Ibu Kota Negara
Satwa Khas Kalimantan, Nasib Bekantan Saat Hadirnya IKN Nusantara di Kaltim
Lokasi Ibu Kota Negara telah dipilih di Kalimantan Timur yakni Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kalimantan Timur memiliki satwa spesial khas pulau Kalimantan, yakni primata Bekantan.
Setiap berkunjung ke Kalimantan Timur seperti Kota Balikpapan masih bisa temukan satwa unik ini. Bentuknya memang serupa dengan monyet tetapi disebut Bekantan.
Bedanya, Bekantan ini memiliki bulu kuning emas dan bentuk hidungnya mancung. Kadang orang juga menyebutnya dengan monyet bule.
Satwa Bekantan masih mudah ditemukan di alam mangrove. Di Balikpapan bisa dilihat secara langsung di mangrove Graha Indah Balikpapan Utara. Keluar dari sarangnya sekitar sore hari atau pagi hari.
Baca juga: Menteri PUPR Malu Minta Dana Infrastruktur IKN Nusantara Berlebih ke Sri Mulyani
Baca juga: Daftar 11 Desa di Ring 1 IKN Nusantara, Jadi Etalase Kultur dan Budaya Indonesia
Baca juga: Wisata Alam Kampung Baru di Kawasan IKN, Andalkan Kelestarian Mangrove dan Liarnya Bekantan
Nah, bagimana dengan nasib Bekantan saat nanti ada Ibu Kota Negara Republik Indonesia?
Lokasi Ibu Kota Negara telah dipilih di Kalimantan Timur yakni Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara.
Kota Balikpapan dekat dengan Penajam Paser Utara. Bekantan masih bisa ditemukan di Balikpapan, terutama juga di kawasan mangrove-mangrove Teluk Balikpapan.
Terkait nasib Bekantan saat hadirnya Ibu Kota Negara, telah ditanggapi oleh pemerintah pusat.
Dijelaskan melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Dia mengungkapkan, pembangunan tol bawah laut di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bertujuan dalam melindungi bekantan.
Basuki mengatakan, teknologi yang digunakan untuk proyek ini berupa immersed tunnel atau terowongan terbenam.
Baca juga: Tekan Potensi Gangguan, Satgas Ops Nusantara Polda Kaltim Berpatroli Seputar KIPP IKN Nusantara
Sebagaimana diketahui, bekantan merupakan salah satu jenis satwa endemik yang ada di Indonesia, lokasinya di Kalimantan.
Hal itu disampaikannya usai acara National Stakeholders Forum 2nd Announcement of 10th WWF di Jakarta, Kamis (11/8/2022).
"Dari Jembatan Pulau Balang ke IKN, itu kan ada bekantan, kawasan bekantan yang perlu dilindungi. Jadi, kita bikinkan di bawah laut, mudah-mudahan nggak mengganggu lingkungan," tutur Basuki.

Dia mengungkapkan, ini merupakan terowongan bawah laut terdalam di dunia. Kendati demikian, dia tidak menyebutkan berapa meter kedalamannya.
Sebab, saat ini sudah ada tahap feasibility study (FS) atau studi kelayakan dan tengah proses desain.
Namun, satu hal yang pasti, panjang dari proyek tol bawah laut tersebut mencapai 1,5 kilometer.
Baca juga: Tantangan dalam Mengawal Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim
Adapun tol bawah laut IKN tersebut bakal menyambungkan KM 11 Balikpapan-Samarinda ke arah Jembatan Pulau Balang.
Basuki menuturkan, proyek ini merupakan salah satu bentuk kerja sama Kementerian PUPR dengan Korea Selatan (Korsel).
Kementerian PUPR sebelumnya telah melanjutkan perkuatan kerja sama dengan Korea Selatan terkait pemindahan teknis dan pembangunan ibu kota yang berlokasi di Kalimantan Timur.
Perpanjangan ini diimplementasikan melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendukung pembangunan infrastruktur di IKN Nusantara.
Basuki menjelaskan terkait bentuk kerja sama yang dilakukan oleh Kementerian PUPR dengan Korea Selatan.
Baca juga: Desa Panca Jaya Kukar Membangun, Mimpi jadi Pemasok Pangan ke IKN Nusantara di Kaltim
Ini dimulai dari pertukaran informasi, berbagi pengalaman, pengetahuan dan teknologi, pengiriman tenaga ahli, peningkatan kapasitas.
Juga proyek percontohan, dan bentuk kerja sama teknis lainnya.
"Kami sangat berterimakasih atas kerja sama dan dukungan Pemerintah Korsel kepada Indonesia selama ini," ungkapnya.
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Basuki Sebut Proyek Tol Bawah Laut IKN Bertujuan Lindungi Bekantan."