Pilpres 2024

Anies Baswedan Akhirnya Bicara Soal Capres 2024: Saya Siap Mencalonkan Diri Sebagai Presiden

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan siap mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan Presiden/ Pilpres 2024.

Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO -.Anies Baswedan akhirnya bicara soal Capres 2024.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan siap mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan Presiden/ Pilpres 2024.

Namun diketahui Anies Baswedan belum punya parpol pendukung yang resmi mengusungnya ke Pilpres 2024.

Baca juga: Terbaru! Terjawab Sudah Peluang Duet Anies-AHY dan 3 Poros yang Diprediksi Bertarung di Pilpres 2024

Baca juga: BLAK-BLAKAN PDIP Usung Risma Gantikan Anies Baswedan Pimpin Jakarta, Terhalang Jokowi dan Aturan?

Dengan masa jabatan lima tahunnya sebagai Gubernur DKI yang akan berakhir bulan depan, Anies Baswedan, 53 tahun, telah muncul dalam jajak pendapat independen sebagai salah satu tokoh teratas yang diperkirakan akan bertarung dalam pemilihan presiden 2024.

"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika ada partai mencalonkan saya," katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Singapura, Kamis (15/9), seperti dilansir dari Kontan.co.id.

Anies menambahkan dengan posisinya yang tidak menjadi anggota partai politik memungkinkan dia memiliki ruang untuk berkomunikasi dengan semua faksi.

"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye. Saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," kata Anies, mantan Menteri Pendidikan dan eks Rektor Universitas Paramadina ini.

Kandidat potensial lainnya dalam pemilihan presiden 2024 di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang mencalonkan diri dua kali sebelumnya, tetapi tidak berhasil.

Adapula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, seorang politisi yang sedang naik daun di partai poltik yang berkuasa.

Analis mengatakan, Anies kemungkinan akan menjadi yang terdepan mengingat popularitasnya di Jakarta, posisi yang sering dianggap sebagai batu loncatan menuju kursi kepresidenan.

Presiden Joko Widodo adalah Gubernur DKI selama dua tahun sebelum menang pemilihan presiden pada tahun 2014.

Anies mengatakan, kebijakannya sebagai gubernur telah "mempersatukan rakyat Jakarta".

"Dulu, orang berasumsi tentang saya dan apa yang saya perjuangkan dan apa yang akan saya lakukan di kantor. Sekarang, saya telah menjabat selama lima tahun, jadi nilailah saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," katanya.

Baca juga: TGUPP Bakal Dihapus Usai Anies Baswedan tak Lagi Jabat Gubernur, Ketua DPRD DKI Jakarta: Buat Kacau

Terbaru! Terjawab Sudah Peluang Duet Anies-AHY dan 3 Poros yang Diprediksi Bertarung di Pilpres 2024

Terjawab sudah peluang duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  dan 3 poros yang diprediksi bertarung di Pilpres 2024.

Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut-sebut sebagai figur perubahan bagi Partai Demokrat.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.

Menurutnya, nama AHY kerap masuk ke dalam hasil survei.

Baca juga: Anies Baswedan Bisa Menang di Pilpres 2024, Survei SMRC: Asal Ganjar Tak Ikut Jadi Capres

“Yang kami tahu saat ini figur-figur perubahan, perbaikan ya Mas AHY sebagai Ketum partai di luar pemerintahan yang banyak masuk dalam berbagai survei,” kata Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Ia menjelaskan alasan mengapa AHY disebut sebagai sosok perubahan.

Hal itu, kata dia, lantaran orang nomor satu di Partai Demokrat tersebut sering menyerap aspirasi hingga berkeliling ke daerah menyampaikan tentang perubahan dan kebaikan.

“Selama ini kita dengar aspirasi secara informal, waktu AHY keliling-keliling daerah untuk mengusung perubahan dan kebaikan,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa selain sosok AHY, Demokrat menilai Anies Baswedan juga sebagai figur perubahan.

Bahkan, Herzaky mengungkap potensi AHY dan Anies bersanding dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi calon presiden atau capres dan cawapres.

“Pak Anies juga yang dianggap tokoh perubahan kedepannya. Kalau keduanya ini bersanding AHY Anies maupun Anies-AHY ya bisa saja mengapa tidak,” ucapnya.

Namun demikian, Herzaky mengatakan terkait sosok yang bakal diumumkan menjadi capres atau cawapres masih terus digodok.

Hal itu mengingat Partai Demokrat akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai pada Kamis dan Jumat, 15-16 September 2022 besok yang bertempat di Jakarta Convention Center (JCC).

“Karena disitu karena kami akan menanyakan masukan-masukan, dari pusat, daerah, provinsi kab/kota,” ucapnya.

“Siapa nih capres-cawapres yang istilahnya bisa mewakili perjuangan perubahan dan perbaikan,” lanjut dia.

Sebelumnya, Juru Bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan Rapimnas tersebut hanya untuk kader internal Partai Demokrat.

“Ini acara internal di sini hanya internal kader partai Demokrat. Kami hanya internal semua, tidak memgundang partai sahabat atau lembaga lainnya,” kata Herzaky.

Ia menjelaskan dalam Rapimnas tersebut juga akan membahas situasi terkini, di antaranya terkait kenaikan BBM hingga harga bahan pokok.

Selain itu, pertemuan tersebut juga akan membahas soal dinamika politik hingga potensi penjajakan koalisi yang akan ditempuh Partai Demokrat.

“Kan udah jelas bahwa ada situasi terkni beban makin berat akibat BBM naik, harga bahan pokok naik, banyak demo di mana-mana. Situasi ini makin menjadi urgent dalam membahas koalisi sepeti apa koalisi yang akan memperjuangan kan ini,” ujarnya seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudulDemokrat Bicara Peluang Duet AHY-Anies Baswedan dalam Pilpres 2024: Bisa Saja, Mengapa Tidak

Baca juga: Terjawab Sudah Siapa Capres Bila Duet di Pilpres? Begini Hasil Pertemuan Puan Maharani dan Prabowo

LSI Denny JA Prediksi Ada 3 Poros pada Pilpres 2024

Lembaga survei LSI Denny JA memproyeksi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, hanya ada tiga poros yang akan mengusung kandidat pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, melalui ketiga poros tersebut, muncul lima nama yang berada pada divisi pertama kandidasi capres dan cawapres.

"Kemungkinan mendekati Pilpres 2024 nanti kemunginan besar diikuti oleh tiga pasang capres-cawapres. Tiga pasang ini berpusat pada tiga poros dengan tokoh-tokoh utamanya," ucap Ardian dalam konferensi pers yang diadakan secara daring, Selasa (14/6/2022) seperti dilansir Kompas.com.

Ia pun merinci, ketiga poros yang akan mengusung kandidasi capres-cawapres tersebut berasal dari partai maupun koalisi partai yang telah mencapai ambang batas presidential threshold 20 persen.

Poros pertama, yakni poros PDI-Perjuangan (PDI-P), partai pemenang Pemilu 2019 yang meraih 128 kursi di legislatif atau setara dengan 22,6 persen.

Pemain utama yang akan diusung oleh poros PDI-P yakni Puan Maharani.

Poros kedua yakni poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Masing-masing memiliki kursi di DPR sebanyak 85 kursi, 44 kursi, dan 19 kursi dengan total persentase 25,73 persen.

Pemain utama yang akan digadang-gadang diusung oleh poros KIB adalah Airlangga Hartarto.

Selanjutnya, poros ketiga yakni Partai Gerindra dengan sisa partai yang belum tergabung dalam koalisi manapun.

Gerindra sendiri saat ini merupakan partai dengan kursi di DPR terbesar ketiga, yakni dengan 78 kursi atau setara dengan 13,57 persen.

Baca juga: Ridwan Kamil tak Khawatirkan Elektabilitasnya sebagai Capres, Harapan Kang Emil di Pilpres 2024

"Baik poros PDI-P dan Gerindra masih bisa menambah partai lain untuk koalisi sehingga kian menutup peluang lahirnya pasangan keempat. Ke depan akan semakin mengerucut di tiga poros ini," jelas Ardian.

Ia pun menjelaskan, selain ketiga nama tersebut, ada dua nama lain yang memiliki kemungkinan masuk dalam daftar kandidasi capres-cawapres Pilpres 2024 mendatang, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Meski elektabilitas keduanya cenderung tinggi, bahkan melampaui Airlangga dan Puan, namun tidak memiliki dukungan partai yang kuat.

"Karena memang pada Juni 2022 sekarang ini Ganjar dan Pak Anies menjadi tokoh paling kuat untuk menjadi pasangan tiga tokoh utama, tiga poros, Puan, Airlangga, dan Prabowo, baik sebagai capres maupun cawapres," ujar Adrian.

Adapun berdasarkan survei LSI Denny JA, kelima nama tersebut memiliki tingkat elektabilitas dengan rincian 28,9 persen untuk Prabowo, 23,5 persen untuk Ganjar Pranowo, dan 14,6 persen untuk Anies Baswedan.

Sementara itu, elektabilitas Airlangga Hartarto adalah sebesar 4,5 persen dan Puan Maharani 2 persen.

Untuk diketahui, survei dilakukan oleh LSI Denny JA pada medio 24 Mei-7 Juni 2022 dengan metode multistage random sampling.

Jumlah responden yang terlibat dalam survei sebanyak 1.200 orang dan margin of error kurang lebih 2,9 persen. Survei dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved