Berita Nasional Terkini

Lahirnya Partai Mahasiswa Indonesia Tuai Polemik, Eks Aktivis 98 Setuju, BEM Nusantara Menyesal 

Dunia perpolitikan dalam negeri Republik Indonesia tidak ada habisnya, selalu saja ada ceritanya.

Editor: Budi Susilo
ist/Tribunnews.com
Koordinator Pusat BEM Nusantara, Dimas Prayoga, menegaskan, Partai Mahasiswa Indonesia merupakan partai siluman. Pihaknya sangat menyesalkan dan mengecam keras dengan munculnya partai yang mengatasnamakan dan memakai kata mahasiswa dalam nama partai.  

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Dunia perpolitikan dalam negeri Republik Indonesia tidak ada habisnya, selalu saja ada ceritanya. 

Kini menjelang penyelenggaraan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024, mulai bermunculan partai-partai politik baru di Indonesia

Satu di antaranya adalah lahirnya Partai Mahasiswa Indonesia. Munculnya partai ini kemudian menimbulkan polemik, terdapat pro dan kontra. 

Eksistensi dari partai ini berawal dari pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.

Baca juga: Telah Lahir Partai Baru Bernama Partai Mahasiswa Indonesia, Sudah Lolos Kemenkumham

Baca juga: PAN dan PPP Diprediksi jadi Partai Politik yang Terdegradasi di Pemilu 2024

Baca juga: Eksistensi Peran Partai Politik Islam dalam Pilpres 2024, Bakal Hanya jadi Pengikut Saja?

Dikutip dari Tribunnews, Sufmi mengatakannya ketika menerima perwakilan massa buruh dan mahasiswa yang berdemonstrasi di Kompleks Gedung DPR/MPR pada Kamis (21/4/2022) lalu.

Tidak hanya Partai Mahasiswa Indonesia, Sufmi juga menyebut adanya partai baru yang bernama Partai Buruh.

“Telah lahir partai baru, ada namanya Partai Buruh. Lalu kemudian ada juga Partai Mahasiswa Indonesia. Sudah sah di departemen hukum dan HAM,” ujarnya.

Selanjutnya terkait legalitas Partai Mahasiswa Indonesia disebut telah terdaftar di Kemenkumham melalui Surat Kemenkumham Nomor M.HH-AH.11.04-09 tentang Penyampaian Data Partai Politik yang Telah Berbadan Hukum.

Baca juga: Mantan Kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean: Masa Saya Dipenjara Karena Hilaf

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Tata Negara Kementerian Hukum dan Ham, Baroto.

Lebih lanjut, Baroto mengungkapkan terbentuknya Partai Mahasiswa Indonesia merupakan hasil dari perubahan Partai Kristen Indonesia 1945.

Perubahan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI bernomor M.HH-5.AH.11.01 Tahun 2022 tentang Pengersahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Kristen Indonesia menjadi Partai Mahasiswa Indonesia.

Surat ini juga telah ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H.Laoly pada Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Gugatan Eks Kader PSI Viani Limardi Ditolak Hakim, Victor Minta Segera Eksekusi Surat PAW

“Partai Mahasiswa Indonesia merupakan perubahan dari Partai Kristen Indonesia 1945 berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI tertanggal 21 Januari 2022,” kata Baroto, Minggu (24/2/2022).

Namun, kemunculan partai ini menimbulkan perdebatan bagi beberapa pihak seperti dari kalangan mahasiswa sendiri.

Berbeda dengan mahasiswa, DPR justru menyambutnya dan meminta agar dapat berkompetisi pada kontestasi Pemilu 2024.

Dikecam BEM Nusantara sebagai Partai Siluman

Kecaman terkait eksistensi Partai Mahasiswa Indonesia pun muncul dari kalangan mahasiswa.

Salah satunya dari Koordinator Pusat BEM Nusantara, Dimas Prayoga.

Menurutnya, Partai Mahasiswa Indonesia merupakan partai siluman.

Kemudian, Dimas juga mempertanyakan terpilihnya Eko Pratama sebagai ketua umum.

“Kami dari BEM Nusantara sangat menyesalkan dan mengecam keras dengan munculnya partai yang mengatasnamakan dan memakai kata mahasiswa dalam nama partai tersebut.”

Baca juga: Giring Ganesha Kemping di Sepaku, Sarungan Bak Jokowi dan Mimpi Bangun Kantor PSI di IKN Nusantara

“Ini sebuah pengklaiman yang sangat merugikan bagi seluruh mahasiswa Indonesia.”

“Sebab ini partai siluman yang tiba-tiba muncul menggunakan nama mahasiswa yang tidak jelas asal usulnya dan entah kapan pelaksanaan kongresnya sehingga saudara Eko Pratama disepakati menjadi ketua umum Partai Mahasiswa Indonesia,” kecam Sekretaris Pusat BEM Nusantara Ridho Alamsyah, seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya.

Disambut DPR dan Eks Aktivis ’98

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad memberikan ucapan selamat datang untuk lahirnya Partai Mahasiswa Indonesia, sementara BEM Nusantara mengecam pembentuk Partai Mahasiswa Indonesia

Di sisi lain, Dasco menyambut kemunculan Partai Mahasiswa Indonesia dengan mengatakan agar tetap kompak.

Pernyataan tersebut dirinya ungkapkan sekaligus terhadap Partai Buruh sebagai partai baru yang telah terdaftar di Kemenkumham.

“Nah, kita ucapkan selamat datang, mari kemudian berkompetisi, cari kursi di DPR yang bersama-sama bisa memperjuangkan hak kalian dengan kami.”

“Partai Buruh dengan anggota yang sekian banyak, saya yakin bisa mendapatkan kursi untuk bersama-sama memperjuangkan aspirasi di DPR.”

“Saya berharap banyak, makannya saya mengimbau kawan-kawan buruh kompak seluruh Indonesia, kompak, masa enggak bisa dapat 10-20 kursi, kan gitu.”

“Begitu juga dengan mahasiswa, dengan jutaan mahasiswa masa enggak bisa dapat 20 kursi,” jelas Dasco.

Baca juga: NEWS VIDEO Soroti Penjualan Tiket yang Molor, PSI Sebut Formula E Tersalip Konser Justine Bieber

Tidak hanya Dasco, sambutan terkait eksistensi Partai Mahasiswa Indonesia juga dilontarkan oleh eks aktivis 1998, Teddy Gusnaidi.

Bahkan ia mempertanyakan pikiran negatif mahasiswa terkait eksistensi partai ini.

Teddy menyebut pikiran terkait penolakan oleh mahasiswa disebut seolah anti terhadap demokrasi.

“Baru mahasiswa saja sudah anti demokrasi, bagaimana ceritanya? Ini baru anak seumur jagung belum juga melakukan kegiatan ke depan.”

“Tapi pikirannya sudah kotor, apa-apa menolak, apa-apa ditakuti segala macem. Dia seolah-olah anti terhadap demokrasi,” ujarnya, seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya.

Dia juga heran ketika mahasiswa tidak memiliki legal standing di masyarakat tetapi ketika ada partai yang sudah diakui keberadaannya justru ditolak.

“Mereka selama ini mengatasnamakan rakyat tapi gak ada orang yang mempertanyakan legalitas kalian.”

“Tapi ketika orang memakai nama mahasiswa mereka seperti anti, dan apakah orang tidak boleh membentuk partai politik?” katanya.

Terakhir, Teddy menegaskan pikiran-pikiran negatif dari kalangan mahasiswa merupakan kekhawatiran kosong dan menandakan kemunduran demokrasi. 

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Maliana/Milani Resti Dilanggi/Galuh Widya Wardani)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Eksistensi Partai Mahasiswa Indonesia: Disambut DPR dan Eks Aktivis ’98, Dikecam Mahasiswa 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved