Berita Berau Terkini
Mati Lampu di Berau, Defisit Daya 2 Sampai 7 MW Saat Beban Puncak
PT PLN UP3 Berau terus melakukan langkah-langkah percepatan pemulihan kelistrikan di Kabupaten Berau
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - PT PLN UP3 Berau terus melakukan langkah-langkah percepatan pemulihan kelistrikan di Kabupaten Berau, dengan meminimalisir dampak padam melalui percepatan perbaikan gangguan di PLTU Berau.
Langkah ini dilakukan setelah melakukan komunikasi dan negosiasi ke pihak manajemen PLTU Lati untuk mempersingkat waktu pemeliharaan agar dapat segera menyalurkan daya seperti semula ke pelanggan Berau.
Manager PLN UP3 Berau, M Harryadi Poel menjelaskan, bahwa dirinya sudah mengusulkan tambahan pembangkit di Sambaliung dalam waktu dekat untuk memperkuat kelistrikan di Berau, Kalimantan Timur.
Juga berupaya mendorong percepatan interkoneksi sistem kelistrikan Kaltim agar bisa segera tersambung ke Berau.
Baca juga: PLN Berau Pastikan Pasokan Listrik selama Ramadhan Aman, Sistem Kelistrikan Diprediksi Surplus
Soal progress penyambungan SUTT saat ini sudah sampai Sangata (Kutai Timur) menuju Talisayan, agar ke depannya pasokan daya listrik tidak hanya bergantung pada pembangkit yang ada di Berau saja.
Lanjut Harryadi sistem kelistrikan Berau saat ini dipasok tiga pembangkit yaitu PLTD Sambaliung (9 MW), PLTU Berau (8 MW) dan PLTU Lati (7 MW) dengan total daya ketiga pembangkit tersebut sebesar 24 MW.
Sedangkan pada saat beban puncak daya yang diperlukan sebesar 30 MW. Sehingga ada kekurangan daya sebesar 7 MW.
Defisit daya ini, disebabkan adanya derating kemampuan daya di salah satu pembangkit PLTU Berau dan pemeliharaan yang dilakukan PLTU Lati yang biasanya menyalurkan dengan kapasitas 15 MW saat ini hanya mampu memasok sebesar 7 MW akibat pemeliharaan tersebut.
Baca juga: Mati Lampu di Bontang, 9 Wilayah Padam, Ada Perawatan Jaringan PLN
Gangguan dan pemeliharaan tersebut menyebabkan defisit sekitar 7 MW yang mengakibatkan pemadaman di sisi pelanggan.
Terjadinya defisit daya sekitar 2 sampai 7 MW pada saat beban puncak mengakibatkan pihaknya harus mengatur jadwal pemadaman kepada pelanggan.
"Kami terus berusaha agar dampak padam tidak terlalu lama dirasakan pelanggan,” jelasnya kepada TribunKaltim.co, Selasa (28/2/2023).
Hariyadi menambahkan, terkait informasi pemadaman akan terus di update secara berkala melalui media sosial dan WAG Stakeholder. Jika ada perubahan waktu nyala atau padam sangat tergantung kondisi kesiapan daya pembangkit.
Baca juga: Sering Mati Lampu di Berau jadi Perhatian Khusus Bupati Sri Juniarsih
"Kami juga mengimbau kepada pelanggan jika menggunakan alternatif penerangan seperti genset," tuturnya.
Tentu agar memperhatikan saluran instalasi listrik rumah untuk menghindari konsleting.
"Juga berhati-hati saat menggunakan penerangan lain," ungkapnya.

Harryadi kemudian menyampaikan permohonan maaf atas pemadaman yang terjadi dan mengupayakan agar secepatnya kondisi kelistrikan di Berau segera Pulih.
Atas ketidaknyamanan yang dialami Pelanggan, PLN memohon maaf yang sebesar-besarnya.
"Mohon doa dan dukungan agar distribusi listrik bagi pelanggan segera normal Kembali," tandasnya. (*)
Produk Lokal Berau Siap Go Resort, Sabun Kelapa Giring-Giring Tunggu Izin BPOM |
![]() |
---|
Jaksa Penuntut Umum Kejari Berau Tuntut 2 Kurir Bawa 21 Kg Sabu dengan Hukuman Mati dan Seumur Hidup |
![]() |
---|
Babinsa Sigap Padamkan Karhutla di Teluk Bayur Berau, Api Hampir Jangkau Permukiman |
![]() |
---|
Manfaat Anak SD di Berau Belajar Menulis Cerita Fiksi, Bakal Terbit jadi Buku |
![]() |
---|
Kelangkaan BBM di Maratua Berau Ganggu Aktivitas Nelayan dan Pariwisata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.