Perusahaan Jepang dan Unmul Tinjau UMKM Binaan MHU yang Sukses Produksi Mebel

PT Multi Harapan Utama (MHU) terus membuktikan komitmen dalam hal tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
KAYU SIAP OLAH - Mahasiswa Jepang antusias melihat kayu siap olah milik kelompok usaha binaan MHU di Kecamatan Loa Kula, Kutai Kartanegara, Provinsi Kaltim.TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

Di sana pihak perusahaan, profesor dan mahasiswa asal Jepang tersebut melihat langsung kerajinan dan mebel yang semuanya berbahan baku kayu.

Dalam penjelasannya, Owner PT Idea Borneo Panji Prakoso menuturkan pihaknya telah menjalani kerja sama program dengan MHU sejak 2017.

Dengan dukungan itu, mereka memberdayakan masyarakat melalui produk industri perkayuan yang memang digalakkan di setiap desa.

Baca juga: 11 Perusahaan Ramaikan MHU Fire Rescue Challenge 2023

Guna memajukannya PT Idea Borneo menggandeng perusahaan, akademisi dan pemkab untuk menghasilkan produk industri perkayuan Kutai untuk kesejahteraan masyarakat setempat.

Bahkan untuk menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN), mereka kini mengembangkan perumahan berbahan dasar kayu yakni Eco Smart House.

"Jadi versi knockdown, mudah pemasangan, melakukan moving (pergerakan) ataupun dibawa ke mana-mana," jelasnya.

Untuk mewujudkan itu mereka bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan Unmul guna meneliti Kayu Sungkai yang mereka rekomendasikan sebagai komoditi yang cepat produksi.

"Karena membuat industri tentu akan menggerus kayu. Nah Sungkai ini 5-10 tahun sudah layak produksi. Jadi Unmul akan meneliti itu di laboratorium mereka,

Jika layak, tentu kita tidak akan kekurangan bahan dasar kayu knockdown. Kami juga sedang mempelajari tekhnologi Jepang untu mewujudkan perumahan kayu untuk IKN itu," ujar Panji Prakoso.

Sementara Ketua Komunitas Pecinta Kutai (Kompak) Awang Muhammad Lutfi menjelaskan, sebagai komunitas sosial, seni dan budaya dengan kolaborasi MHU dan Idea Borneo mereka ingin menggalakkan lagi Revolusi Industri Perkayuan Kutai.

Sebab mereka menyadari sumber daya alam yakni kayu sangatlah melimpah di Kalimantan Timur.

"Dengan kolaborasi MHU, pemkab dan Idea Borneo, kami lakukan pelatihan. Kami berdayakan muda-mudi yang belum memiliki skill menjadi pelaku yang produktif," jelas Lutfi.

Menurutnya, kerja sama itu berjalan baik. Dimana MHU menyediakan segala alat yang diperlukan, Pemkab Kukar menyumbang pelatihan, Idea Borneo melaksanakan dan Kompak memfasilitasi untuk membuka usaha mebel.

"Jadi kami mendorong industri kayu lebih agresif maju, sehingga target pemetaan CSR dan anggaran dana daerah untuk peningkatan SDM tercapai," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved