Berita Bontang Terkini
Soal Pembubaran Demo Mahasiswa Unijaya Bontang, Rektor Bilher: Cuma Spanduk yang Dipukul
Persoalan dugaan adanya seorang dosen di Kampus Unijaya (Universitas Trunajaya) Kota Bontang, yang membubarkan unjuk rasa mahasiswa.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Persoalan dugaan adanya seorang dosen di Kampus Unijaya (Universitas Trunajaya) Kota Bontang, yang membubarkan unjuk rasa mahasiswa menggunakan tongkat sapu semakin ramai.
Kabarnya akan berlanjut ke pihak kepolisian. Sebagai pelapor kali ini adalah para mahasiswa yang menganggap sebagai korban dari tindakan oknum dosen dimaksud.
Menanggapi hal itu, Rektor Kampus Unijaya Bontang, Bilher Hutahaean memberi tanggapan terkait kejadian tersebut, Rabu (29/9/2021).
Persoalan seperti ini, kata Bilher, hanya perlu diselesaikan bersama di tataran internal kampus.
Baca juga: Rektor Unijaya Bontang Siap Ikuti Proses Hukum Atas Laporan Mahasiswa ke Polisi
Baca juga: Meme Kocak Unjuk Rasa Mahasiswa di DPRD Balikpapan, Turunkan Harga Shampo Sampai Pelihara Janda
Baca juga: Tak Terima Didemo, Dekan FE Unijaya Bontang Pukul Mahasiswa dan Lontarkan Kata Kasar
"Tidak ada yang dipukul juga. Cuman spanduk yang dipukul," ujarnya kepada TribunKaltim.co.
Namun jika itu menjadi keputusan mahasiswa, maka pihaknya akan siap mengikuti proses hukum.
Seharusnya permasalahan ini sampai di kampus saja. Tidak perlu keluar.
"Karena bagaimanapun mereka itu anak kita juga. Tapi kalau memang sudah masuk laporan. Maka kami siap ikuti prosesnya," beber Bilher.
Baca juga: Unjuk Rasa Mahasiswa Ricuh Perusakan Gedung DPRD Sumbar, Polisi Tetapkan 3 Tersangka Usia 19 Tahun
Diketahui, kemarin (28/9/2021) BEM menggelar unjuk rasa di Kampus Unijaya.
Dari video yang beredar, aksi ini membuat akademisi di kampus terkejut dan memicu emosi salah satu oknum dosen.
Oknum dosen itu menggunakan tongkat sapu untuk membubarkan massa aksi.
Perilaku dosen ini mendapat perlawanan mahasiswa, yang berujung adu mulut dan umpatan dari oknum dosen. (*)