Berita Kaltim Terkini

Penguatan SMK di Kalimantan Timur akan jadi Prioritas Disdikbud Kaltim

Penguatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan jadi prioritas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur, Muhammad Kurniawan mengatakan pihaknya komitmen pada tahun 2023 dalam penguatan Sekolah Menengah Kejuruan, Rabu (4/1/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penguatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan jadi prioritas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur.

Selain berbagai program penerapan kurikulum merdeka dan beberapa tambahan basis keterampilan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) akan didorong, sebagai upaya Pemprov Kaltim melalui pihaknya agar kualitas mutu pendidikan sekolah terus terus menunjukkan grafik signifikan.

Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan menyebut, peningkatan mutu ditujukan untuk para pendidik dan peserta didiknya.

Baca juga: Besarnya Investasi di Kaltim Belum Sepenuhnya Serap Tenaga Kerja Lulusan SMK

Pada dasarnya, khusus lulusan SMK memang dibekali dengan kompetensi keahlian sesuai jurusan.

Sehingga bisa siap untuk bersaing dan bekerja di dunia industri.

Namun, harus diakui bahwa kondisi riil menyatakan, jumlah lapangan pekerjaan belum seimbang dengan jumlah lulusan SMK yang selalu ada tiap tahunnya.

"Kita terus berupaya memaksimalkan adanya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang ada. Sertifikasi profesi bisa dikatakan sebagai dokumen yang cukup berpengaruh besar bagi para lulusan SMK yang hendak melanjutkan kariernya," terangnya, Kamis (4/1/2023).

Baca juga: Lengkap Conton Deskripsi Diri PPPK Guru 2022 SD SMP SMA/SMK dan Cara Mengetahui Sudah 3000 Karakter

Sertifikasi, kata Kurniawan, membuktikan lulusan SMK mempunyai keahlian yang mumpuni.

"Tahun ini penguatan SMK tetap jadi prioritas kita," imbuhnya.

Pemaksimalan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), pihaknya akan memberikan sertifikasi Asesor kepada para pendidik.

Asesor nantinya fungsi melaksanakan proses uji kompetensi terhadap peserta uji (orang yang dinilai) beserta tugas yang diberikan oleh LSP atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Guru SMK akan dijadikan sebagai seorang Asesor karena mereka sangat hafal dengan siswanya serta bisa memperkecil kesenjangan antara lulusan SMK dengan kebutuhan industri.

Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pelajar SMK Putra Bangsa Bontang Kompak Kenakan Pakaian Adat

Pihaknya memberikan sertifikasi Asesor bagi guru-guru SMK. Dari 465 orang guru yang belum tersertifikasi, dilakukan asesor.

"Alhamdulillah cuma 9 yang dinyatakan belum kompeten. Sampai sekarang total kita punya 550 orang guru yang bersertifikasi sebagai asesor. Gunanya mereka akan mengasesmen siswa SMK nanti," urainya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved