Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Iwan Wahyudi Bicara Milenial Balikpapan, PPP Terbuka dan Siap Akomodir jadi Caleg

Tak hanya membidik suara pemilih, PPP juga berharap muncul calon legislatif atau caleg dari kalangan milenial yang maju di Pemilu 2024.

Penulis: Ardiana | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/AZHARI NORIS
BAHAS WAWALI - Ketua DPC PPP Balikpapan, Iwan Wahyudi (kiri) saat membahas calon wakil walikota Balikpapan dalam podcast Tribun Kaltim Series, Selasa (19/7/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Kalangan pemilih millenial tak luput dari bidikan partai untuk mendulang suara di Pemilu 2024, tak terkecuali Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Bahkan tak hanya membidik suara pemilih, PPP juga berharap muncul calon legislatif atau caleg dari kalangan milenial yang maju di Pemilu 2024.

Ketua DPC PPP Balikpapan, Iwan Wahyudi mengatakan partainya sering melibatkan anak muda dalam edukasi-edukasi tentang public speaking, leadership, hingga soal entrepreneurship.

"Kita harapkan nanti akan terjaring caleg-caleg milenial yang memiliki semangat, passion, untuk bisa mengisi daftar caleg yang nanti akan dihadirkan oleh PPP," kata Iwan Wahyudi dalam podcast Tribun Kaltim Series, Selasa (19/7) lalu.

Bagaimana strategi PPP di Pemilu 2024 dalam menggaet kaum milenial, berikut petikan wawancara eksklusif bersama Iwan Wahyudi dalam Tribun Kaltim Series.

Baca juga: EKSKLUSIF-PPP di Balikpapan Kejar Target Masuk 4 Besar, Iwan Wahyudi mulai Panaskan Mesin Partai

Baca juga: EKSKLUSIF - Siapa Calon Wakil Walikota Balikpapan Usulan PPP, Iwan Wahyudi Sudah Jalin Komunikasi

Bagaimana PPP menjangkau kalangan milenial?

Pemilih nanti ini akan terbagi dua, milenial, dan di luar milenial. Termasuk senior-senior kitalah ya.

Kita harus membuka diri, jadi PPP hari ini pun pengurus pusat pun membuka diri dengan membangun komunikasi kepada generasi-generasi milenial.

Kita melihat dari struktur yang ada di DPP, sekjen kami. Kemudian wakil-wakil ketua di unsur pengurus pusat itu diisi oleh anak-anak muda. Mereka para milenial begitu.

Jadi strategi yang dibangun itu adalah membuka diri, kemudian membangun komunikasi secara langsung, mengikuti trend atau arah yang mereka nyamannya di mana.

Misalnya mereka lebih nyaman pada diskusi yang kekinian tentang enterpreneurship, tentang leadership, tentang pendidikan, yang lebih fleksibel.

Nah ini kita harus masuk ke mereka, hadir di tengah-tengah mereka, membangun komunikasi dan terlibat kepada mereka secara langsung.

Jadi komposisi struktur kamipun, kami juga harus kuatkan dengan diisi oleh mereka anak-anak muda, milenial.

Sehingga kombinasi antara mereka yang senior, dan dengan para anak-anak muda, ini bisa satu kombinasi yang saling melengkapi satu dan lainnya.

Karena kita juga tidak bisa meninggalkan pemilih tradisional PPP yang menjadi modal dasar sebetulnya buat PPP dan ini masih cukup besar juga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved