Berita Berau Terkini
Lima Remaja di Berau Tewas usai Minum 'Hand Sanitizer', Polisi Endus Motif Balas Dendam
Lima remaja menemui ajal akibat menenggak minuman yang dicampur hand sanitizer yang disodorkan oleh HK.
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Lima remaja menemui ajal akibat menenggak minuman yang dicampur hand sanitizer yang disodorkan oleh HK.
Hal itu dibeberkan Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono kepada awak media di Ruang Konferensi Pers Polres Berau, pada Selasa (14/9/2021).
Anggoro menyebutkan, peristiwa itu berawal dari ketika ada sekumpulan remaja sedang berpesta minuman keras (miras) di sebuah rumah kos di Jalan Tanjung Baru, Kelurahan Sambaliung, pada Jumat (10/9/2021) lalu sekitar pukul 14.00 Wita.
Pesta miras itu kembali dilakukan pada pukul 20.00 Wita di hari dan tempat yang sama.
"Jadi mereka minum miras ini secara bersama-sama. Dampak dari mereka minum itu akibatnya ada yang meninggal. Awalnya yang meninggal dua orang. Kemudian bertambah terus. Hingga sampai kemarin, Senin (13/9/2021), sudah lima orang yang meninggal," ucapnya kepada awak media.
Baca juga: DETIK-DETIK Warga Temukan Pemuda Tewas di Balik Pohon yang Tumbang di Jalan MT Haryono Samarinda
Baca juga: Sekeluarga di Banjarmasin Tewas di Tumpukan Baju, Tingginya Hampir Sentuh Plafon, Penjelasan Polisi
Baca juga: Sopir Tabrak Mahasiswi Nunukan hingga Tewas Divonis 5 Tahun, Suami Korban Tuding Ada Kejanggalan BAP
Setelah dilakukan penyelidikan, miras yang diminum itu ternyata hand sanitizer (HS), yang berasal dari HK.
Akan tetapi, ia mengaku kepada para korban tersebut bahwa minuman itu adalah Ciu (sejenis mimuman keras asal Jawa Tengah), bukan hand sanitizer.
"Korban percaya. Mungkin karena sudah merasa dekat, jadi percaya saja kalau (miras) itu Ciu, bukan cairan pembersih tangan," ungkapnya.
Ia memberikan cairan pembersih tangan kepada temannya.
Motifnya untuk balas dendam.
Baca juga: Apa Boleh Bawa Hand Sanitizer ke Dalam Kabin Pesawat saat Pandemi Covid-19? Ini Penjelasannya
Hal itu dilatarbelakangi oleh rasa sakit hati HK, yang selalu dipalak atau dimintai uang oleh kelima temannya tersebut.
"Kejadiannya (HK dipalak) sudah berlangsung sekitar 5 bulan. Apabila tidak memberikan uang, HK diancam tidak akan ditemani lagi oleh mereka," ujar Kapolres Berau.
Dari pengakuan tersangka, mayoritas yang sering memalaknya, adalah yang meninggal dunia tersebut.
Awalnya, pelaku berniat ingin membuat sakit perut teman-temannya.
"Tapi kebablasan sampai dengan meninggal," beber Kapolres.
Baca juga: Niat Perbaiki Atap Bocor, Satu Pekerja Bangunan Tewas Tersengat Listrik di Perum Samarinda Seberang