Berita Bontang Terkini

DPRD Bontang Usulkan Tagihan Biaya Jargas Rumah Tangga Dibebankan ke APBD

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Bontang usulkan biaya perawatan Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga PT Bontang Migas Energi

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
ILUSTRASI Alat jargas kilometer instalasi sambungan jaringan gas rumah tangga di Bontang, Kalimantan Timur. DPRD Bontang usulkan biaya perawatan jargas rumah tangga PT Bontang Migas Energi, dibebankan ke APBD Pemkot Bontang, Kamis (24/3/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO BONTANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Bontang usulkan biaya perawatan Jaringan Gas ( jargas) rumah tangga PT Bontang Migas Energi (BME), dibebankan ke APBD Pemkot Bontang.

Sebab biaya perawatan dan administrasi setiap pelanggan sambungan Jargas dinilai membebani masyarakat.

Demikian ditegaskan oleh Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal kepada TribunKaltim.co pada Kamis (24/3/2022). 

Dia merincikan, beban biaya yang dikeluarkan pelanggan untuk perawatan setiap sambungan Jargas.

Baca juga: PGN Lakukan Mitigasi, Aliran Jargas ke Pelanggan Sempat Dihentikan Sementara Akibat Pipa Bocor

Baca juga: Diduga Langgar Aturan, DPRD Bontang Soroti Truk Kontainer 40 Feet yang Melintas di Jalur Kota

Baca juga: Rencana Merumahkan Sejumlah Pegawai Honorer di Pemkot Ditolak Ketua DPRD Bontang, Berikut Alasannya

Untuk biaya pemeliharaan yang dibebankan ke konsumen senilai Rp4.500. Kemudian ditambah pembayaran administrasi Rp 1.500.

Sehinga ditotal beban biaya yang harus dibayarkan Rp 6 ribu.

Kemudian dibeban penggunanan Jargas ditarif Rp 6 perkilogram gas.

Sehingga jika diakumulasi beban pelanggan 4 kilogram per bulan.

"Maka masyarakat harus membayar tagihan jargas Rp 24 ribu per bulan," katanya.

Baca juga: Rencana Merumahkan Sejumlah Pegawai Honorer di Pemkot Ditolak Ketua DPRD Bontang, Berikut Alasannya

Jika ditotal beban perawatan dan biaya administrasi serta tagihan bulanan, maka pelanggan harus membayar Rp 30 ribu per bulan.

Karena Rp 6 ribu tambah Rp 24 ribu. Itu walaupun masyarakat pakainya tidak cukup 4 kilo tetap bayar segitu.

"Jadi lebih murah pakai gas elpiji harganya cuman Rp 28 ribu,” ungkap pria yang disapa Faiz ini,.

Beban biaya itu dinilai beresiko, sebab bisa saja banyak pelanggan yang memilih beralih ke penggunaan tabung gas elpiji 3 kilogram.

Ia pun meminta pemerintah memberikan keringanan dengan melimpahkan beban pembayaran itu ke APBD atau ditanggung BME.

Mengingat adanya jargas ini memang bertujuan untuk mengurangi beban masyarakat dan memberikan solusi atas permasalah kelangkaan gas elpiji.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved