Arisan Online Bodong di Samarinda
Fakta-Fakta Arisan Online Bodong di Samarinda, Ratusan Korban Tertipu dan Untung Miliaran Rupiah
Polresta Samarinda akhirnya merilis kasus arisan online bodong yang dilakukan oleh Julia Kartika Sari Kamal alias Julia (24), Senin (24/10/2022).
Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih menelusuri aliran dana dan aset apa saja yang dimiliki oleh pelaku tersebut.
Sejauh ini, lanjutnya, belum ditemukan aset bangunan atau tanah milik pelaku yang dimungkinka dibeli menggunakan uang para korban.
"Tapi masih kami telusuri aset-asetnya. Termasuk menyelidiki rekening koran pelaku yang memperlihatkan ke mana saja aliran dananya,
Yang jelas saat ini isi rekening pelaku hanya tersisa Rp 100-200 ribu atau kosong," bebernya.
Baca juga: Lesti Kejora Diduga Diusir dari TV, Ramzi Ungkap Fakta Soal Istri Rizky Billar Sebagai Juri DA5
Dari Ratusan Korban, Masih Belasan Korban yang Melapor ke Polisi
Hingga saat ini sejumlah ibu-ibu yang mengaku menjadi korban arisan online bodong yang dicetuskan oleh tersangka Julia (24) terus bedatangan ke Mapolresta Samarinda.
Dari informasi yang berhasil terhimpun, korban mencapai ratusan orang yang rata-rata berdomisili di Samarinda.
Kendati demikian, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli menyebutkan baru belasan korban yang dirangkum dalam 2 laporan datang melakukan pelaporan resmi.
Oleh sebab itu, orang nomor satu di Mapolresta Samarinda ini menegaskan bagi siapa saja yang merasa pernah melakukan transaksi atau menjadi korban dalam arisan online bodong ini diharapkan untuk datang melapor.
"Mohon segera melapor agar proses penyelidikan dan penyidikan lebih cepat, Jangan sampai justru nanti polisi yang menemukan ada transaksi jual beli rumah atau apapun itu, Karena patut diduga transaksi itu menggunakan aliran dana ilegal dari tindak pidana ini," tegasnya.
Perwira polisi berpangkat melati tiga ini juga menjelaskan bahwa para korban yang merasa pernah dirugikan dapat melapor ke posko pengaduan Polresta Samarinda.
Baca juga: Polisi Dalami Kemungkinan Pelaku Lain di Kasus Arisan Online Bodong di Samarinda
Seorang Buruh yang Mau Lamar Kekasihnya Jadi Korban
Niat hati mendapatkan untung berlipat ganda, ratusan ibu-ibu di Kota Samarinda justru harus gigit jari setelah mengetahui mereka menjadi korban arisan online (arisol) bodong.
Salah satunya Halimah yang mengaku mengajak keponakannya yang hendak melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat.
Ia meyakinkan sang keponakan untuk ikut karena pernah mendapatkan keuntungan seperti yang dijanjikan dari arisol yang dicanangkan oleh Julia (24) yang kini ditetapkan sebagai tersangka tersebut.
Karena besar harapan bisa cepat mengumpulkan uang untuk melamar sang pujaan hati, RC (23) keponakan dari perempuan 29 tahun itupun sepakat untuk ikut.
Saat itu, pemuda yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh pikul di pelabuhan ini menyetor uang tabungan miliknya sebanyak Rp 25,5 juta kepada Julia.
"Eeh beberapa hari tau-tau dapat informasi dari teman kalau si Julia itu ramai dilaporkan karena nipu lewat arisan online itu," ucapnya.
Dirinya mengaku telah melakukan pelaporan ke Mapolresta Samarinda.
Baca juga: BREAKING NEWS Perputaran Uang pada Kasus Arisan Online Bodong di Samarinda Mencapai Rp 19 Miliar
Ia beserta ratusan korban lainnya berharap kasus tersebut dapat menjadi pembelajaran untuk tidak mudah percaya dengan iming-iming untung besar dalam waktu singkat.
"Harapan kami yah bagaimana agar uang-uang itu bisa kembali. Apalagi uang keponakan saya," pintanya.
Seperti diketahui Julia (24) kini telah diamankan di Mapolresta Samarinda setelah dilaporkan melakukan penipuan dengan modus arisan online dengan iming-iming dapat melipat gandakan uang membernya.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli dalam rilisnya, Senin (24/10/2022) menjelaskan dengan banyaknya laporan tersebut, tersangka Julia menyerahkan diri sendiri pada Selasa (18/10) lalu.
"Saat ini pelaku kita sangkakan Pasal 378 KUHP dan Pasal 372 tentang Penipuan dan Penggelapan Juncto Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang Pasal (3) dan (4)," jelas Kombes Pol Ary Fadli.
Pelaku Mengaku Tak Niat Menipu
Julia Kartika (24), mungkin tidak pernah menyangka arisan online yang dikelolanya kini justru menjebloskannya ke dalam penjara.
Sebab, guru honorer di salah satu sekolah dasar Samarinda ini mengaku telah menjalankan arisan online tersebut sejak 2018 lalu.
Empat tahun tanpa kendala dengan keuntungan yang dapat dipertanggungjawabkan membuat arisol miliknya semakin diminati oleh kaum ibu-ibu yang ingin mendapatkan keuntungan lebih dalam waktu singkat.
Baca juga: Industri Otomotif Kanada Butuhkan Banyak Pasokan dari Taiwan Akibat Krisis Semikonduktor
"Karena tidak ada masalah makanya mereka (member) berani pasang modal besar," ucapnya saat dijumpai media dalam press release Mapolresta Samarinda, Senin (24/10/2022).
Namun semakin banyaknya member dengan jangka waktu pendek harus mencairkan dana membuatnya mulai kewalahan.
"Misal modal Rp 50 juta, saya janjinya 4 hari sudah dapat keuntungan Rp 96 juta. Rata-rata modalnya besar, akhirnya saya kewalahan," akunya.
Diakuinya ketidaksanggupannya untuk memenuhi janji keuntungan member dirasakan sejak 12 Juli 2022.
Alhasil agar terus berjalan dan demi memenuhi pengembalian modal member, Ia akhirnya nekat membuka slot arisan palsu.
"Jadi Rp 19 miliar itu tumpang tindih. Kalau ada yang masukan modal, pakai bayar yang sebelumnya. Cuma akhirnya kewalahan di modal yang besar," bebernya.
Merasa tidak sanggup dan telah merugikan banyak pihak, Julia akhirnya berbesar hati menghentikan arisan online tersebut melalui live streaming yang dilakukan pada Sabtu (15/10/2022) lalu.
Baca juga: Midtown Hotel Samarinda Kumpulkan 21 Kantong Saat Gelar Donor Darah
Bahkan Ia memanggil para member untuk datang ke rumahnya untuk mencarikan jalan tengah.
Pada kesempatan itu Ia meminta anggota member agar memberinya waktu untuk dapat mengembalikan uang secara bertahap.
"Tapi tidak ada titik tengah dan mereka merasa ditipu. Akhirnya saya menyerahkan diri ke Polres karena saya memang tidak ada niatan menipu orang," ucapnya gemetar sembari menangis.
Perempuan 24 tahun ini juga menekankan bahwa pihak keluarganya tidak terlibat.
Walaupun kadang sang suami membantu menerimakan uang arisan saat dirinya tidak berada di rumah.
Baca juga: Politisi PPP Sarankan Koalisi Indonesia Bersatu Pilih Internal Jadi Capres 2024
Bahkan Ia mengaku hanya mendapatkan keuntungan dari pemberian member.
Di mana seluruh barang yang telah disita kepolisian diakuinya fee dari member yang telah mendapatkan untung dari arisol tersebut.
"Saya tidak beli rumah atau apa. Saya tinggal di rumah nenek. Kadang transaksi di situ atau enggak di sekolah," jelasnya.
Di akhir, dengan kerendahan hatinya Julia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh member baru yang telah dirugikannya.
"Saya tidak ada niatan kabur. Saya benar-benar tidak mampu kalau dipaksa mengembalikan (uang korban) secepatnya. Maafkan saya," lirihnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.