Ibu Kota Negara
Wilayah IKN Berpotensi Jadi Daerah Sebaran Malaria
Hal itu karena, mulai banyaknya pendatang yang masuk untuk bekerja, terutama yang berasal dari wilayah endemis malaria
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM- Beberapa wilayah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tepatnya di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)memiliki potensi besar menjadi wilayah sebaran penyakit malaria.
Hal itu karena, mulai banyaknya pendatang yang masuk untuk bekerja, terutama yang berasal dari wilayah endemis malaria.
Hal tersebut seperti di kemukakan Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU) Ponco Waluyo, kepada TribunKaltim.Co.
Ia menyampaikan, beberapa kali telah ditemukan kasus malaria di wilayah Kecamatan Sepaku, terutama di wilayah pekerjaan proyek IKN, mulai dari areal heliped hingga di wilayah pembibitan Kelurahan Mentawir.
Baca juga: Kalimantan Timur Targetkan Tahun 2027 Bebas Malaria
Baca juga: Wilayah IKN Nusantara Paling Tinggi Endemi Malaria, 3 Daerah di Kaltim Kategori Eliminasi
Baca juga: Masyarakat Diminta Waspada, Kasus Malaria di Kutai Barat Kembali Meningkat
Padahal sebelumnya, berdasarkan data dari puskesmas yang ada di Kecamatan Sepaku, nyamuk anopheles tidak pernah ditemukan sejak 2018 lalu.
"Kecamatan Sepaku itu ada puskesmas Maridan, puskesmas Sepaku Satu, Sepaku Tiga, dan puskemas Semoi, itu dari 2018 tidak pernah kita temukan kasus malaria," ungkapnya, Senin (25/7/2022).
Pekerja yang ditemukan positif malaria di areal heliped merupakan warga Semoi, yang pernah bekerja di Sebulu, Kutai Kartanegara (Kukar), diduga malaria itu didapatnya saat masih bekerja di Sebulu.
Kemudian ada pula temuan 8 orang pekerja di pembibitan Mentawir, positif malaria beberapa waktu lalu.
Memang diakui Ponco, itu tidak didapatkan saat di Mentawir, namun dibawa saat pekerja itu dari sungai Wain Balikapapn.
"Dititik di IKN ada, di pembibitan yang di Mentawir, juga ada delapan kasus positif, waktu kunjunan kerja Jokowi, ternyata ada pekerja dari sungai Wain Balikpapan yang positif malaria," sambungnya.
Namun demikian, temuan jentik nyamuk anopheles juga didapatkan tim Dinkes PPU di Mentawir.
Belum lagi ditambah basecamp pekerja di Mentawir terkesan kumuh dan tidak ada yang memakai kelambu, sehingga potensi pengembangan biakan nyamuk anopheles semakin besar.
Baca juga: Titik Lokasi Rencana Kemah Presiden Jokowi di IKN Nusantara, Daerah Endemis Malaria
"Faktor resikonya ada, ternyata disana ada jentik anopheles ditemukan, kemudian barak-barak yang ada disana, ini mohon maaf tapi terkesan kumuh dan tidak berkelambu, itu sangat mengkhawatirkan," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel