Bersih dari Tambang

Pengamat Ekonomi dari Unmul Optimis Samarinda Bisa tanpa Tambang

Dia menjelaskan, menyakitkan sebetulnya ketika dorongan tanformasi ekonomi Kaltim, malah menyatakan batu bara di Bumi Mulawarman.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Pengamat sekaligus Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) dari Fakultas Ekonomi, Hairul Anwar atau yang akrab disapa Cody hadir dalam diskusi publik, Minggu (19/3/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pengamat ekonomi sekaligus akademisi dari Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman, Hairul Anwar atau yang akrab disapa Cody hadir dalam diskusi publik, Minggu (19/3/2023) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Ditekankan Cody saat diskusi, apakah Samarinda akan baik-baik saja tanpa tambang?

Dia menjelaskan, menyakitkan sebetulnya ketika dorongan transformasi ekonomi Kalimantan Timur, malah menyatakan batu bara di Bumi Mulawarman masih 40 sampai 50 tahun bahkan cadangannya sampai 100 tahun lagi.

Semenjak memulai menjadi dosen pada tahun 2000, pertama kalinya dia pernah melihat RTRW Kota Samarinda, ada tambang, kebun sawit, dan itu kecil luasannya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Diskusi Publik Samarinda Bersih dari Tambang 2026, Ajang Adu Gagasan

Maksud Cody, biarlah daerah seperti Kutai Timur, Berau tetap menambang, tetapi Kota Samarinda menurutnya tak perlu.

Karena melihat struktur ekonomi Kaltim, Kota Samarinda masih bisa berjaya di sektor perdagangan dan jasa.

"Kontribusi kontruksi juga tinggi di Samarinda, kita sampai saat ini Wali Kota belum dapat memaksimalkan jasa dan perdagangan, harusnya bisa dimaksimalkan disitu," terangnya, Minggu (19/3/2023).

Cody juga mengatakan bahwa sebuah Kota sebetulnya dalam konsep ekonomi merupakan kumpulan orang pintar.

Baca juga: Samarinda Seharusnya tak Ada Tambang, Andi Harun: Saya Pastikan di RTRW Tidak Ada

Kota Samarinda, yang mana kumpulan pendatang yang untuk mencari penghidupan bisa hanya ditunjukkan tempat untuk mencari penunjang ekonomi hidup

Artinya, Kota Tepian sebagai kumpulan orang, harus semenstinya pemerintah membuat aturan (kebijakan) yang bagus.

Daerah Kalimantan Timur Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selalu besar, dengan Kota Samarinda menopang di angka 80 persen.

"Kaltim 70 persen lebih dan selalu tinggi, bahkan pernah merangsek ke 3 besar secara nasional terkait IPM," jelasnya.

Baca juga: Aktivis Dorong Walikota Andi Harun tak Hanya Kampanye soal Samarinda Tidak Ada Tambang

Melihat beberapa aspek tersebut, Cody meyakini dengan Harga Batubara Acuan (HBA) yang naik turun pula, tentunya Kota Samarinda bisa terbebas dari zona tambang.

"Kita jayanya sampai 2010, trendnya naik turun setelah itu, bahkan tahun 2015 Kaltim minus," bebernya.

Kota Samarinda apalagi. Disitu mendadak PHK, jasa juga tidak maksimal, okupansi juga turun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved