Berita Kutim Terkini
12 Orang di Kutai Timur Raih Penghargaan Kategori PNS dan TK2D Teladan
Dalam kesempatan itu, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan pidato dari Menterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemkab Kutai Timur melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menggelar upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) disertai pemberian penghargaan terhadap siswa dan PNS serta TK2D di lingkungan Dinas Pendidikan Kutai Timur yang berprestasi.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan pidato dari Menterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim.
Ia menyampaikan, sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa Kutai Timur semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu:
- Pendidikan yang menuntun bakat;
- Menuntun minat;
- dan potensi peserta didik
Tujuannya agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.
Baca juga: Bupati Kutim Minta Program Bankeu Desa Berprestasi Jadi Sarana Tingkatkan Kualitas Desa
"Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri," tuturnya.
Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan.
"Untuk melakukan perbaikan kualitas layananan pendidikan," ungkap orang nomor satu di Kutim itu, Rabu (3/5/2023).
Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Mengajar.
Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.
Baca juga: Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Paser Diguyur Hujan, Syarifah: Ada 24 Episode Merdeka Belajar
Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.
Pada jenjang perguruan tinggi, adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka.
Dari segi pendanaan, pencairan langsung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) ke sekolah dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dengan perluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang jauh lebih terbuka.
Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi.
"Selain itu, mekanisme Dana Indonesiana yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan," lanjutnya.
Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama dari segala pihak.
Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah waktu yang tepat bagi semua untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil.
Dengan merefleksikan hal-hal yang telah dilakukan sepanjang tiga tahun terakhir, diharapkan dapat merancang arah perjalanan ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan Merdeka Belajar.

Oleh karena itu, mari semarakkan hari ini dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter.
"Membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan," ujar Ardiansyah.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Disdik Kutim, Abbas Husaini menyampaikan sebanyak 12 orang pegawai negeri sipil (PNS) dan TK2D yang teladan.
"Setelah diseleksi ada 12 orang dari PNS dan TK2D yang mendapatkan hadiah karena memiliki prestasi dan diberikan penghargaan oleh kepala dinas," ujarnya.
Untuk diketahui, selain PNS dan TK2D, Dinas Pendidikan juga memberikan penghargaan kepada siswa atau siswi yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. (*)
Satlantas Polres Kutim Lakukan Simulasi Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas |
![]() |
---|
DPRD Kutai Timur Dukung Program PLTS Prabowo untuk Desa Terpencil |
![]() |
---|
Buaya Sering Masuk Permukiman, Kutim Rencanakan Penangkaran di Muara Bengalon |
![]() |
---|
Ketika Sajian MBG jadi Penantian Para Siswa SMP Negeri 4 Sangatta Utara di Kutai Timur |
![]() |
---|
Disperkim Kutim Dapat Rp1,3 Triliun di APBD 2025, Fokus Rumah Layak Huni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.