Ibu Kota Negara
Nama Ahok Menguat, Hasto Bocorkan Jokowi Dialog dengan Megawati Soal Kepala Otorita IKN Nusantara
Nama Ahok menguat, Hasto Kristiyanto bocorkan Jokowi dialog dengan Megawati soal Kepala Otorita IKN Nusantara,
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) belum memutuskan sosok yang akan menjadi Kepala Otorita di Ibu Kota Negara ( IKN) baru.
Sebelumnya, Jokowi sudah memberi nama wilayah IKN dengan sebutan Nusantara.
Terbaru, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membocorkan Jokowi melakukan pertemuan dengan Megawati membahas sosok yang pas menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara.
Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun menguat.
Hasto Kristiyanto menuturkan PDIP memiliki beberapa kader sesuai kriteria yang diinginkan Jokowi.
Baca juga: Edy Mulyadi Diperiksa Hari Ini, Status dari Perkara Naik ke Penyidikan, Peluang Dipenjara
Baca juga: Harga Tanah di Lokasi Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Naik 4 Kali Lipat, Warga Malah Enggan Jual
Baca juga: Elektabilitas di Bawah Anies Baswedan dan Risma, Hasto Bocorkan Peluang Ahok Maju di Pilgub DKI 2024
Yakni pernah menjadi kepala daerah dan memiliki latar arsitek.
Diantaranya eks Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma dan eks Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Namun, menurut Hasto Kristiyanto, keduanya saat ini masih mengemban jabatan dari negara.
Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini Presiden Joko Widodo sedang melakukan dialog mengenai kemungkinan nama-nama yang dicalonkan sebagai kepala otorita Ibu Kota Negara (IKN) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Pernyataan ini ia berikan terkait dengan mencuatnya wacana kemungkinan Kepala Negara memilih Basuki Tjahaja Purnama alis Ahok untuk memimpin IKN.
"Semuanya dalam dialog antara Bapak Joko Widodo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri.
Tapi persyaratan kriteria itu PDIP sudah menyampaikan karena besar harapan partai sejak zaman Bung Karno terkait dengan Ibu Kota Negara yang berada di Pulau Kalimantan itu," kata Hasto ketika ditemui di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Hasto Kristiyanto pun mengatakan, PDP memiliki daftar nama yang memenuhi persyararan yang telah ditetapkan Jokowi.
Syarat tersebut yakni pernah menjabat sebagai kepala daerah dan berlatar belakang arsitek.
Adapun Hasto Kristiyanto mengatakan, Ahok dinilai sesuai dan memenuhi syarat tersebut lantaran memiliki rekam jejak kepemimpinan yang cukup baik selama menjabat sebagai wakil gubernur dan gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Masuk Kriteria Jokowi, Jawaban Kompak Ahok, Risma dan Ridwan Kamil Soal Kepala Otorita IKN di Kaltim
"Siapa yang diputuskan utuk kami serahkan kepada Presiden Jokowi hanya saja PDI Perjuangan punya nama-nama calon-calon yang memenuhi syarat untuk itu.
Termasuk Pak Basuki Tjahaya Purnama.
Beliau juga punya kepemimpinan yang cukup baik selama menjadi wakil gubernur dan gubernur di DKI Jakarta," kata Hasto Kristiyanto.
Selain Ahok, nama-nama yang menurutnya sesuai dengan kriteria tersebut yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Kepala LKPP Azwar Anas.
Bila dikerucutkan pada kriteria yang disebutkan Jokowi, nama Risma memang yang paling sesuai.
Namun demikian, Hasto Kristiyanto mengatakan, baik Risma dan Azwar kini telah memiliki jabatan yang masih diiemban.
"Sehingga dengan demikian adanya tugas-tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo tentu dapat dijalankan secara sebaik-baiknya.
Dulu disebutkan Bu Risma karena ada kriteria yang disebutkan adalah kepala daerah dan juga arsitek sehingga kalau kita melihat kriteria itu memang beliau memenuhi syarat.
Tetapi untuk IKN sepenuhnya memang kami serahkan ke Presiden Joko Widodo," tandas dia.
Presiden Joko Widodo sendiri sebelumnya sempat mengungkap empat calon nama yang akan memimpin satuan pemerintah daerah yang bersifat khusus setingkat provinsi itu.
Ke empat nama tersebut yakni Ahok yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, kemudian Abdullah Azwar Anas.
Selain Ahok dan Azwar Anas, Jokowi juga menyebut nama Bambang Brodjonegoro yang saat itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.
Satu orang nama yang diungkap Jokowi lainnya adalah mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA), Tumiyana.
"Kandidat memang banyak.
Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas," ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Baca juga: Anggaran Rp 46 T untuk Bangun Inti IKN Nusantara Masih dalam Proses, Wamenkeu Singgung UU IKN
Jawaban Risma
Menanggapi isu ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini menilai bukan hanya dirinya kepala daerah yang berlatar belakang arsitek.
"Banyak, banyak kepala daerah yang (berlatar) arsitek.
Bukan hanya aku saja.
Jadi, enggak bisa ngomong aku," kata Risma saat ditemui usai menanam Mangrove di Pantai Telaga Waja, Badung, Bali, Minggu (23/1/2022).
Risma juga tak menjawab gamblang ketika ditanya apakah ia siap jika ditunjuk untuk mengisi posisi itu.
Ia hanya mengatakan bahwa dirinya harus melapor lebih dulu ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri lantaran dia merupakan kader partai banteng.
"Ibu (Megawati) tahu saya.
Saya harus melapor ke Ibu.
Karena Ibu tahu siapa saya.
Apakah saya tepat di situ atau tidak," jawab Risma.
Saat kembali didesak awak media untuk menjawab kesiapannya jika ditunjuk, Risma menjawab bahwa hal ini bukan sekadar soal kesiapan.
"Bukan soal siap.
Orang saya enggak tahu kok," jawab Risma sembari tertawa.
Baca juga: Hina Kalimantan karena Tolak IKN Nusantara, Ancaman Kesultanan Kutai ke Edy Mulyadi Tak Main-Main
Jawaban Ahok
Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga banyak dijagokan sebagai Kepala Otorita IKN.
Namun, saat dimintai tanggapan terkait hal ini, Ahok tak mau angkat bicara.
"Tidak ada tanggapan," kata Ahok kepada Kompas.com, Senin (24/1/2022).
Sementara, Hasto Kristiyanto menilai bahwa Ahok berpotensi ditunjuk Jokowi untuk memimpin ibu kota baru.
Sebab, kader PDIP itu telah berhasil menunjukkan dedikasinya saat memimpin Jakarta.
"Ini kan orang-orang yang memang telah teruji kepemimpinannya," kata Hasto, Senin. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel