Natal dan Tahun Baru
Lonjakan Harga Bahan Pokok Jadi Kado Tahun Baru 2022 Bagi Emak-Emak, Ini Penjelasan Disdag Samarinda
Lonjakan harga bahan pokok sejak tahun 2021 dirasakan khususnya emak-emak yang ada di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Lonjakan harga bahan pokok sejak tahun 2021 dirasakan khususnya emak-emak yang ada di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Seperti minyak goreng, cabai, bawang, telur dan beberapa bahan pokok kebutuhan rumah tangga yang selalu diperlukan untuk kebutuhan khususnya memasak.
Melonjaknya bahan pokok menjadi kado di tahun baru 2022 ini bagi emak-emak yang banyak mengeluhkan tingginya harga jual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ibu muda bernama Khairunnisa (27) misalnya, menyoroti tingginya harga minyak goreng. Kini, dia harus merogoh kocek lebih untuk membeli minyak goreng yang tembus Rp 20 ribu/liter.
"Dari tahun kemarin sudah naik, apalagi mau tahun baru. Biasanya Rp 29 ribu dapat dua liter, sekarang sudah Rp 40 ribu lebih harganya," sebutnya saat ditemui, Selasa (4/1/2022).
Baca juga: Kerusakan Jalan Poros Trans Kalimantan Picu Lonjakan Harga Sembako di Kubar, Warga Ingin Perbaikan
Baca juga: Harga Sembako Mulai Naik Jelang Natal dan Tahun Baru di Balikpapan, Ini Tanggapan Pembeli
Baca juga: DPRD Balikpapan Minta Dinas Perdagangan Pantau Harga Sembako Jelang Natal dan Tahun Baru
Harga cabai dan bawang yang juga ikut mengalami kenaikan juga membuatnya harus melebihkan ongkos belanja demi kebutuhan sehari-hari.
"Sekarang apa-apa mahal, ya jadi harus melebihkan uang belanja. Cuman kan kalau bisa ada juga dari pemerintah buka pasar murah lagi, jadi bisa kita beli bahan pokok di sana," urainya.
Kenaikan ini juga diakui oleh Pemerintah Kota Samarinda melalui instansi terkait yakni Dinas Perdagangan atau Disdag Samarinda.
Menemui salah satu pejabat fungsionalnya, Heny Kartika Handayani selaku Pengawas Perdagangan, dia pun tak memungkiri adanya kenaikan bahan pokok penting (bapokting) di Kota Tepian.
20 Bapokting yang masuk daftar Kementerian Perdagangan dan dipantau oleh pihaknya, beberapa item mengalami lonjakan harga.
"Yang naik berdasarkan data kami sekarang ini minyak, cabe, bawang, telur," sebut Heny, sapaan akrabnya saat ditemui di ruangannya, Selasa (4/1/2022). Namun kenaikan harga telur juga dikatakan beberapa hari ini mengalami penurunan.
Baca juga: Idul Adha Dilaksanakan Terbatas, Pemkot Samarinda Pastikan Harga Sembako, Listrik dan Air Stabil
Alasan naiknya harga telur dipasaran, Heny membeberkan bahwa persediaan menipis dan saat masa pandemi stok juga diperuntukkan pemerintah dalam bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak Covid-19 serta dalam hal kebencanaan.
"Alasannya banyak dipakai untuk bansos, banyak orang menerima bantuan ada telur juga kan, terus membantu bencana-bencana juga jadi stok menipis. Karena banyak stok telur dibuat membantu bencana, jadi berkurang stoknya," bebernya.
Selain hal tersebut, di Samarinda sebetulnya juga terdapat peternak telur ayam, tetapi tak mampu mencukupi stok di pasaran. Jadi, pengiriman telur bergantung dari Sulawesi dan Surabaya (Pulau Jawa).
"Kebetulan dari sana (Sulawesi dan Jawa) pasokan juga sedikit, kuota di sini juga sedikit, pengaruhnya itu, cuman sudah mulai turun harganya (telur) ini," ucap Heny.