Berita Nasional Terkini

CATAT Lima Merk Vaksin Booster Gratis Lolos BPOM, Perhatikan Efek Samping, Jokowi Utamakan Hal Ini

Catat lima merk vaksin booster gratis lolos BPOM, perhatikan efek samping, presiden Jokowi utamakan hal ini.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi tampak botol sejumlah merek vaksin yang akan disuntikkan kepada masyarakat sebagai vaksin booster. Catat lima merk vaksin booster gratis lolos BPOM, perhatikan efek samping, presiden Jokowi utamakan hal ini. 

TRIBUNKALTIM.CO - Catat lima merk vaksin booster gratis yang lolos BPOM.

Jangan lupa perhatikan efek samping dari vaksin booster yang lolos BPOM.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi utamakan hal ini saat umumkan vaksin booster gratis untuk masyarakat.

Untuk diketahui Presiden Jokowi memastikan program Vaksin Booster dimulai 12 Januari 2022.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Survei Elektabilitas Terbaru, Respon Ridwan Kamil, Kandidat Cawapres Terkuat Saingan Sandiaga Uno

Baca juga: Resmi Ditahan, Ferdinand Hutahaean Sempat Tolak Diperiksa Sebagai Tersangka, Terancam Hukuman Berat

Sebelumnya, muncul opsi adanya Vaksin Booster berbayar atau mandiri.

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM sudah menerbitkan izin kepada 5 merk vaksin yang bisa digunakan untuk booster Covid-19.

5 merk tersebut yakni Pfizer, Moderna, AstraZeneca, Zififax dan Coronavac.

Sementara, Sinovac tak masuk dalam merk vaksin untuk booster.

Kenali juga tingkat efektivitas masing-masing merk Vaksin Booster dan efek samping yang ditimbulkan.

Dilansir dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksinasi ketiga atau vaksinasi booster Covid-19 akan diberikan gratis kepada seluruh masyarakat.

Menurutnya kebijakan ini diambil karena pemerintah mengutamakan keselamatan rakyat.

"Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Karena sekali lagi saya tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama," ujar Jokowi dalam keterangan video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/1/2022).

Jokowi menuturkan, proses vaksinasi booster dimulai pada 12 Januari 2022 atau Rabu besok.

Adapun prioritas sasaran vaksinasi booster ini adalah lansia dan kelompok rentan.

"Upaya ini penting dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat mengingat virus Covid-19 yang terus bermutasi," lanjutnya.

Kemudian, Kepala Negara juga menjelaskan tentang syarat dan ketentuan yang dibutuhkan untuk menerima vaksinasi dosis ketiga ini.

yaitu calon penerima vaksin sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua lebih dari 6 bulan lalu.

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Karena vaksinasi dan disiplin prokes merupakan kunci dalam mengatasi pandemi Covid-19," tambahnya.

Baca juga: Siap-siap, Rumah Sakit Diprediksi Kewalahan Tampung Pasien Covid-19 Omicron, Penjelasan Epidemiolog

Efek samping dan efektivitas Vaksin Booster

1. Coronavac PT Bio Farma

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, hasil uji klinik dari Coronavac PT Bio Farma menunjukkan bahwa pemberian vaksin ini sebagai booster menimbulkan reaksi lokal atau efek samping.

Seperti nyeri pada lokasi suntikan.

"Umumnya tingkat keparahannya grade satu dan dua," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual, Senin.

Vaksin Coronavac diberikan sebagai Vaksin Booster yang bersifat homologus atau sejenis dengan vaksin primer atau dosis pertama dan kedua.

Penggunaan vaksin ini diberikan sebanyak satu dosis untuk usia 18 tahun ke atas.

"Imunogesitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21 sampai 35 kali setelah 28 hari pemberian Vaksin Booster ini pada dewasa," ujarnya.

Baca juga: Om Batman soal Vaksinasi Covid-19 pada Anak-anak Balikpapan: Ikhtiar Kita Bersama

2. Pfizer

Penny mengatakan, hasil uji klinik dari vaksin Pfizer menunjukkan bahwa penyuntikan vaksin tersebut menimbulkan efek samping bersifat lokal seperti nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, demam, dan nyeri sendi.

"Imunogesitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan sebesar 3,3 kali," ucapnya.

Adapun sebagai Vaksin Booster, vaksin Pfizer bersifat homologus atau pemberiannya untuk vaksin sejenis pada dosis pertama dan kedua.

"Diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer untuk usia 18 tahun ke atas," kata Penny.

Baca juga: Sejumlah Karakter Superhero Temani Siswa di Balikpapan, Suntik Vaksin Covid-19

3. AstraZeneca

Hasil uji klinik dari vaksin AstraZeneca menunjukkan, efek samping dari penyuntikan vaksin tersebut bersifat ringan (55 persen) dan sedang (37 persen).

Sama seperti Pfizer, vaksin AstraZeneca bersifat homologus atau pemberiannya untuk vaksin sejenis pada dosis pertama dan kedua.

"Imunogesitas nya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi dari 1.792 menjadi 3700," kata Penny.

Baca juga: Vaksinasi Anak di Kutai Timur Tunggu Capaian Lansia, Dinkes Pastikan Stok Tersedia

4. Moderna

Vaksin Moderna bisa diberikan sebagai Vaksin Booster yang sifatnya homologus atau sejenis dan heterologus atau jenis vaksin yang berbeda dari vaksin dosis satu dan dosis kedua.

Penny mengatakan, respons titer antibodi netralisasi dari vaksin Moderna sebesar 13 kalinya, setelah dosis booster dan pada usia dewasa 18 tahun ke atas.

"Untuk heterologusnya moderna adalah untuk vaksin primernya adalah AstraZeneca, Pfizer, Johnson and Johnson dengan dosis setengah," ucap dia.

Baca juga: INFO Syarat Naik Pesawat dan Aturan Penerbangan Terbaru 2022, Simak Ketentuan PCR dan Vaksin

Baca juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 Booster yang Diizinkan BPOM, Simak Kriteria Penerimanya

5. Zifivax

Vaksin Zifivax bisa diberikan sebagai Vaksin Booster yang bersifat heterologus untuk vaksin Sinovac dan Sinopharm.

Adapun respons titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek usia dewasa. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved