Berita Nasional Terkini

VIRAL Bendera HTI di Kantor KPK, Isu Taliban Mencuat, Simak Klarifikasi Eks Pegawai tak Lolos TWK

Viral bendera HTI terpasang di kantor KPK, isu Taliban mencuat, eks pegawai tak lolos TWK berikan klarifikasi.

MPS Showbiz
Ilustrasi Bendera HTI. Viral bendera HTI terpasang di kantor KPK, isu Taliban mencuat, eks pegawai tak lolos TWK berikan klarifikasi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Viral bendera HTI terpasang di kantor KP jadi sorotan publik belakangan ini.

Kendati foto tersebut diduga diabadikan 2 tahun silam.

Namun gambar tyersebut kembali beredar belum lama ini di time line media sosial.

Isu radikalisme dan Taliban pun mencuat, disinyalir berkembang dalam tubuh KPK.

Banyak pihak yang menghubungkan hal itu dengan 57 pegawai KPK tak lolos tes wawasan kebangsaan alias TWK.

Namun eks pegawai KPK yang tak lolos TWK menyampaikan klarifikasi untuk meluruskan polemik tersebut.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Praktisi Hukum Fathul Huda Menilai Perekrutan 57 Eks Pegawai KPK ke Bareskrim Polri Tak Efektif

Baca juga: DERETAN Fakta Usai 57 Pegawai KPK Resmi Dipecat, Polri Beri Jawaban hingga Deklarasi IM57 Institute

Baca juga: 57 Pegawai KPK Yang Dipecat Firli Bahuri Cs Dirikan Indonesia Memanggil 57 Institute, Ini Alasannya

Dilansir Tribunnews.com dalam artikel berjudul Mantan Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK Luruskan Polemik Bendera HTI yang Terpasang di Ruang Kerja, mantan karyawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipecat karena tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tata Khoiriyah angkat suara soal heboh bendera Hizbut Tahrir Indonesia.

Tata menulis kronologi foto bendera HTI yang terpasang di meja kerja di kantor antirasuah tersebut.

Bendera putih berkalimat tauhid itu mendadak viral dan dikaitkan dengan pemecatan para pegawai tersebut termasuk seorang satpam yang menjepret foto itu.

Seorang satpam yang diketahui bernama Iwan Ismail tersebut mengungkapkan peristiwa itu terjadi dua tahun lalu atau 2019.

Isu Taliban yang gencar saat itu membuat Iwan sengaja membagikan foto ke grup WhatsApp GP Ansor Bandung untuk didiskusikan.

Viralnya bendera HTI itu akhirnya menguatkan dugaan isu radikalisme dan Taliban yang menyusup di tubuh KPK.

Tata yang akrab dan menyatakan bahwa dirinya dekat dengan Nahdlatul Ulama merasa bertanggung jawab untuk meluruskan hal ini agar tak salah tafsir.

Ia pun membagikan tulisan panjangnya di laman Facebook pribadinya secara rinci dan lengkap.

Baca juga: Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas Nilai Pemecatan Pegawai Tanpa Adab

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved