Berita Samarinda Terkini
Pemancangan RS Korpri di Samarinda Target Selesai Awal Oktober, Komisi III DPRD Kaltim akan Sidak
RS Korpri ditargetkan akhir tahun rampung. Namun dengan waktu yang mepet ini membuat publik ragu apakah kualitas bangunan sesuai yang diminta pemerint
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - RS Korpri ditargetkan akhir tahun rampung. Namun dengan waktu yang mepet ini membuat publik ragu apakah kualitas bangunan sesuai yang diminta pemerintah.
Namun kontraktor pastikan untuk pemancangan akan selesai tanggal 4 Oktober mendatang. Setelah itu baru dilakukan pembangunan fisik hingga selesa.
Agar memantau kualitas bangunan sesuai dengan spek yang diinginkan, Komisi III DPRD Kaltim pun terus memantau perkembangan pembangunan tersebut.
Ketua komisi III DPRD Kaltim Hasanuddin Masud ketika dikonfirmasi, Jumat (1/10/2021) pihaknya pun akan melakukan sidak dalam waktu dekat. Ia bersama anggota komisi III lainnya akan melihat langsung perkembangan terkini pembangunan tersebut.
"Komisi III ada rencana sidak ke sana nanti di tanggal 4 Oktober," kata Hasanuddin Masud.
Baca juga: Ditarget Akhir Tahun, Wakil Ketua DPRD Kaltim Pesimis Proyek RS Korpri Rampung Hanya dalam 3 Bulan
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kaltim Pesimis Pembangunan RS Korpri Rampung Akhir Tahun Ini
Baca juga: Proyek RS Korpri Dipastikan Aman dari Banjir, Dinas PUPR Sebut akan Tinggikan Bangunan 1,2 Meter
Ia melihat pembangunan RS Korpri tersebut sangat mepet. Belum lagi pengeringan beton yang memakan 28 hari. Masa pengeringan itu wajib dijalankan oleh kontraktor, agar menjaga kualitas bangunan tetap baik.
"Tapi saya lihat memang mepet waktu pengerjaannya hingga target selesai akhir tahun nanti. Makanya kami akan lihat dulu nanti. Supaya pembangunan ini bisa kita kawal sama-sama," kata Hasanuddin Mas'ud
Diberitakan sebelumnya Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor melakukan peresmian pembangunan (Grounbreaking) gedung RS Korpri Sempaja Kota Samarinda, Senin (27/9/2021). Dalam peresmian tersebut, Isran Noor meminta kepada kontraktor untuk mempercepat pembangunan.
Sebab target pembangunan Rumah Sakit tersebut harus rampung akhir tahun. "Bisa kan diubah itu anggaran. Pembangunan selesai tidak sampai Desember bujur, bujur (betul)? Tinggal tiga bulan 2,5 bulan efektif,"ucapnya.
Selain itu ia meminta untuk menambah fasilitas lainnya. Seperti fasilitas cuci darah (Hemodialisa) ditambah.
Baca juga: Disinggung Kontraktor Proyek RS Korpri Diduga Pernah Bermasalah Hukum, Isran Noor Tak Ambil Pusing
Sebab kebutuhan cuci darah di Kaltim cukup tinggi. Samarinda saja RS AW Sjahranie hanya memiliki 50 unit.
"Misalnya Hemodialisa perkembangan dapat laporan pak Dirut RS AWS ada 50 unit mesit Hemodialisa tiga shift sehari 150 kalau tiga shift bagaimana rumah sakit menambah Desain menambah penanganan itu," ucapnya.
Ia mengatakan dengan adanya RS tersebut menambah fasilitas kesehatan bagi masyarakat khususnya di kawasan sempaja. " Namanya usaha perjuangan pasti mengalami hambatan tapi hambatan tidak berhenti melaksanakan menyiapkan fasilitas masyarakat," ucapnya.
Sementara itu PUPR Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda usai hadiri Grounbreaking RS Korpri, Senin (27/9/2021) mengatakan bangunan tersebut ditinggikan sekitar 1,2 meter demi mencegah air masuk ke area rumah sakit.
Selain itu, di area tersebut dibangun sumur resapan air. Tujuannya untuk menyerap air agar masuk kembali ke dalam tanah. Dengan adanya sumur resapan air juga membantu penyerapan air hujan maupun debit air saat banjir terjadi di dekat kawasan tersebut.
Baca juga: Proyek RS Korpri Dibangun di Kawasan Banjir, Dinas PUPR Sebut akan Bangun 20 Sumur Resapan
"Di dalam sini kami bangun sumur resapan, ada 20 buah, kami buat desainnya desain panggung. Di bawah panggung hingga ke elevasi tanah dasar itu berfungsi sebagai tampungan air," ucap Fitra Firnanda.
Tampungan sumur resapan air dapat menampung air sebanyak 1700 kubik. "Semua air yang jatuh ke atap, ke pekarangan itu semua masuknya ke sumur resapan. Kalau sumur resapan sudah penuh, dia masuk ke kolong bangunan. Lahan ini fungsinya malah akan berubah menjadi daerah resapan air," ucapnya.
"Bukan malah mengakibatkan banjir. Malah justru untuk jadi resapan air. Paling tidak seluas lahan bangunan itu tidak membuang air ke luar, tapi masuk ke dalam tanah," ucapnya lagi.
Kemudian Edy Saputra Kuasa Direktur PT Telaga Pasir Kuta mengatakan pengerjaan rumah sakit dipastikan usai sebelum waktu yang ditentukan. Saat ini pihaknya melakukan pemancangan tiang bangunan.
Baca juga: Gubernur Isran Noor Resmikan Pembangunan RS Korpri di Samarinda, Minta Unit Hemodialisa Dimasukkan
Pemancangan tiang bangunan dipastikan usai tanggal 4 Oktober. Sedangkan untuk progres pembangunan hingga usai dilakukan setelah pemancangan tiang.
Untuk pemancangan tiang bangunan membutuhkan tenaga sebanyak 45 orang. Nantinya setelah pemancangan hingga usai membutuhkan tenaga sebanyak 250 pekerja. Dengan tenaga tersebut untuk mengebut proses pengerjaan bangunan tersebut sampai akhir tahun.
"Awal november sisi depan sudah selesai termasuk landskapnya. pekerjaan simultan, jadi semua berjalan. Kalau pekerjaan sudah dinding struktur naik semua maksimal 250 pekerja diluar manajemen. Kalau sekarang 45 orang karena menggunakan mesin," ucapnya. (*)