Prajurit TNI Tewas

16 Saksi Diperiksa Atas Kematian Prajurit TNI Asal Kukar, Letkol Imam: Mengerucut Jadi 3 Nama

Sebanyak 16 saksi diperiksa atas kasus kematian prajurit TNI asal Kutai Kartanegara, almarhum Sersan Dua (Serda) Muhammad Herdi Fitriansyah.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Pihak keluarga menaburkan bunga di kuburan Serda Muhammad Herdi Fitriansyah (22) di pemakaman Muslim Desa Perjiwa, Minggu (16/4/2023) lalu. (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Sebanyak 16 saksi diperiksa atas kasus kematian prajurit TNI asal Kutai Kartanegara, almarhum Sersan Dua (Serda) Muhammad Herdi Fitriansyah yang diduga mengalami kekerasan.

Demikian diungkap Komandan Batalyon (Danyon) Arhanud 16/3 Kostrad, Makassar, Letkol (Arh) Imam Musahirul, melalui pesan singkat, pada Kamis (20/4/2023). 

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengusutan dari Sintel Divif 3 Kostrad dan Denpom Divisi 3 Kostrad terdapat 16 orang saksi yang dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Setelah dilaksanakan olah TKP, lalu pengecekan kronologis kejadian, dari 16 orang tersebut mengerucut menjadi 3 orang nama," ungkap Imam. 

Baca juga: Danyon Arhanud 16/3 Kostrad Buka Suara Terkait Kematian Serda Herdi Prajurit TNI Asal Kukar 

Menurutnya, pada Kamis sore, permasalahan dilimpahkan ke Pomdam XIV/HSN.

 Lebih lanjut, Imam juga mengatakan hasil Autopsi almarhum masih menunggu dari pihak rumah sakit Bayangkara Makassar.

Sebelumnya diberitakan, Serda Herdi (22) dinyatakan meninggal dunia pada pada Jumat (14/4/2023) lalu di Makassar. 

Jenazah Serda Herdi tiba di Kukar pada Sabtu (15/4/2023) setelah diterbangkan dari Makassar, Sulawesi Selatan. 

Baca juga: 4 Prajurit Gugur, TNI Bakal Tumpas Habis KKB Papua Lewat Operasi Siaga Tempur Darat

Jasad prajurit itu tiba dengan diantar sejumlah aparat TNI ke rumahnya di Jalan Mawar, Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Begitu tiba di rumah duka, pihak keluarga membuka peti jenazah. Dari situ, terlihat ada beberapa memar di tubuh korban yang diduga akibat kekerasan fisik.

"Setelah dilakukan pembukaan peti, diduga ada bekas lebam atau luka fisik hasil kekerasan," kata Muhibin Ali, Sabtu (15/4/2023).

Jasad Serda Herdi kemudian dikebumikan di pekuburan Muslim Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada pukul 11.00 Wita Minggu (16/4/2023).

Almarhum dikuburkan secara militer oleh Batalyon Armed 18/Tenggarong dengan inspektur upacara pelepasan jenazah yakni Kasdim Kutai Kartanegara, Mayor Inf Mahfud.

Baca juga: 3 Rumah Warga di Bontang Nyaris Rata Ditimpa Tanah Longsor Akibat Hujan Deras

Dari pembacaan riwayat almarhum sebelum penguburan, diketahui almarhum lahir di Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada 16 Agustus 2001.

Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Hatta Ardiansyah dan Herli yang berdomisili di Jalan Tanjung Gresik, RT 12, Desa Perjiwa, Kukar.

Ia diketahui terakhir bertugas di Yon Arhanud 16/Makassar dengan jabatan Komandan Regu. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved