Berita Samarinda Terkini
Kasus Dosen Cabul di Kaltim Mencuat, Kampus Buka Ruang Pengaduan untuk Korban Lain
Kasus dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh seorang dosen sebuah perguruan tinggi di Kalimantan Timur mencuat ke publik.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dugaan kasus asusila yang dilakukan oleh seorang dosen sebuah perguruan tinggi di Kalimantan Timur mencuat ke publik.
Hal itu terjadi setelah adanya keberanian para korban dugaan asusila dari tindakan seorang dosen.
Korban kini yang melapor berjumlah tiga orang, semuanya mahasiswi.
Kini telah buka ruang pengaduan. Berharap tidak berhenti hanya di tiga mahasiswi tersebut yang melapor.
Dekan Fakultas Kehutanan Unmul, Rudianto Amirta, mengatakan pihaknya juga meminta kepada para mahasiswi lain apabila merasa diperlakukan tidak adil dan mendapat perlakuan pelecehan tentu harus berani melapor.
Baca juga: Seorang Dosen di Universitas Ternama di Kaltim Dilaporkan ke Polisi, Diduga Lakukan Tindak Asusila
Para korban agar berani melakukan speak up dengan menghubungi dosen wanita di Fakultas Kehutanan.
“Wakil Dekan I kami misalnya, dalam beberapa kesempatan juga menerima beberapa informasi lebih dalam, Bu Prof Harlinda menerima keluhan dan indikasi lain. Saya belum dapat up date terkini,” kata dia.
Terduga Asusila Dinonaktifkan
Dosen terduga pelaku tindakan amoral terhadap tiga mahasiswi di Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dinonaktifkan sementara dari kegiatan belajar mengajar.
Dekan Fakultas Kehutanan Unmul, Rudianto Amirta mengatakan, pembebasan tugas tersebut sudah dilakukan sejak kasus ini mencuat April 2022 lalu.
“Dalam sikap kami salah satu butirnya adalah pembebasan sementara kepada terduga dari semua kegiatan aktivitas belajar mengajar di Fakultas Kehutanan, hingga kasus ini berkeputusan akhir,” ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/8/2022).
Rudianto menjelaskan, keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan agar dosen tersebut lebih fokus dalam menghadapi kasus ini, dan menghindari konflik kepentingan.
Baca juga: Seorang Dosen di Kaltim Diduga Cabul ke Mahasiswi, Modus dengan Bimbingan Tugas Akhir
Setelah pembebasan tugas, kata Rudianto, Fakultas mengambil langkah darurat dengan mengambil alih semua peran pembimbingan, pendampingan dan pengajaran, lalu diserahkan kepada tim kelompok pengajar yang sama dari rumpun laboratorium yang sama.
“Jadi enggak ada masalah,” kata dia.
Dijelaskannya, sejak pihaknya mendapat laporan dari mahasiswi, pihaknya sudah melakukan pendalaman terhadap para mahasiswi dan dosen terduga pelaku, namun ia enggan membeberkan hasilnya.