itu tadi lah pihaknya mencoba perlahan untuk membayar kewajiban-kewajiban yang sempat tertunggak mulai dari asuransi hingga pajak dari periode tahun 1996-2000 senilai Rp 1,2 miliar.
"Pada tahun 2020, PDAPU berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 540 juta Per tahun," pungkasnya. (*)