Ibu Kota Negara

Daftar 11 Perusahaan Malaysia yang sudah Tanda Tangan LOI untuk Investasi di IKN Nusantara Kaltim

Berikut ini daftar 11 perusahaan Malaysia yang sudah tanda tangan Letter of Intent (LOI) untuk berinvestasi di IKN Nusantara Kalimantan Timur (Kaltim)

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.COM/Ahmad Riyadi
Titik Nol IKN Nusantara ramai dikunjungi masyarakat yang ingin melihat secara langsung lokasi yang akan dijadikan Pusat Pemerintahan itu. Berikut ini daftar 11 perusahaan Malaysia yang sudah tanda tangan Letter of Intent (LOI) untuk berinvestasi di IKN Nusantara Kalimantan Timur (Kaltim). 

"Masih lagi dalam perbincangan. Tapi sekurang-kurangnya US$ 1 billion.

Karena ini kan semua jangka panjang jadi kita harus terus berbincang," imbuhnya.

Baca juga: Investor di IKN Nusantara Masih Sebatas Komitmen, Saran Ekonom untuk Dorong Realisasi Investasi

Ia menegaskan saat ini pihak Indonesia dan Malaysia masih terus membahas mengenai apa saja insentif yang ditawarkan terhadap proyek di IKN.

Namun Zafrul menyebut, dengan Malaysia masuk menjadi investor di IKN maka dapat mendorong negara tetangga lain bahkan Eropa untuk ikut masuk.

"Cuma kita yang pertama karena kita kan di sebelah IKN, kita memahami kalau kita masuk maka yang lainnya pun akan berani masuk ke situ.

Singapura, Thailand, Vietnam bahkan negara barat pun akan berani masuk," jelasnya.

PP Insentif segera Terbit

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyebut Peraturan Pemerintah (PP) terkait insentif bagi investor di IKN Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim) akan segera diterbitkan.

Menurut Bahlil Lahadalia, Peraturan Pemerintah (PP) insentif bagi investor di IKN Nusantara Kaltim ini merupakan aturan dari Pemerintah untuk memberi kemudahan bagi investor.

Ia juga mengatakan, saat ini IKN Nusantara bak gadis cantik yang tengah banyak diminati investor baik dari dalam maupun luar negeri. 

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, pemerintah akan mempromosikan IKN pada forum World Economic Forum di Davos Swiss.

Keikutsertaan Pemerintah di World Economic Forum di Davos Swiss adalah untuk semakin menarik minat investor. 

Lewat forum itu akan dibahas mengenai proyek pembangunan IKN Nusantara dan hilirisasi di Indonesia dengan pendekatan green industry dan green energy.

Bahlil menyebut, potensi investasi di IKN semakin hari semakin menarik.

Baik bagi negara negara tetangga maupun negara negara lain.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved