Berita Samarinda Terkini

Antrean Panjang di SPBU Timbulkan Kemacetan, Ketua Bapemperda DPRD Samarinda: Perlu Dievaluasi

Stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Kota Samarinda, kerap menimbulkan kemacetan sebab antrean bahan bakar minyak (BBM) yang memadati jalan raya

TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Ilustrasi- tasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Kota Samarinda, kerap menimbulkan kemacetan sebab antrean bahan bakar minyak (BBM) yang memadati jalan raya 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Kota Samarinda, kerap menimbulkan kemacetan sebab antrean bahan bakar minyak (BBM) yang memadati jalan raya.

"Jadi ada SPBU kemudian menimbulkan kemacetan itukan masalah baru, kita ini sudah macet, masyarakat sudah susah, tambah lagi macet, dan antri BBM, jadi dua kali susahnya masyarakat itu," ungkap Samri Shaputra, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda saat diwawancarai pada Jumat (19/5/2023).

Hal tersebut dianggap problematik karena merugikan masyarakat sebagai pengguna jalan raya sehingga perlu dilakukan evaluasi lanjutan terkait penempatan SPBU.

"Jadi intinya di situ, sesuatu yang merugikan masyarakat, kita perlu evaluasi,"ungkap Samri.

Baca juga: Tingkatkan Percepatan Pelayanan, Pemkot Samarinda Akan Bangun SPBU Khusus ASN

Baca juga: Dampingi Menteri ESDM Tinjau Sejumlah Rest Area dan SPBU, Ganjar: Kebutuhan BBM Naik 78 Persen

Bahkan Samri membeberkan untuk tidak segan-segan mencabut izin usaha SPBU yang tidak sistematis.

"Bagus aja kalau dicabut begitu, jadi kalau mau buat begitu, persiapkanlah dulu lahannya betul-betul, representatif, luas, tidak mengganggu pengguna jalan," bebernya.

"Tapi menurut saya tidak ada di Samarinda ini, SPBU yang tidak mengganggu jalan, intinya itu kalau di SPBU tidak ada antrean baru tidak mengganggu jalan, karena masalahnya itu antrean panjang," pungkasnya.

Selain itu, hal lain yang turut problematik pada SPBU adalah BBM subsidi yang telah disediakan Pertamina untuk rakyat menengah ke bawah malah di ambil alih oleh perusahaan besar.

"Karena itu tadi ada penyalahgunaan oknum yang tidak bertanggung jawab, contohnya BBM yang subsidi, yang seharusnya untuk ke masyarakat kecil tapi disalahgunakan oleh oknum, ditarik ke perusahaan-perusahaan yang nilainya lebih tinggi, ini sebenarnya yang merusak," beber Samri.

Baca juga: Pemkab Kubar Sidak SPBU, Pastikan Takaran Pengisian BBM untuk Mudik Lebaran

"Padahal Pertamina mengungkapkan pasokan BBM di Kota Samarinda teramat cukup, namun banyak disalahgunakan oleh oknum," tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved