Berita Nasional Terkini
Omicron jadi Varian Baru Covid-19 yang Mematikan, Ganggu Target Indonesia 2030 Bebas AIDS
Omicron jadi Varian Baru Covid-19 yang mematikan, ganggu target Indonesia 2030 bebas AIDS.
Saat pandemi, jumlah orang yang melakukan tes dan juga deteksi HIV terjadi penurunan, dikarenakan kegiatan mobile secara aktif itu tidak bisa dilakukan.
Kemudian, orang yang mungkin merasa dirinya beresiko HIV juga takut ke pelayanan kesehatan dikarenakan situasi pandemi.
"Infeksi baru bertambah 27.580 pada tahun 2020. Wrtinya orang yang baru terinfeksi kita deteksi di tahun 2020 bertambah 27.500 setiap tahunnya. Sebenarnya angkanya sudah turun jauh kalau kita bandingkan di tahun 2010 pada waktu itu sempat Indonesia itu fakta penambahan infeksi baru setiap tahunnya mencapai 48 ribu saat itu," kata Nadia.
Baca juga: Waspada Varian Omicron, Pemerintah Larang Perjalanan Orang dari 8 Negara Ini ke Indonesia
Terbaru, Covid-19 varian Omicron mungkin memunculkan gejala yang berbeda dari virus corona varian-varian sebelumnya.
Dr Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA), mengatakan bahwa gejala Covid-19 varian Omicron "tidak biasa tetapi ringan" pada orang sehat mengutip Tribunnews.com dengan judul Gejala Covid-19 Varian Omicron, Dokter di Afrika Selatan Sebut 'Ringan tapi Tak Biasa'
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph, Dr Coetzee menyebut bahwa pada pasien dengan omicron, gejalanya sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah ia tangani sebelumnya.
Dr Coetzee menjelaskan: "Varian ini memicu penyakit ringan dengan gejala nyeri otot dan kelelahan selama satu atau dua hari."
"Sejauh ini, kami telah mendeteksi bahwa mereka yang terinfeksi tidak mengalami indra perasa atau pembau."
"Mereka mungkin sedikit batuk."
"Tidak ada gejala yang menonjol."
"Dari mereka yang terinfeksi, beberapa saat ini dirawat di rumah."
Gejala yang berbeda muncul dari varian yang berbeda.
Studi Gejala Covid telah mengungkapkan ada enam jenis "kelompok" gejala virus corona yang berbeda.
"Semua orang yang melaporkan gejala mengalami sakit kepala dan kehilangan penciuman, dengan berbagai kombinasi gejala tambahan pada waktu yang berbeda."
"Beberapa di antaranya, seperti kebingungan, sakit perut, dan sesak napas, tidak dikenal secara luas sebagai gejala Covid-19, namun merupakan ciri dari bentuk penyakit yang paling parah," tulis rilis dari penelitian tersebut.